Survei Indikator Politik: Tingkat Kepercayaan Publik Pada Demokrasi Naik Jadi 77,2%
Merdeka.com - Hasil Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi sangat tinggi yaitu 77,2%. Angka tersebut mengalami tren peningkatan dibanding survei lalu.
"Sangat tinggi kepercayaan publik terhadap demokrasi sebagai sistem pemerintahan ada 77,2%. Kalau kita lihat tren, trennya meningkat dari sebelumnya (Januari 2022 73,5%, November 2021 71,9%)," kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi dalam siaran virtual, Minggu (3/4).
Meskipun, katanya, angka tersebut belum sempurna, tetapi capaian demokrasi tersebut merupakan sistem terbaik. Selain itu, 7,2% mengungkapkan dalam keadaan tertentu sistem yang bukan demokrasi bisa diterima dan 6,7% tidak peduli dan tidak berbeda dengan demokrasi otorita. Lalu ditemukan yang tidak tahu mencapai 8,8%.
-
Bagaimana sistem demokrasi bekerja? Suara rakyat akan diwakili oleh dewan yang diberi nama dewan perwakilan rakyat. Selain itu, dalam proses berjalannya suatu negara maka akan diadakan pemilihan umum yang berfungsi untuk memilih legislatif (Perwakilan rakyat) dan eksekutif (pemerintah) yang akan saling bersinergi dalam membangun negara.
-
Apa arti sebenarnya dari demokrasi? Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan ada di tangan rakyat.
-
Sistem demokrasi apa yang diterapkan di Indonesia sekarang? Demokrasi pada masa reformasi di Indonesia menunjukkan beberapa karakteristik yang penting. Salah satunya adalah kebebasan pers yang semakin berkembang seiring dengan reformasi politik yang terjadi.
-
Bagaimana integritas pemilu diukur? Integritas pemilu dapat diukur melalui sejumlah parameter atau indikator yang mencerminkan kualitas dan keadilan dalam setiap tahapan pemilihan umum.
-
Bagaimana cara IDI mengukur demokrasi? IDI diukur berdasarkan 3 aspek dan 22 indikator.
-
Apa yang dipilih rakyat pada Pemilu Proporsional Tertutup? Sistem proporsional tertutup adalah sistem pemilihan di mana rakyat hanya memilih partai. Pada surat suara, tertera hanya nama partai politik dan pemilih memilih melalui tanda gambar atau lambang partai.
Burhanuddin menuturkan, sikap responden menunjukkan mereka menjadi bagian dari demokrasi. Buktinya, secara masif menolak wacana penundaan Pemilu 2024.
"Isu penundaan pemilu melakukan reaksi cukup keras, karena mereka merasa menjadi bagian dari kehidupan mereka, terutama pasca reformasi," bebernya.
Untuk diketahui, Indikator Politik Indonesia melakukan survei secara tatap muka pada 11 Februari - 21 Februari 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama baik Polri sempat tercoreng akibat sejumlah kasus yang menyeret polisi dalam berbagai kasus hukum.
Baca SelengkapnyaKepuasan publik pada sektor hukum paling rendah, dibandingkan dengan bidang politik keamanan, kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Baca Selengkapnya52,2 persen publik tidak tahu KPU sudah memutukan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo yaitu sangat yakin dengan 19,7 persen dan cukup yakin dengan 65,5 persen
Baca SelengkapnyaMayoritas responden menyatakan puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga penegakan hukum meningkat dari periode September 2023.
Baca SelengkapnyaHasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca Selengkapnya"Data menunjukkan bahwa sebesar 80 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Jokowi," kata Afrimadona.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, dapat terlihat dari Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 yang berjalan dengan baik dan demokratis
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaMargin of Error (Mo) survei diperkirakan + 2,83 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Selengkapnya