4 Kelemahan makanan organik dibanding non-organik
Merdeka.com - Makanan organik memang sudah jelas lebih sehat daripada makanan biasa. Ini karena makanan organik ditumbuhkan secara alami dan tak menggunakan pupuk atau bahan kimia lainnya. Makanan organik bahkan ditumbuhkan tanpa pestisida.
Meski terbukti sehat, faktanya makanan organik memiliki sisi negatif sendiri jika dibandingkan dengan makanan non-organik. Apa saja kelemahan dari makanan organik? Berikut rinciannya, seperti dilansir oleh Mag for Women.
1. Pasar makanan organik yang terbatasMeski makanan organik sedang populer, namun makanan organik tak mudah didapatkan. Saat ini pasar yang menyediakan makanan organik masih terbatas. Sehingga sayuran yang terkadang dibutuhkan atau dicari pun masih belum tersedia. Sementara itu, hal ini juga berkaitan dengan permintaan yang masih sedikit. Masih banyak orang yang belum menyadari manfaat mengonsumsi makanan organik yang lebih sehat.
-
Apa itu makanan organik? Makanan yang mengusung label organik harus memenuhi berbagai peraturan yang ditetapkan oleh Departemen Pertanian AS (USDA). Misalnya, perusahaan yang memproduksi produk organik harus berada di bawah pengawasan agen yang disetujui oleh USDA, dan tanaman harus ditanam tanpa menggunakan organisme hasil rekayasa genetik atau radiasi ionisasi. Tanah tempat tanaman tumbuh juga harus bebas dari bahan kimia terlarang, seperti pupuk sintetis dan pestisida, selama setidaknya tiga tahun sebelum panen.
-
Apa saja contoh makanan organik? Buah-buahan, sayuran, biji-bijian, produk susu, dan daging adalah contoh makanan organik yang paling sering dibeli.
-
Mengapa orang lebih suka makanan organik? Konsumsi makanan organik semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin menjaga kesehatan. Label 'organik' sering kali diasosiasikan dengan makanan yang lebih sehat, bebas dari bahan kimia berbahaya, dan lebih bergizi dibandingkan produk konvensional.
-
Makanan apa yang sering diklaim sehat, tapi sebenarnya tidak? Dalam dunia kesehatan, banyak makanan yang dianggap sebagai pilihan 'sehat' namun ternyata tidak sebaik yang sering kita dengar. Meskipun diiklankan dengan label ramah kesehatan, beberapa makanan ini mungkin justru tidak memberikan manfaat signifikan atau bahkan dapat berdampak buruk jika dikonsumsi secara berlebihan.
-
Kenapa makanan organik lebih sedikit bahan kimia? Makanan organik umumnya mengandung lebih sedikit bahan terkontaminasi.
2. Lebih mahalMakanan organik jauh lebih mahal dibandingkan dengan makanan non-organik yang dijual secara bebas. Beberapa makanan organik bahkan bisa lebih mahal tiga kali lipat dibanding versi non-organiknya. Tentunya hal ini beralasan, karena makanan organik membutuhkan usaha yang lebih besar dan waktu yang lebih lama untuk tumbuh. Makanan organik pun biasanya ditumbuhkan secara khusus dan diawasi, sehingga petani tak bisa memproduksi dalam jumlah terlalu banyak.
3. Sulit ditemukanYa, tak semua supermarket dan swalayan, apalagi pasar tradisional menjual sayuran atau makanan organik. Hal ini adalah salah satu kelemahan makanan organik yang membuat banyak orang tak memilihnya. Banyak orang yang urung memilih makanan organik karena tak mudah menemukannya di tempat-tempat yang sering mereka kunjungi.
4. Mudah busukTak seperti makanan non-organik, buah-buahan dan sayuran organik biasanya lebih mudah busuk. Karena mereka tidak dimodifikasi secara genetik atau disuntik dengan obat tertentu. Karena itu, lebih baik makanan organik cepat dikonsumsi dan tak disimpan terlalu lama.
Itulah beberapa kelemahan makanan organik dibandingkan dengan makanan non-organik. Untuk mengonsumsinya, Anda harus melakukan usaha lebih, terutama mengeluarkan uang yang lebih banyak. Namun usaha tersebut setara dengan manfaat kesehatan yang Anda dapatkan dengan mengonsumsi makanan organik yang alami.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makanan organik kerap dianggap lebih sehat, benarkah makanan ini memiliki manfaat kesehatan yang lebih superior?
Baca SelengkapnyaTren konsumsi makanan organik semakin berkembang, dengan klaim bahwa makanan ini lebih sehat daripada makanan biasa. Apakah penyataan itu benar?
Baca SelengkapnyaSejumlah makanan yang sering kita anggap sehat ternyata tidak memiliki manfaat sehebat yang kita perkirakan.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memastikan keberagaman MPASI anak dan tidak hanya terpaku pada label organik semata.
Baca SelengkapnyaTak selamanya makanan ultra proses itu buruk, sejumlah makanan jenis ini ternyata tetap aman untuk dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaMakan di luar cenderung membuat kita jajan tidak sehat, seberapa sering sebaiknya hal ini dilakukan?
Baca SelengkapnyaKonsumsi roti yang salah justru bisa membuat kita menjadi tambah gemuk dan menggagalkan diet.
Baca SelengkapnyaKandungan karsinogenik penyebab kanker bisa ditemui pada konsumsi makanan cepat saji.
Baca SelengkapnyaThailand menemukan kandungan residu pestisida pada anggur Shine Muscat. Apa dampaknya jika terkonsumsi oleh tubuh?
Baca SelengkapnyaUntuk menghindari risiko dan memastikan makanan yang aman, disarankan untuk memasak telur hingga benar-benar matang.
Baca SelengkapnyaKonsumsi telur mentah diketahui bisa menimbulkan sejumlah dampak. Walau begitu, makanan ini dipercaya berkhasiat untuk keperkasaan, benarkah?
Baca SelengkapnyaKol goreng menyimpan sejumlah dampak kesehatan yang buruk sehingga harus dihindari konsumsinya.
Baca Selengkapnya