Jokowi Effect Dinilai jadi Faktor Utama Pemilih PDIP Alihkan Dukungan ke Prabowo
Prabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Jokowi Effect berpengaruh sangat signifikan terhadap elektoral Prabowo pada Pilpres 2024.
Jokowi Effect Dinilai jadi Faktor Utama Pemilih PDIP Alihkan Dukungan ke Prabowo
Calon presiden (capres) Prabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Kondisi ini turut membuat pemilih PDIP melabuhkan dukungannya kepada capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry mengatakan, setidaknya Jokowi Effect berpengaruh sangat signifikan terhadap elektoral Prabowo pada Pilpres 2024. Lantas, Gema merinci setidaknya ada tiga faktor pemilih PDIP beralih dukungan kepada Prabowo.
“Pertama, Jokowi Effect, di mana banyak pemilih PDIP yang mengikuti pilihan politik Presiden Jokowi,”
kata Gema, Minggu (3/9).
merdeka.com
Tak cukup sampai di situ, faktor berikutnya adalah mayoritas kader PDIP, tidak menerima pencalonan Ganjar Pranowo sebagai capres dari partai berlambang banteng tersebut. Hal itu diyakini mempengaruhi elektabilitas Ganjar yang selalu ada di bawah Prabowo.
“Kedua, pemilihan Ganjar sebagai capres tidak diterima oleh sebagian kader PDI Perjuangan,”
ujar Gema.
merdeka.com
Terakhir, Gema juga menilai kepemimpinan Megawati Soekarnoputri yang terlihat kaku dan kurang egaliter di mata para kader PDIP. Sikap Megawati yang seperti itu, menurut Gema, menjadi salah satu faktor kuat banyaknya kader PDIP yang beralih dukungan mendukung Prabowo jelang Pilpres 2024.
“Ketiga, gaya kepemimpinan Megawati yang kaku dan kurang egaliter, membuat rasa kurang nyaman sebagian elite dan kader PDI Perjuangan,”
pungkas Gema.
merdeka.com
Sejumlah kader PDIP beralih mendukung Prabowo. Salah satunya Budiman Sudjatmiko.
Akibat sikapnya, Budiman dipecat dari PDIP. Pemecatan dilakukan usai Budiman secara terang-terangan mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Berdasarkan survei yang diselenggarakan LSN periode 14 – 24 Agustus 2023, pemilih PDIP yang memilih Prabowo terus bertumbuh. Terhitung dari mulai bulan Maret 2023, pemilih PDIP mulanya yang mendukung Prabowo ada di angka 25,7 persen.
Kemudian angka itu melonjak menjadi 32,5 persen pada Juni 2023, lalu menguat di angka 38,8 persen pada Juli 2023 dan puncaknya pada Agustus 2023 dimana pemilih PDIP yang melabuhkan dukungannya pada Prabowo ada di angka 39,1 persen.
Sebaliknya, konstituen PDIP yang memilih Ganjar cenderung terus mengalami penurunan. Pada bulan Maret 2023, pemilih PDIP yang memilih Gubernur Jawa Tengah itu masih ada di angka 50,2 persen.
Kemudian merosot ke angka 48,1 persen pada Juni 2023, lalu tergelincir ke angka 45,3 persen pada Juli 2023 dan menurun lagi ke angka 45,2 persen pada Agustus 2023.