Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perbedaan kampanye SBY tahun 2009 dan 2014

Perbedaan kampanye SBY tahun 2009 dan 2014 Kampanye SBY di Tulungagung. ©rumgapres/abror rizki

Merdeka.com - Musim kampanye telah tiba. Partai politik berlomba-lomba menyajikan kampanye yang menarik, mengumpulkan massa banyak hingga melakukan kampanye simpatik.

Di Jakarta, kampanye pemilu 2014 ini tak seramai 2009 lalu. Banyak caleg atau pun partai yang lebih memanfaatkan waktu kampanye untuk bertemu langsung dengan masyarakat, tidak mengumpulkan massa besar-besaran di lapangan.

Khusus untuk Partai Demokrat, perbedaan juga terasa drastis. Jika pada kampanye 2009 lalu, Presiden SBY berkeliling Indonesia dengan membawa banyak tim, maka kampanye tahun ini tidak sehingar bingar tahun 2009 lalu.

Berikut 4 perbedaan kampanye Demokrat tahun 2009 dan 2014 ini, seperti yang berhasil dihimpun merdeka.com, Rabu (26/3):

Tak ajak banyak wartawan

Pemilu 2009 adalah masa jaya-jayanya Partai Demokrat. Selain belum banyak kadernya yang tersangkut kasus korupsi, Presiden SBY masih akan maju menjadi Capres untuk 2009-2014.Sehingga, saat kampanye, Presiden SBY membawa banyak wartawan. Dalam sekali kampanye di daerah, biasanya rombongan Presiden SBY membawa puluhan wartawan dari berbagai media, baik cetak, elektronik, online dan radio.Sementara, dari informasi yang dihimpun merdeka.com, saat ini Presiden SBY cuma membawa segelintir wartawan saja, dan itu pun wartawan 'plat merah', seperti TVRI dan RRI. Sisanya, lebih banyak memanfaatkan wartawan di daerah tempat kampanye.

Tim kampanye dari internal

Tahun 2009 lalu Partai Demokrat menyewa Fox Indonesia untuk mempersiapkan kampanye pemilu legislatif dan pemilu presiden. Fox Indonesia bertugas menyiapkan segala keperluan kampanye Partai Demokrat dan Presiden SBY ke seluruh Indonesia.Saat itu pula, untuk lebih memfasilitasi para awak media untuk melakukan liputan, Fox Indonesia meluncurkan Bravo Media Center (BMC), yang terletak di Jalan Teuku Umar, tak jauh dari kediaman mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Fox Indonesia dipimpin oleh adik kandung mantan Menpora Andi Mallarangeng, Choel Mallarangeng.Sedangkan saat ini, Kampanye Partai Demokrat diutus oleh internal partai.

Tak sewa pesawat

Presiden SBY pada 2009 lalu, selain menggunakan pesawat kepresidenan untuk kampanye ke berbagai daerah, juga menyewa pesawat pribadi untuk membawa puluhan wartawan. Untuk pekerjaan ini, Partai Demokrat menyerahkannya ke Fox Indonesia untuk mengatur.Pesawat yang disewa adalah pesawat carteran milik pengusaha Tommy Winata, Transwisata. Biasanya, pesawat ini mengangkut wartawan terlebih dahulu ke lokasi kampanye sebelum Presiden SBY dan rombongan tiba ke lokasi.CEO Fox Indonesia saat itu, Choel Mallarangeng menamai pesawat carteran itu dengan 'Demokrat Air Force One'. Bahkan, untuk lebih membuat suasana 'Demokrat' dalam pesawat itu, konon ketinggian pesawat saat mengudara di ketinggian 31 kilometer dari permukaan laut, sesuai dengan nomor urut Partai Demokrat saat itu, 31.

