Said Abdullah Harap Kabinet yang Dirancang Prabowo Banyak Tempatkan Profesional
Said Abdullah, mengingatkan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, supaya merealisasikan janjinya yang diucapkan pada masa kampanye.
Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengingatkan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, supaya merealisasikan janjinya yang diucapkan pada masa kampanye. Yakni akan membentuk zaken kabinet atau kabinet yang diisi para profesional dalam kementerian yang bersifat strategis.
Kementerian yang mutlak harus dipimpin oleh profesional menurut Said seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia dan beberapa kementerian dan lembaga lainnnya.
"Kementerian-kementerian yang strategis hendaknya itu bisa diberikan kepada para orang-orang, tokoh yang memang profesional," kata Said Abdullah.
Said memahami penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Tapi ia menilai menempatkan seorang menteri di kementerian strategis sangat menentukan kondisi negara ke depan. Terutama dalam menghadapi tekanan global di bidang ekonomi.
Said Abdullah sebelumnya pernah menyoroti tren penurunan dalam sektor keuangan akhir-akhir ini. Untuk menyikapi hal itu, Said yang merupakan politikus PDIP itu meminta pemerintah bersikap adaptif agar dapat melewati tantangan di sektor keuangan ini. Terutama dalam menyiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
"Saya yakin bahwa meskipun target dalam RAPBN 2025 cukup menantang, postur RAPBN ini cukup baik untuk merespons tantangan ekonomi yang akan datang," ucapnya.
Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada tahun 2022 nilai tukar USD terhadap rupiah adalah Rp 14 ribu. Kemudian pada 2023 menyentuh angka Rp 15 ribu. dan semester pertama 2024 ini, dolar sudah berada di angka Rp 16.400.
Selain itu, Said melihat kinerja saham di bursa pada kuartal II 2024 ini juga menunjukkan tren penurunan dibandingkan kuartal I 2024. Pada April 2024, IHSG berada di level 7.200, namun terus turun hingga mencapai 6.728 pada 19 Juni 2024, menjadikannya pasar saham terburuk kelima setelah Qatar, Meksiko, Brazil, dan Thailand.
"Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal," ucap Said.
Beberapa pandangan Banggar DPR kata Said untuk membuat pemerintah memiliki kelonggaran dalam sektor keuangan ini adalah, pertama, mengusung target pertumbuhan ekonomi di angka 5,1 – 5,5 persen. Kedua tingkat inflasi 1,5 - 3,5 perse. Kemudian yang ketiga nilai tukar Rp/USD Rp. 15.300-15.900. Ke empat Yield SBN 10 tahun 6,9 – 7,2 persen. Kelima harga minyak mentah Indonesia 75-80 USD per barel. Ke enam lifting minyak bumi 580-605 ribu barel dan Lifting gas bumi 1.003-1.047 ribu barrel.
Dengan postur pendapatan dan belanja pada RAPBN 2025, Said memprediksi pendapatan negara mencapai Rp 2.986,3 triliun dan belanja sebesar Rp 3.542 triliun dengan defisit APBN sebesar Rp 555,7 triliun (2,29% PDB) dengan asumsi PDB 2025 sebesar Rp24.270 triliun.