Pilkada serentak kurang persiapan, potensi konflik meningkat
Merdeka.com - Kurangnya persiapan yang dilakukan penyelenggara pilkada serentak pada Desember mendatang dapat menimbulkan konflik di masyarakat. Berdasarkan catatan Bawaslu, sampai saat ini ada 127 daerah yang belum siap untuk melakukan pilkada serentak.
Hal itu tersebut diungkapkan anggota Badan pengawas Pemilu (Bawaslu), Nasrullah, dalam diskusi 'Pilkada Serentak dalam Bayang-bayang Konflik' di kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/4).
"Kalau kerangka fasilitasnya tidak jelas ini potensi konflik karena masyarakat sudah siap, tapi tidak difasilitasi," ujarnya.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa beberapa partai belum mendaftar calon di Pilkada Dharmasraya? Ia mengatakan, dari informasi Silon yang diperoleh, 5 parpol yang belum mendaftarkan paslon KPU Dharmasraya memiliki akumulasi suara sah sebanyak 8716 suara, atau 6,33% dari total suara sah pemilu anggota DPRD Dharmasraya tahun 2024, dengan artinya kurang dari ambang batas yang ditetapkan.
-
Kapan Pilkada serentak di Jawa Barat? Pemerintah Provinsi Jawa Barat membocorkan maskot dua harimau yang rencananya akan dijadikan ikon pemilihan gubernur di masa Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
-
Kapan Pilkada serentak dilaksanakan? Pilkada serentak dilaksanakan pada tahun 2024, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam peraturan tersebut.
-
Kapan Pilkada Jakarta akan diadakan? Sebagaimana diketahui, Ridwan Kamil akan berkompetisi di Pilkada Jakarta 2024 yang akan diadakan pada 27 November mendatang.
Ketidaksiapan sejumlah daerah menggelar pilkada serentak, kata dia, karena belum rampungnya anggaran yang diberikan kepada KPU-KPU di daerah.
Namun, menurut Direktur Institut Titian Perdamaian, Muhammad Miqdad, pelaksanaan pilkada bukan satu-satunya penentu konflik. "Pilkada bukan satu-satunya faktor penentu konflik, namun sebagai faktor akselerator," paparnya.
Sementara peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philips J Vermonte menjelaskan, masa paling rawan dalam pelaksanaan pilkada adalah saat kampanye.
"Berdasar data-data, hampir semua memperlihatkan bahwa masa yang paling rawan terjadi konflik adalah saat kampanye. Jumlah konflik terlihat meningkat pada saat itu. Ini jadi penting karena mereka menyelenggarakan untuk pemilu," jelas Philips.
Di sisi lain, Philips menilai, pilkada serentak ini merupakan langkah yang baik bagi pemerintah untuk menyiapkan pelaksanaan pemilu serentak. "Karena kalau pemilu tidak serentak, itu bisa jadi acuan untuk partai yang kalah untuk memegang suatu daerah. Dengan pemilu serentak, akan menyulitkan mobilitas mereka," tutupnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengungkap potensi kerawanan konflik di daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPotensi kerawanan Pilkada 2024 tinggi dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito kemudian menyinggung ketidak harmonisan antara Gubernur dengan Wali Kota dan Bupati karena unsur politis
Baca SelengkapnyaUsai pendatangan NPHD, dana akan cair paling lambat 14 hari setelahnya.
Baca SelengkapnyaPercepatan waktu pelaksanaan Pilkada 2024 ini dinilai akan memicu kompleksitas masalah hukum, dan politik yang merugikan kepentingan masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaTerdapat 41 daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah atau calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024 berdasarkan data per Rabu (4/9).
Baca SelengkapnyaKetua KPU Hasyim Asy'ari menginginkan agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 lebih cepat dari jadwal.
Baca SelengkapnyaIni terjadi karena pemilih dan peserta atau calon kepala daerah memiliki kedekatan yang lebih, bahkan diwarnai unsur kekeluargaan dalam kompetisi.
Baca SelengkapnyaPembatasan dana kampanye guna memastikan agar tidak berlebihan.
Baca SelengkapnyaJika ada calon tunggal, maka tidak akan ada pengundian nomor di surat suara.
Baca Selengkapnya