Ungguli Ganjar dan Anies, Elektabilitas Prabowo di Jabar Naik Signifikan
Prabowo Subianto mengalami peningkatan elektabilitas yang sangat signifikan di wilayah Jawa Barat.
Dalam survei Poltracking, elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan sebanyak 5,7% dari bulan Juni hingga September 2023.
Ungguli Ganjar dan Anies, Elektabilitas Prabowo di Jabar Naik Signifikan
Calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengalami peningkatan elektabilitas yang sangat signifikan di wilayah Jawa Barat (Jabar). Kondisi ini terekam dalam hasil survei terbaru Poltracking Indonesia periode 25 September hingga 1 Oktober 2023.
Dalam survei itu, elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan sebanyak 5,7% dari bulan Juni hingga September 2023. Pada bulan Juni, Prabowo mendapatkan elektabilitas sebesar 38,5% kemudian meningkat menjadi 44,2% di bulan September.
Tak hanya itu, dua kandidat capres lainnya yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo juga mengalami peingkatan tapi tak sesignifikan Prabowo. Anies pada bulan Juni mendapat 22,0%, meningkat sebanyak 3,0% menjadi 25,0%.
Sedangkan Ganjar berada di posisi ketiga pada bulan Juni dengan 20,2% menjadi 21,8% pada bulan September, meningkat sebanyak 1,6%.
"Pada simulasi surat suara 3 nama calon presiden, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas (44.2%) jauh di atas dua kandidat lainnya, yaitu Anies Baswedan (25.0%) dan Ganjar Pranowo (21.8%),"
kata Direktur Riset Poltracking, Arya Budi dalam paparannya secara daring, Selasa (10/10).
merdeka.com
Arya mengatakan, kenaikan tertinggi di Jabar saat ini masih dipegang oleh Prabowo. Menurutnya, Prabowo berhasil menjaga tren positifnya di Jabar, sehingga elektabilitasnya selalu mengalami peningkatan.
Arya tidak kaget dengan tingginya elektabilitas Prabowo di Jabar. Pasalnya, memang Jabar telah menjadi basis utama Prabowo sejak Pilpres 2014 lalu.
"Kita cek pergerakannya, Prabowo naik cukup signifikan. Kenaikan tertinggi dalam rentang periode survei ada pada Prabowo Subianto (5,7%), disusul Anies Baswedan (3,0%), lalu Ganjar Pranowo (1,6%),”
ujar Arya.
merdeka.com
Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 25 September-1 Oktober 2023 di Jawa Barat dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel survei 1.000 responden dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jawa Barat dipilih karena merupakan provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap terpadat yaitu 35,7 juta pemilih atau 17,6 persen secara nasional.