11 Hoaks mengenai penularan HIV/AIDS yang perlu diluruskan
Merdeka.com - HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang dianggap momok saat ini. Efek merusaknya memang membahayakan, namun stigma negatif dan pemahaman salah kaprah yang berkembang mengenai penyakit ini bahkan jauh lebih merusak.
Bukan hal baru jika sebagian besar Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) mengalami diskriminasi sosial akibat kurangnya pemahaman masyarakat mengenai penyakit tersebut. Salah satu yang paling sering disalahpahami adalah metode penularan HIV/AIDS. Benarkah HIV/AIDS bisa ditularkan melalui jarum suntik yang menancap di kursi bioskop, makanan kaleng yang sudah diinjeksi darah, atau air kolam renang?
Dokter Adyana Esti, tenaga medis klinik Angsamerah Jakarta, dalam diskusi di Jakarta, Kamis, membeberkan deretan hoaks seputar HIV/AIDS yang harus dipahami faktanya oleh masyarakat.
-
Bagaimana HIV/AIDS menular? Virus HIV dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, atau ASI.
-
Dimana penularan HIV terjadi? Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan ada tiga perempuan yang terinfeksi HIV di sebuah spa di New Mexico, AS, setelah melakukan perawatan ‘Vampir Facial’.
-
Bagaimana HIV menular? Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi seperti darah, air mani, dan cairan vagina.
-
Bagaimana HIV dapat menular? HIV (Human Immunodeficiency Virus) dapat menular melalui beberapa cara yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh tertentu dari seseorang yang terinfeksi.
-
Apa penyebab penularan HIV di kasus ini? Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan ada tiga perempuan yang terinfeksi HIV di sebuah spa di New Mexico, AS, setelah melakukan perawatan ‘Vampir Facial’.
Dr. Alex K. Gintings, Sp.P, FCCP, ketua kelompok kerja HIV/AIDS juga memberikan keterangan terkait mitos salah kaprah tentang penyebaran virus HIV/AIDS.
Pisau cukur bekas dan alat makan yang dipakai bersama
HIV/AIDS menular lewat penggunaan pisau cukur secara bergantian dalam keluarga atau di tempat potong rambut
Faktanya, memakai pisau cukur bergantian dengan ODHA tidak akan menularkan virus. Sebab, virus mudah mati di udara bebas. Tetapi memakai pisau cukur bergantian tidak disarankan demi alasan kebersihan.
HIV/AIDS menular lewat penggunaan alat makan secara bergantian antara ODHA dengan orang sehat
Faktanya, tidak. Selain karena virus mudah mati di udara bebas, virus dalam air liur tidak cukup banyak untuk ditularkan pada orang lain.
Jarum di kursi bioskop dan air kolam renang
Virus HIV dapat ditularkan lewat jarum terinfeksi yang ditancapkan di kursi bioskop
Faktanya, virus HIV mudah mati di udara bebas dalam waktu kurang dari semenit. Tanpa inangnya, seperti darah, sperma, ASI dan cairan vagina, virus yang ada di udara bebas akan cepat mati.
HIV/AIDS bisa ditularkan melalui air kolam renang
Faktanya, salah. Tak masalah berenang bersama ODHA karena virus HIV mudah mati di udara bebas, apalagi air kolam renang mengandung kaporit yang mempercepat matinya virus.
Pembalut bekas pakai dan jasa cek kolesterol keliling
HIV/AIDS ditularkan lewat pembalut kewanitaan yang sudah terkontaminasi virus
Faktanya, salah. Sebab, virus HIV akan mati di udara bebas dalam waktu kurang dari semenit.
Pemeriksaan darah untuk kolesterol dan diabetes oleh petugas keliling yang mencurigakan adalah untuk menyebarkan virus HIV
Faktanya, salah. Jarum yang dipakai untuk pemeriksaan kolesterol dan diabetes tak punya lubang penyimpanan darah. Sehingga virus HIV bakal mati di udara bebas.
Ciuman obat ARV yang justru bikin kondisi pasien memburuk
ARV (obat untuk ODHA) adalah bahan kimia yang bisa menyebabkan kerusakan hati. Lebih baik menggunakan obat herbal untuk merawat ODHA
Faktanya, hingga saat ini obat yang paling tepat untuk HIV adalah ARV.
Virus HIV menular lewat ciuman mulut
Faktanya, salah. Virus HIV tinggal di sel T, salah satu bagian sel darah putih manusia. Sel ini ada di semua cairan tubuh manusia dalam jumlah yang berbeda. Paling banyak ada di dalam darah, kemudian cairan vagina, cairan semen atau mani serta ASI.
Virus memang ada di air liur, air mata dan keringat tapi jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak cukup untuk menularkan virus HIV. Setidaknya butuh seember ludah untuk bisa menularkan virus HIV/AIDS
Makanan kaleng berisi darah dan pakaian bekas
Virus HIV bisa ditularkan lewat makanan kaleng yang sudah diinjeksikan dengan darah yang mengandung virus
Faktanya, salah. Virus HIV mudah mati di luar tubuh manusia. Selain itu, makanan kaleng juga melewati proses sterilisasi sehingga virus mudah mati.
HIV/AIDS bisa ditularkan lewat pakaian bekas
Faktanya, salah. HIV/AIDS hanya bisa menular lewat kontak cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, cairan mani dan ASI. Penularannya bisa lewat penggunaan jarum suntik yang tidak steril, hubungan seks tidak aman juga pemberian ASI dari ibu ke anak.
Nyamuk yang mengisap darah penderita HIV/AIDS
Nyamuk yang menggigit ODHA bisa menularkan HIV
Kelangsungan hidup virus HIV sangat tergantung pada sel T yang terdapat dalam sel darah putih manusia. Saat nyamuk mengisap darah ODHA, virus akan masuk ke sistem pencernaan nyamuk.
"HIV bukan disebabkan oleh nyamuk. Virus HIV tersebar bukan di hemoglobin (sel darah merah), tapi di Leukosit (sel darah putih)," jelas Dr. Alex K. Gintings, Sp.P, FCCP, ketua kelompok kerja HIV/AIDS di sela-sela acara pertemuan ilmiah di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta (12/2/2013).
Dalam kasus tingginya jumlah penyakit HIV AIDS dan Malaria di Papua, menurut Dr. Alex bukan karena keduanya ditularkan pada media yang sama yakni nyamuk.
"Di Papua, HIV disebabkan oleh kehidupan seksual yang tidak aman dan malaria karena memang daerahnya epidemik, masih banyak hutan. Jadi HIV bukan karena nyamuk," jelasnya.
Demikian penjelasan mengenai hoaks seputar penyebaran HIV/AIDS yang beredar di masyarakat. Jika Anda menjumpai unggahan, shared article, atau broadcast dengan isi serupa, jangan ragu untuk memberikan klarifikasi. Dengan demikian kita bisa saling memberikan edukasi yang tepat mengenai HIV/AIDS.
Reporter: Nanien YuniarSumber: Antara via Liputan6.com
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Edukasi yang tepat tentang HIV perlu terus digalakkan agar masyarakat tidak lagi terjebak dalam stigma dan ketakutan yang tidak berdasar.
Baca SelengkapnyaBanyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaHIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Penyakit ini akan tinggal selamanya di dalam tubuh dan dapat menular melalui beberapa cara.
Baca SelengkapnyaWanda juga menjelaskan penularan polio juga bisa terjadi melalui air liur.
Baca SelengkapnyaIni Kasus Pertama di Dunia Penularan HIV Lewat Prosedur Kecantikan, Korbannya Tiga Perempuan Pasien 'Vampir Facial'
Baca SelengkapnyaMeskipun belum ada obat untuk menyembuhkan herpes, pemahaman tentang cara penularannya dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus ini.
Baca SelengkapnyaBudi meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan mengenai penularan mpox ini. Sebab, tidak sama seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenularan HIV melalui gigitan nyamuk tidak mungkin terjadi karena beberapa alasan.
Baca SelengkapnyaHanny menjabarkan, hubungan seksual sesama jenis atau sering berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko penularan virus tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini, seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi sejumlah rumah sakit Jakarta.
Baca SelengkapnyaMunculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca Selengkapnya