Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Marak kekerasan kepada anak, Komisi VIII salahkan anggaran kurang

Marak kekerasan kepada anak, Komisi VIII salahkan anggaran kurang ilustrasi kekerasan anak. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengomentari maraknya kasus kekerasan pada anak. Salah satu mengenai pembunuhan bocah perempuan, Putri Nur Fauziah (9) yang ditemukan dalam kardus pada 2 Oktober lalu di Kalideres, Jakarta Barat.

Saleh mengungkapkan kian maraknya kekerasan pada anak lantaran terkendala tidak ada sinkronisasi program pemerintah dalam mengatasi persoalan anak. Serta ketiadaan koordinasi antara lembaga pemerintah terkait sehingga tidak berjalan maksimal.

"Ada banyak kendala baik pada tataran koordinatif, implementatif maupun penganggaran. Ada banyak program pemerintah yang dinilai tidak sinkron dalam mengatasi persoalan anak. Sehingga koordinasi antar kementerian lembaga tidak berjalan maksimal, masing-masing memiliki program dan berjalan di rel sendiri-sendiri," kata Saleh Partaonan ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (5/10).

Orang lain juga bertanya?

"Serta pada tataran implementasi, banyak aturan dan regulasi yang belum dijalankan dengan baik. Padahal, aturan dan regulasi itu banyak yang diarahkan pada upaya perlindungan anak-anak," ujarnya.

Selain itu, dia menyebutkan ada persoalan kekerasan anak di Tanah Air juga karena soal anggaran politik yang belum berpihak pada perlindungan dan kesejahteraan anak. Menurutnya, tahun sebelumnya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak hanya mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 217 Milyar.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) menganggap seharusnya kementerian itu punya dua tugas besar yaitu memberdayakan perempuan dan melindungi anak.

"Dari sisi politik anggaran, komisi VIII menemukan bahwa selama ini anggaran yang ada belum berpihak pada perlindungan dan kesejahteraan anak. Namun demikian perlu ditegaskan bahwa komisi VIII, untuk tahun 2016, telah berhasil meyakinkan pemerintah untuk menaikkan anggaran kementerian perempuan dan perlindungan anak,"jelasnya.

Ia mengatakan bahwa dalam pengajuan anggaran 2016 yang disampaikan sebelumnya telah mencapai kesepakatan alokasi anggaran sebesar Rp 1,2 triliun. Hal itu sebagai jumlah yang besar dan signifikan.

"Harapannya, dengan anggaran sebesar itu, program-program perlindungan anak akan semakin maksimal dan menyentuh akar persoalan yang sesungguhnya," pungkasnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPAI Ungkap Faktor Kunci Tekan Kasus Kekerasan pada Anak
KPAI Ungkap Faktor Kunci Tekan Kasus Kekerasan pada Anak

Ketua KPAI Ai Maryati Solihah menyebutkan regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak sebetulnya sudah cukup komprehensif.

Baca Selengkapnya
KPAI Ungkap Perlakuan Polisi Kepada Demonstran Anak: Diperiksa Sampai Subuh hingga Tak Diberi Makan
KPAI Ungkap Perlakuan Polisi Kepada Demonstran Anak: Diperiksa Sampai Subuh hingga Tak Diberi Makan

KPAI menyesalkan masih banyaknya pelanggaran hak-hak anak yang masih terus terjadi.

Baca Selengkapnya
Bullying di Binus, KPAI: Penanganan Pelaku Kekerasan di Sekolah Belum Memberi Efek Jera
Bullying di Binus, KPAI: Penanganan Pelaku Kekerasan di Sekolah Belum Memberi Efek Jera

Korban saat ini dirawat di rumah sakit karena mengalami memar hingga luka bakar di tubuhnya.

Baca Selengkapnya
Bukan Hal Sepele, Ini Kata KPAI Terkait Kasus Pembakaran Sekolah di Temanggung
Bukan Hal Sepele, Ini Kata KPAI Terkait Kasus Pembakaran Sekolah di Temanggung

KPAI mengatakan bahwa kasus perundungan di Temanggung seharusnya menjadi sinyal bahaya.

Baca Selengkapnya
Soroti Kasus KDRT dalam Keluarga Berisiko, Puan: Stop Kekerasan pada Anak!
Soroti Kasus KDRT dalam Keluarga Berisiko, Puan: Stop Kekerasan pada Anak!

Ketua DPR RI Puan Maharani berharap ada program-program dari Pemerintah yang dapat mencegah terjadinya KDRT.

Baca Selengkapnya
Data KPAI: Ada 262 Kasus Kekerasan Anak Sepanjang 2023, Mayoritas Pelaku Ibu Kandung
Data KPAI: Ada 262 Kasus Kekerasan Anak Sepanjang 2023, Mayoritas Pelaku Ibu Kandung

Kawiyan memastikan, KPAI terus melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.

Baca Selengkapnya
Memprihatinkan, KemenPPPA Catat Pidana Asusila dan Kekerasan Seksual Anak di Jawa Sangat Tinggi
Memprihatinkan, KemenPPPA Catat Pidana Asusila dan Kekerasan Seksual Anak di Jawa Sangat Tinggi

Tindak kejahatan seksual dengan anak sebagai korban adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Anak Lapor Diperkosa Malah Dicabuli Polisi, KPAI Minta Polri Berbenah
Anak Lapor Diperkosa Malah Dicabuli Polisi, KPAI Minta Polri Berbenah

KPAI saat ini berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak .

Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Mendominasi Korban Kekerasan, Ini Penyebabnya
Anak Perempuan Mendominasi Korban Kekerasan, Ini Penyebabnya

KemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan

Baca Selengkapnya
UNICEF Ungkap 1 dari 8 Perempuan di Seluruh Dunia Pernah Alami Kekerasan Seksual Saat Masih di Bawah Umur
UNICEF Ungkap 1 dari 8 Perempuan di Seluruh Dunia Pernah Alami Kekerasan Seksual Saat Masih di Bawah Umur

Perempuan juga mengalami bentuk kekerasan non-kontak seperti pelecehan daring atau verbal.

Baca Selengkapnya
KPAI Soroti Kesehatan Mental Anak: 1 Konselor buat 150 Peserta Didik Enggak Manusiawi
KPAI Soroti Kesehatan Mental Anak: 1 Konselor buat 150 Peserta Didik Enggak Manusiawi

KPAI Soroti Kesehatan Mental Anak: 1 Konselor buat 150 Peserta Didik Enggak Manusiawi

Baca Selengkapnya
Ada 85 Anak Diamankan Usai Aksi UU Pilkada di DPR
Ada 85 Anak Diamankan Usai Aksi UU Pilkada di DPR

KPAI masih menyisir pelajar yang dirawat dan mengalami luka-luka di rumah sakit terdekat dari lokasi unjuk rasa.

Baca Selengkapnya