Stabilnya elektabilitas PDIP karena sosok Jokowi
Merdeka.com - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan dukungan terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) stabil setelah Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurut survei, hal itu disebabkan oleh kepercayaan masyarakat terhadap sosok Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi.
SMRC melakukan survei dengan tema 'Kondisi Politik Nasional Pasca Pemilihan Gubernur DKI Jakarta'. Penelitian ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dan 1500 responden sebagai sample.
Survei ini dilakukan lewat wawancara tatap muka pada WNI yang berumur di atas 17 tahun. Penelitian juga dilakukan secara nasional dan digelae pada 14-20 Mei 2017. Di mana margin of error kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Bagaimana Prabowo mendapatkan dukungan dari Jokowi? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
Peneliti SMRC Djayadi Hanan mengatakan, figur Jokowi dikenal dekat dengan masyarakat. Sehingga, apapun yang dilakukan pemerintahan Jokowi berdampak positif terhadap PDIP.
"Sekarang figur utama di PDIP lebih lekat dengan Jokowi. Kalau Jokowi mendapat persepsi positif di masyarakat, maka dampaknya juga positif terhadap PDIP," kata Djayadi di Jakarta, Kamis (8/6).
Menurutnya, kondisi serupa pernah terjadi pada saat masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden. Pada tahun 2004 dan 2009, Partai Demokrat selalu mendapat tren positif berkat sosok SBY.
"Demokrat tinggi karena Susilo Bambang Yudhoyono dan PDIP tinggi karena Megawati," ujar dia.
Djayadi menilai situasi PDIP dan Jokowi saat ini persis dengan Demokrat dan SBY jelang 2009. Untuk saat ini yang mendekati PDIP hanya Partai Gerindra.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Julaintono tidak sepakat dengan survei tersebut. Dia menilai, PDIP seharusnya mendapat dampak dari hasil Pilkada DKI 2017.
Tak hanya itu, Ferry juga mempertanyakan hasil survei yang menyebut PDIP relatif stabil. Mengingat Gerindra dan koalisinya menang dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Kemenangan Gerindra dalam Pilkada di luar Jakarta, itu juga sedikitnya dipengaruhi Pilkada DKI. Saya buktikan, terdapat hubungan yang nyata dan positif terhadap Anies-Sandi koalisi Gerindra, terhadap perubahan politik secara nasional, dan perolehan suara partai," tuntas Ferry. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP
Baca SelengkapnyaElektabilitas Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres naik signifikan mengalahkan Mahfud MD dan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaBahlil mengutip survei kepuasan publik terhadap Jokowi yang sangat tinggi. Sehingga yang berhadapan dengan Jokowi harus melawan rakyat.
Baca SelengkapnyaBak seorang raja, Joko Widodo juga sudah mempersiapkan pangeran dan permaisuri untuk mengisi jabatan-jabatan berikutnya.
Baca SelengkapnyaPSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya