Perbedaan kampanye SBY tahun 2009 dan 2014
Merdeka.com - Musim kampanye telah tiba. Partai politik berlomba-lomba menyajikan kampanye yang menarik, mengumpulkan massa banyak hingga melakukan kampanye simpatik.
Di Jakarta, kampanye pemilu 2014 ini tak seramai 2009 lalu. Banyak caleg atau pun partai yang lebih memanfaatkan waktu kampanye untuk bertemu langsung dengan masyarakat, tidak mengumpulkan massa besar-besaran di lapangan.
Khusus untuk Partai Demokrat, perbedaan juga terasa drastis. Jika pada kampanye 2009 lalu, Presiden SBY berkeliling Indonesia dengan membawa banyak tim, maka kampanye tahun ini tidak sehingar bingar tahun 2009 lalu.
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Bagaimana Pilkada sebelum tahun 2005? Sebelum adanya sistem pemilihan langsung, pemilihan kepala daerah diangkat oleh presiden atau dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
-
Siapa yang jadi presiden pasca pemilu 2004? Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla memenangkan pemilu ini dengan 60,62% suara, mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi yang mendapatkan 39,38% suara. Pasangan ini kemudian dilantik sebagai presiden dan wakil presiden keenam Indonesia pada 20 Oktober 2004.
-
Kenapa pemilu 2004 bersejarah? Pemilu 2004 adalah pemilu yang bersejarah bagi Indonesia. Karena untuk pertama kalinya, rakyat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden mereka, tanpa campur tangan dari lembaga perwakilan.
-
Apa yang membuat Pilkada 2007 berbeda? Undang-undang ini dikeluarkan dua tahun setelah pengenalan Pilkada, mengintroduksi beberapa perbaikan dalam tata laksana Pilkada untuk memilih pemimpin daerah.
Berikut 4 perbedaan kampanye Demokrat tahun 2009 dan 2014 ini, seperti yang berhasil dihimpun merdeka.com, Rabu (26/3):
Tak ajak banyak wartawan
Pemilu 2009 adalah masa jaya-jayanya Partai Demokrat. Selain belum banyak kadernya yang tersangkut kasus korupsi, Presiden SBY masih akan maju menjadi Capres untuk 2009-2014.Sehingga, saat kampanye, Presiden SBY membawa banyak wartawan. Dalam sekali kampanye di daerah, biasanya rombongan Presiden SBY membawa puluhan wartawan dari berbagai media, baik cetak, elektronik, online dan radio.Sementara, dari informasi yang dihimpun merdeka.com, saat ini Presiden SBY cuma membawa segelintir wartawan saja, dan itu pun wartawan 'plat merah', seperti TVRI dan RRI. Sisanya, lebih banyak memanfaatkan wartawan di daerah tempat kampanye.
Tim kampanye dari internal
Tahun 2009 lalu Partai Demokrat menyewa Fox Indonesia untuk mempersiapkan kampanye pemilu legislatif dan pemilu presiden. Fox Indonesia bertugas menyiapkan segala keperluan kampanye Partai Demokrat dan Presiden SBY ke seluruh Indonesia.Saat itu pula, untuk lebih memfasilitasi para awak media untuk melakukan liputan, Fox Indonesia meluncurkan Bravo Media Center (BMC), yang terletak di Jalan Teuku Umar, tak jauh dari kediaman mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Fox Indonesia dipimpin oleh adik kandung mantan Menpora Andi Mallarangeng, Choel Mallarangeng.Sedangkan saat ini, Kampanye Partai Demokrat diutus oleh internal partai.
Tak sewa pesawat
Presiden SBY pada 2009 lalu, selain menggunakan pesawat kepresidenan untuk kampanye ke berbagai daerah, juga menyewa pesawat pribadi untuk membawa puluhan wartawan. Untuk pekerjaan ini, Partai Demokrat menyerahkannya ke Fox Indonesia untuk mengatur.Pesawat yang disewa adalah pesawat carteran milik pengusaha Tommy Winata, Transwisata. Biasanya, pesawat ini mengangkut wartawan terlebih dahulu ke lokasi kampanye sebelum Presiden SBY dan rombongan tiba ke lokasi.CEO Fox Indonesia saat itu, Choel Mallarangeng menamai pesawat carteran itu dengan 'Demokrat Air Force One'. Bahkan, untuk lebih membuat suasana 'Demokrat' dalam pesawat itu, konon ketinggian pesawat saat mengudara di ketinggian 31 kilometer dari permukaan laut, sesuai dengan nomor urut Partai Demokrat saat itu, 31.
Tak bawa artis dari Jakarta
Beberapa artis papan atas dari Jakarta selalu mengikuti kampanye Partai Demokrat dan Presiden SBY pada Pemilu 2009 lalu. Tapi kini, artis-artis papan atas itu tak lagi diajak.Beberapa artis papan atas saat itu di antaranya, grup band Andra and The Backbond, The Cangcuters, Dewi Yull, serta kakak beradik penyanyi dangdut Cici Paramida dan Siti KDI. Lagu-lagu yang dulu wajib dinyanyikan adalah 'Sempurna' yang diplesetkan liriknya.Sementara, Dewi Yull kerap menyanyikan lagu lawas, Yale-yale di hampir semua lokasi kampanye. Dalam 2 hari kampanye, Sabtu-Minggu, rombongan SBY bisa ke 3 sampai empat lokasi.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah SBY terkena karma akibat peristiwa 2009? Cek faktanya
Baca SelengkapnyaPemilu Presiden tahun 2004 menjadi ajang pertarungan dua pensiunan Jenderal TNI. Potret keduanya saat berkampanye menjadi satu hal menarik untuk diulas.
Baca SelengkapnyaAHY menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSBY juga akan berusaha menambah suara Partai Demokrat di Jawa Tengah, meskipun wilayah tersebut dikuasai oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah mengatakan momentum kekalahan PDIP di Pileg 2004 menjadi pelajaran berharga buat se
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat memiliki target untuk menang di Pileg 2024 dan menang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2004, pertama kalinya rakyat memiliki hak suara langsung dalam menentukan siapa yang akan memimpin negeri ini.
Baca SelengkapnyaSBY juga mengungkit adanya pihak yang pernah mencoba mengambil paksa Demokrat
Baca SelengkapnyaSBY menegaskan mendukung penuh pencapresan Prabowo.
Baca Selengkapnya