8 Minuman Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi di Pagi Hari
Menurunkan kolesterol di pagi hari bisa dilakukan dengan sejumlah minuman ini.
Di zaman sekarang, menjaga kesehatan menjadi sangat krusial, terutama dalam hal kolesterol. Sebagaimana dijelaskan oleh Medical News Today, kolesterol merupakan zat lilin yang berperan penting dalam pembentukan sel dan hormon dalam tubuh. Jika kadar kolesterol terlalu tinggi, risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya akan meningkat. Namun, tidak perlu khawatir karena ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengelola kolesterol dengan mudah. Salah satunya adalah dengan memulai hari menggunakan minuman yang sehat.
Apa Saja Minuman Pagi yang Baik untuk Kolesterol?
Berikut ini adalah beberapa pilihan minuman pagi yang baik untuk kolesterol, yang mudah dibuat dan nikmat untuk dikonsumsi, seperti yang dikutip dari Hindustan Times pada hari Selasa, 15 Oktober 2024.
-
Minuman apa yang dapat membantu menurunkan kolesterol? Beberapa minuman telah terbukti secara ilmiah dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik. Dengan demikian, pemilihan minuman yang tepat menjadi salah satu langkah strategis dalam menjaga kesehatan jantung.
-
Minuman apa yang terbaik untuk kolesterol? Berbagai jenis minuman seperti teh hijau, susu kedelai, dan jus tomat terbukti dapat membantu menurunkan kadar kolesterol secara alami.
-
Bagaimana cara mengurangi kolesterol dengan minuman? Konsumsi air putih minimal 2 liter per hari atau setara dengan 8 gelas sehari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.
-
Apa minuman pagi yang baik untuk diet? Minuman pagi yang baik untuk diet adalah pilihan bagus untuk mendukung program penurunan berat badan Anda.
-
Apa saja makanan untuk turunkan kolesterol? 10 Makanan Penurun Kolesterol yang Cocok Dikonsumsi Setelah Idul Adha
-
Bagaimana cara menghindari minuman yang buruk untuk kolesterol? Saat berbelanja minuman di toko, sangat penting untuk memeriksa label dengan cermat. Perhatikan informasi mengenai nutrisi serta bahan tambahan seperti kadar gula, lemak jenuh, dan jumlah kalori.
1. Teh Hijau
Menurut Dr. Pranav Ghody, seorang ahli endokrinologi di Rumah Sakit Wockhardt Mumbai Central, teh hijau merupakan pilihan yang sangat baik untuk memulai hari. Dalam penjelasannya di Medical News Today, nutrisionis Kathy W Warwick, RDN, CDCES menyatakan bahwa teh hijau, yang kaya akan katekin dan berbagai senyawa antioksidan, terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol LDL dan total. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 menunjukkan bahwa epigallocatechin gallate (EGCG), yang merupakan antioksidan utama dalam teh hijau, dapat menurunkan kolesterol pada manusia maupun hewan. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa semakin banyak konsumsi teh hijau, semakin rendah kadar kolesterol LDL pada individu. Selain itu, tinjauan yang dilakukan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa teh hitam juga memiliki potensi positif dalam pengelolaan kolesterol.
Biji Chia dan Susu Kedelai
Campuran biji chia dan susu kedelai merupakan sumber serat dan protein yang sangat baik. Biji chia diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), sedangkan susu kedelai berperan efektif dalam menurunkan kolesterol LDL. Selain itu, kedelai memiliki kandungan lemak jenuh yang sangat rendah. Menggantikan lemak jenuh dengan produk berbahan dasar kedelai dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) merekomendasikan untuk mengonsumsi 25 gram protein kedelai setiap hari sebagai bagian dari pola makan yang rendah lemak jenuh dan kolesterol guna mengurangi risiko penyakit jantung.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, disarankan agar kedelai dikonsumsi dalam bentuk utuh dan diproses seminimal mungkin, dengan sedikit atau tanpa penambahan gula, garam, dan lemak. Organisasi Heart UK juga merekomendasikan agar setiap individu mengonsumsi dua hingga tiga porsi makanan atau minuman yang berbahan dasar kedelai setiap hari, di mana satu porsi setara dengan 250 mililiter (mL) susu kedelai. Dengan mengikuti saran ini, diharapkan kesehatan jantung dapat terjaga dengan baik.
