Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SBY nekat naikkan BBM, Partai Demokrat diprediksi tamat

SBY nekat naikkan BBM, Partai Demokrat diprediksi tamat SBY. ©rumgapres/abror rizki

Merdeka.com - Dalam waktu dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Rencana SBY ini diprediksi akan berdampak pula pada Partai Demokrat secara politik.

Menurut Pengamat Politik dari LIPI, Siti Zuhro, masyarakat akan melihat sosok SBY yang akan menaikkan BBM. Sebab, SBY adalah ketua umum Partai Demokrat.

Jika SBY tidak mampu melakukan pencitraan dengan baik, maka pada Pemilu 2014, Demokrat bisa tamat. "Akan wassalam dan bubar Partai Demokrat. Karena SBY identik dengan KIB 2. Jika tak bisa dongkrak maka ya hancur," kata Zuhro kepada merdeka.com, Minggu (16/6).

SBY dan Demokrat bisa selamat asalkan mampu memanfaatkan momentum. Caranya adalah dengan mendongkrak kinerja para menterinya di sisa masa pemerintahan.

"Demokrat elektabilitasnya bisa didongkrak dengan kinerja Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 bekerja secara maksimal. Dengan memanfaatkan kementerian-kementerian yang strategis sehingga mampu untuk akselerasi aktivitas terhadap pembangunan," katanya.

Dengan demikian, Partai Demokrat akan aman pada Pemilu 2014. "Seperti memaksimalkan Kemendikbud, Kemenkes, Tenaga Kerja (Menakertrans), Kementerian Ekonomi, harus bagus dan dirasakan masyarakat," ujarnya.

Zuhro melihat, saat ini SBY sedang galau soal rencana kenaikan BBM. "Satu sisi akan mempertaruhkan partainya tak populer dan satu sisi ada kesulitan APBN," ujar Zuhro.

Belakangan ini, elektabilitas Demokrat dalam beberapa lembaga survei terbukti terus mengalami penurunan. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) misalnya, suara Demokrat terus menurun.

Survei yang dilakukan pada 1-8 Maret 2013 lalu itu, elektabilitas Partai Demokrat hanya 11,7 persen. Perolehan Partai Demokrat ini berada di bawah PDIP yaitu 18,8 persen. Sementara di posisi puncak ditempati Partai Golkar dengan 22,2 persen.

Survei LSI ini dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,9 persen. Perolehan suara Partai Demokrat ini berbanding jauh pada Pemilu 2009 yaitu 20,85 persen.

Setelah pemilu 2009, LSI kembali melakukan survei, hasilnya suara Demokrat terus mengalami penurunan. Seperti survei pada Juni 2011 yaitu hanya 15,5 persen, sedangkan pada Februari 2012 merosot lagi pada angka 13,7 persen. (mdk/has)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Ditempel Gerindra, PPP dan PSI Terhalang Ambang Batas Parlemen
Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Ditempel Gerindra, PPP dan PSI Terhalang Ambang Batas Parlemen

Hasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Parpol Terbaru Versi LSI Denny JA, Siapa Tertinggi?
Elektabilitas Parpol Terbaru Versi LSI Denny JA, Siapa Tertinggi?

Temuan LSI, terjadi dinamika elektabilitas partai sebagai peserta Pemilu.

Baca Selengkapnya
Survei LSI Denny JA Ungkap Prabowo-Gibran Hanya Butuh 4% untuk Menang Pilpres 1 Putaran
Survei LSI Denny JA Ungkap Prabowo-Gibran Hanya Butuh 4% untuk Menang Pilpres 1 Putaran

Berdasarkan survei elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 46,6 persen

Baca Selengkapnya
Survei Prabowo Meroket, Gerindra Singgung Dukungan SBY dan AHY
Survei Prabowo Meroket, Gerindra Singgung Dukungan SBY dan AHY

Elektabilitas Prabowo terus meningkat lantaran mesin politik KIM sudah mulai panas.

Baca Selengkapnya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Survei Populi Center: Elektabilitas Gerindra Nyaris Samai PDIP, PPP dan PSI Terancam Tak Lolos
Survei Populi Center: Elektabilitas Gerindra Nyaris Samai PDIP, PPP dan PSI Terancam Tak Lolos

Populi Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Populi Center: Elektabilitas PDIP Unggul Tipis dari Gerindra
Survei Terbaru Populi Center: Elektabilitas PDIP Unggul Tipis dari Gerindra

apabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."

Baca Selengkapnya
VIDEO: Survei LSI: Elektabilitas PDIP Teratas di 2024, Menurun Dibanding 2019
VIDEO: Survei LSI: Elektabilitas PDIP Teratas di 2024, Menurun Dibanding 2019

Hasilnya, partai PDI Perjuangan tetap unggul dibanding partai lainnya, dengan suara 16.82 persen

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Gerindra Salip PDIP di Litbang Kompas, Hasto: Nanti Juga Berubah
Elektabilitas Gerindra Salip PDIP di Litbang Kompas, Hasto: Nanti Juga Berubah

Keyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.

Baca Selengkapnya
Survei Poltracking: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Tertinggi, PPP hingga PSI Terancam Tak Lolos DPR
Survei Poltracking: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Tertinggi, PPP hingga PSI Terancam Tak Lolos DPR

Kendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Survei Indikator Politik: Target Hattrick PDIP di 2024 Terancam Oleh Gerindra
VIDEO: Survei Indikator Politik: Target Hattrick PDIP di 2024 Terancam Oleh Gerindra

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik (parpol).

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Litbang Kompas: Gerindra 'Gusur' PDIP dari Puncak Elektabilitas Parpol
Survei Terbaru Litbang Kompas: Gerindra 'Gusur' PDIP dari Puncak Elektabilitas Parpol

PSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.

Baca Selengkapnya