13 Makanan pengendali kolesterol jahat, agar bisa makan daging kambing tanpa khawatir

Merdeka.com - Saat Idul Adha, persediaan daging jadi melimpah. Konsumsi protein hewani pun jadi lebih sering. Tentunya hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran atas kadar kolesterol jahat yang meningkat.

Kolesterol jahat bisanya disebut juga LDL atau low density lipoprotein. Penumpukan kolesterol yang satu ini bisa berpengaruh terhadap kesehatan jantung.

Agar kesehatan kita selalu terjaga, ada baiknya menyantap daging kambing dan sapi secukupnya saja. Imbangi dengan nutrisi yang bisa mengendalikan kolesterol jahat. Berikut ini beberapa di antaranya.

Apel

Ilustrasi apel hijau Shutterstock/marla dawn studio

Apel merupakan buah sehat yang kaya akan kandungan pectin. Pectin sendiri adalah serat larut yang bisa membantu menurunkan kolesterol jahat.

Penelitian juga menunjukkan bahwa makan satu apel sehari (atau lebih) dapat memperlambat oksidasi LDL. Hal itu karena adanya kandungan polifenol yang ditemukan terutama pada kulit apel.

Bawang putih

bawang putih ©2018 liputan6.com

Bawang putih dapat membantu menurunkan kolesterol, mencegah pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, dan melindungi tubuh dari infeksi. Bawang putih juga mencegah partikel kolesterol menempel di dinding arteri.

Oatmeal

Ilustrasi oatmeal pisang The Hungry Hutch

Oatmeal mengandung beta-glucan, zat dalam gandum yang mampu menyerap LDL (kolesterol jahat) dan kemudian mengeluarkan dari tubuh.

Avokad

Ilustrasi alpukat Shutterstock/Skumer

Buah ini dapat membantu meningkatkan HDL (kolesterol baik) dan juga menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat). Sebab avokad mengandung beta-sitosterol yang dapat mengurangi jumlah kolesterol yang diserap dari makanan.

Teh hijau

manfaat teh hijau ©2018 liputan6.com

Teh hijau memberikan tubuh kita perasaan hangat, santai, dan juga kaya antioksidan. Penelitian juga menunjukkan bahwa minum teh hijau memiliki dampak yang signifikan terhadap penurunan kolesterol jahat dalam tubuh.

Kedelai

Ilustrasi kacang kedelai ©Shutterstock/rodho

Kedelai mengandung senyawa yang disebut isoflavon. Senyawa ini diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Selain itu, kedelai juga dapat membantu jantung mengurangi jumlah lemak jenuh dari makanan yang Anda konsumsi.

Minyak zaitun

Ilustrasi minyak zaitun Choice

Minyak zaitun memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Minyak ini berisi asam lemak tak jenuh tunggal yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh - tanpa menurunkan kadar kolesterol baik.

Madu

Ilustrasi madu ©2018 Merdeka.com/Pixabay

Madu akan menyerang homocysteine, sejenis asam amino yang diketahui mampu meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah perifer dan penyakit jantung.

Jus jeruk

Ilustrasi jus jeruk shutterstock

Minum dua gelas jus jeruk adalah salah satu solusi terbaik untuk mengurangi kadar kolesterol. Jus jeruk akan membantu menormalkan kolesterol Anda serta membuat aliran darah selalu sehat.

Kacang-kacangan

Ilustrasi kacang tanah ©Shutterstock/leungchopan

Serangkaian penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi almond, kenari, kacang tanah, dan kacang-kacangan lainnya baik untuk jantung. Makan 2 ons kacang sehari dapat menurunkan LDL hingga 5%.

Kacang juga memiliki nutrisi tambahan yang dapat melindungi jantung. Tapi pilih kacang yang tidak digoreng, ya.

Polong-polongan

Ilustrasi kacang merah ©shutterstock.com/poo

Polong sangat kaya serat larut. Mereka juga butuh waktu sebentar bagi tubuh untuk mencerna, artinya Anda merasa kenyang lebih lama setelah memakannya.

Mulai dari kacang merah, kacang arab, sampai lentil bermanfaat untuk kesehatan jantung.

Okra

Ilustrasi okra © iStock

Okra memproduksi mucilaginous yang mirip dengan lendir lidah buaya. Namun lendir ini sebenarnya merupakan sumber serat larut yang baik untuk tubuh dan saluran pencernaan.

Terong

Ilustrasi terung vemale.com

Selain okra, terong juga termasuk sayuran yang menjadi sumber serat larut. Terong hijau, ungu, atau kuning juga rendah kalori.

Demikian makanan-makanan sehat yang berfungsi membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Dengan begitu Anda tetap bisa makan enak tanpa khawatir dengan kesehatan.

Sumber: Prevention, Boldsky, Harvard Health Publishing

(mdk/tsr)