NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ
NasDem menilai Jakarta tidak bisa lepas dari sejarah sebagai kota perjuangan, kota proklamasi, kota politik.
NasDem menilai Jakarta tidak bisa lepas dari sejarah sebagai kota perjuangan, kota proklamasi, kota politik.
NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ
Anggota Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) Taufik Basari menginginkan pemerintah tidak melupakan sejarah di Jakarta.
Menurut Tobas sapaan akrab Taufik Basari, sisi historis Jakarta perlu dipertimbangkan dalam membahasa Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ).
Hal ini disampaikan Tobas dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) lanjutan bersama dengan pemerintah dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI, dalam Pembahasan DIM RUU tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/3).
"Saya ingin mengingatkan bahwa dalam diskusi kita ada hal yang agak missing, terkait dengan kesejarahan. Tapi saya ingin bahwa semuanya yang ada di sini, kita taruh di kepala kita kesejarahan Jakarta ini," kata Tobas.
Menurut Tobas, Jakarta tidak bisa lepas dari sejarah sebagai kota perjuangan, kota proklamasi, kota politik, yang semuanya banyak berkembang di Jakarta.
"Sehingga ketika kita membuat DKJ dengan kekhususan-kekhususan tadi kita diskusikan, maka kita harus tarik juga ini bukan dari nol, kita punya kesejarahan," ujar Tobas.
Tobas mengingatkan sejarah Jakarta harus ditarik apabila nanti membahas atau membicarakan soal pariwisata dalam RUU DKJ.
"Misalnya ketika nanti kita bicara soal pariwisata, maka kita harus tarik sejarah Jakarta ini seperti apa, kita kalau bicara soal aset-aset, aset-aset ini seperti apa dulu sejarahnya bagaimana, ada peninggalan Belanda, ada bangunan 50an tahun 60an dan sebagainya," ujar Tobas.
"Jadi hanya ingin mengingatkan saja supaya kita tidak benar-benar membuat DKJ ini seolah-olah suatu hal baru, kita berangkat dari titik 0 ke depan, tapi kita harus punya tarikan kebelakang terkait historis," pungkasnya.