Tak bawa artis dari Jakarta

Beberapa artis papan atas dari Jakarta selalu mengikuti kampanye Partai Demokrat dan Presiden SBY pada Pemilu 2009 lalu. Tapi kini, artis-artis papan atas itu tak lagi diajak.Beberapa artis papan atas saat itu di antaranya, grup band Andra and The Backbond, The Cangcuters, Dewi Yull, serta kakak beradik penyanyi dangdut Cici Paramida dan Siti KDI. Lagu-lagu yang dulu wajib dinyanyikan adalah 'Sempurna' yang diplesetkan liriknya.Sementara, Dewi Yull kerap menyanyikan lagu lawas, Yale-yale di hampir semua lokasi kampanye. Dalam 2 hari kampanye, Sabtu-Minggu, rombongan SBY bisa ke 3 sampai empat lokasi.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Karma SBY di Balik Isu Pengkhianatan Anies-Cak Imin? Begini Faktanya
Ada Karma SBY di Balik Isu Pengkhianatan Anies-Cak Imin? Begini Faktanya

Apakah SBY terkena karma akibat peristiwa 2009? Cek faktanya

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Gaya Kampanye Dua Pensiunan Jenderal TNI Maju jadi Capres di Pemilu 2004
Potret Lawas Gaya Kampanye Dua Pensiunan Jenderal TNI Maju jadi Capres di Pemilu 2004

Pemilu Presiden tahun 2004 menjadi ajang pertarungan dua pensiunan Jenderal TNI. Potret keduanya saat berkampanye menjadi satu hal menarik untuk diulas.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkit Upaya Pembegalan Hingga Demokrat Bangkit dan Solid
AHY Ungkit Upaya Pembegalan Hingga Demokrat Bangkit dan Solid

AHY menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
VIDEO: SBY Kalem Kampanye di 'Kandang Banteng' Jateng,
VIDEO: SBY Kalem Kampanye di 'Kandang Banteng' Jateng, "Demokrat Sadar Diri, PDIP Lebih Kuat"

SBY juga akan berusaha menambah suara Partai Demokrat di Jawa Tengah, meskipun wilayah tersebut dikuasai oleh PDIP.

Baca Selengkapnya
Cerita Said Abdullah Tentang Pengalaman Berharga di 2004
Cerita Said Abdullah Tentang Pengalaman Berharga di 2004

Said Abdullah mengatakan momentum kekalahan PDIP di Pileg 2004 menjadi pelajaran berharga buat se

Baca Selengkapnya
SBY Ungkap Dua Prahara Guncang Demokrat, Kudeta Moeldoko dan Ditinggal Anies
SBY Ungkap Dua Prahara Guncang Demokrat, Kudeta Moeldoko dan Ditinggal Anies

Artikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.

Baca Selengkapnya
SBY Ungkap Ganjar dan Prabowo Ajak Demokrat Gabung: Tulus dan Serius, Dibanding Manuver Misterius
SBY Ungkap Ganjar dan Prabowo Ajak Demokrat Gabung: Tulus dan Serius, Dibanding Manuver Misterius

SBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik

Baca Selengkapnya
SBY Turun Gunung Demi Menangkan Pilpres dan Pileg 2024
SBY Turun Gunung Demi Menangkan Pilpres dan Pileg 2024

Partai Demokrat memiliki target untuk menang di Pileg 2024 dan menang di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ini Penampakan Surat Suara 20 Tahun Lalu, Ada 5 Paslon Capres dan Cawapres
Ini Penampakan Surat Suara 20 Tahun Lalu, Ada 5 Paslon Capres dan Cawapres

Pada Pemilu 2004, pertama kalinya rakyat memiliki hak suara langsung dalam menentukan siapa yang akan memimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya
VIDEO: SBY Ungkit Lagi Demokrat Pernah Mau Diambil Paksa
VIDEO: SBY Ungkit Lagi Demokrat Pernah Mau Diambil Paksa "Misteri Hanya Tuhan yang Tahu"

SBY juga mengungkit adanya pihak yang pernah mencoba mengambil paksa Demokrat

Baca Selengkapnya
Turun Gunung Temui Kader Demokrat, SBY Ungkap Alasan Tak Dampingi Prabowo Kampanye di Daerah
Turun Gunung Temui Kader Demokrat, SBY Ungkap Alasan Tak Dampingi Prabowo Kampanye di Daerah

SBY menegaskan mendukung penuh pencapresan Prabowo.

Baca Selengkapnya