Kunyit dan Susu Kedelai
Kunyit mengandung senyawa aktif yang dikenal sebagai kurkumin, yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol LDL. Dalam sebuah meta-analisis yang dilakukan pada tahun 2017, para peneliti meneliti dampak kunyit terhadap kadar lipid dalam darah dan menemukan bahwa kunyit serta kurkumin secara signifikan dapat mengurangi kadar LDL dan trigliserida serum dibandingkan dengan kelompok kontrol. Peneliti menyatakan bahwa:
- Kunyit dan kurkumin dapat membantu melindungi individu yang berisiko penyakit kardiovaskular dengan menurunkan kadar LDL serum.
- Kunyit dan kurkumin mungkin lebih mudah ditoleransi dibandingkan obat konvensional.
- Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis, bentuk, dan kekuatan kurkumin yang paling efektif.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 melibatkan 70 peserta untuk menguji efek mengonsumsi kurkumin bersamaan dengan fitosterol yang berasal dari makanan, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, gandum utuh, dan polong-polongan. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa kombinasi tersebut dapat meningkatkan efek penurunan kolesterol secara signifikan.
Jus Wortel dan Bit
Kombinasi jus wortel dan bit merupakan pilihan yang menyegarkan serta kaya akan kandungan antioksidan. Bit memiliki tingkat nitrat yang tinggi, yang dapat berkontribusi dalam menurunkan kadar kolesterol, sedangkan wortel dikenal kaya akan beta-karoten. Dengan cara mengolah keduanya dalam bentuk jus segar, Anda dapat merasakan berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkan.
Oat
Oat memiliki kandungan beta-glukan yang dapat membentuk zat mirip gel di dalam saluran pencernaan dan berinteraksi dengan garam empedu. Serat larut ini berfungsi untuk menghambat penyerapan kolesterol, sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Sebuah studi tinjauan yang dilakukan pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa minuman berbasis oat, seperti susu oat, mampu memberikan penurunan kadar kolesterol yang lebih signifikan dibandingkan dengan produk oat dalam bentuk semi-padat atau padat. Dalam satu gelas susu oat berukuran 250 mL, terdapat sekitar 1 gram beta-glukan.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa label pada kemasan minuman oat untuk mengetahui jumlah beta-glukan yang terkandung di dalamnya. Informasi ini biasanya dicantumkan dalam keterangan mengenai serat per sajian. Dengan memperhatikan kandungan tersebut, Anda dapat memilih produk yang paling efektif dalam membantu menurunkan kadar kolesterol.
Jus Tomat
Tomat merupakan sumber senyawa likopen yang berkhasiat untuk meningkatkan kadar lipid serta menurunkan kolesterol LDL. Berdasarkan penelitian, mengolah tomat menjadi jus dapat meningkatkan konsentrasi likopen di dalamnya. Selain itu, jus tomat juga mengandung serat dan niasin yang berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa konsumsi jus tomat tanpa garam dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL serum pada 260 orang dewasa di Jepang selama periode satu tahun. Oleh karena itu, siapkanlah jus tomat segar dan nikmati manfaatnya. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, disarankan untuk mengonsumsi lebih dari 25 mg likopen setiap hari.
Smoothie Beri
Berbagai jenis buah beri memiliki kandungan antioksidan dan serat yang tinggi, sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Salah satu komponen penting dalam buah beri adalah antosianin, yang merupakan agen antioksidan yang efektif dalam meningkatkan kadar kolesterol baik. Selain itu, buah beri juga memiliki kalori dan lemak yang rendah, menjadikannya pilihan yang baik untuk diet sehat.
Untuk memasukkan buah beri ke dalam pola makan sehari-hari, kamu bisa mencoba membuat smoothie. Caranya, campurkan dua genggam buah beri pilihan (sekitar 80 g) dengan 1/2 cangkir susu rendah lemak atau yogurt, serta 1/2 cangkir air dingin. Dengan cara ini, kamu dapat menikmati manfaat kesehatan dari buah beri dengan cara yang lezat dan menyegarkan.
Kakao
Kakao merupakan bahan dasar dalam pembuatan cokelat hitam dan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, terutama flavanol. Flavanol ini berfungsi untuk membantu meningkatkan kadar kolesterol. Sebuah tinjauan yang dilakukan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa produk kakao dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan kolesterol total, meskipun pengaruhnya terhadap kolesterol HDL tidak begitu signifikan. Namun, perlu diingat bahwa banyak minuman cokelat yang sudah diproses mengandung lemak jenuh yang tinggi. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi konsumsi cokelat yang mengandung tambahan gula, garam, serta lemak.