Anak perempuan Indonesia krisis percaya diri
Merdeka.com - Tingkat kepercayaan diri anak di Indonesia tergolong rendah. Sekitar 56 persen anak--didominasi anak perempuan--mengalami krisis kepercayaan diri.
Data tersebut merupakan hasil kajian yang pernah didapat oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Menurut Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pendidikan, Kreativitas, dan Budaya KPPPA, Elvi Hendrani, ada banyak hal yang membuat mereka jadi tidak percaya diri.
"Budaya di Indonesia yang masih melihat anak perempuan sebagai sosok yang tidak boleh banyak melakukan aktivitas di luar rumah," kata dia kepada Health Liputan6.com.
-
Apa masalah kesehatan mental di Indonesia? Masalah kesehatan mental merupakan salah satu momok yang bisa sangat menakutkan.
-
Apa perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia? Terdapat beberapa gambaran perubahan sosial dan buaya yang terjadi di Indonesia, mulai dari perpindahan masyarakat, gender, hingga pola konsumsi.
-
Kenapa anak bisa mengalami keterbelakangan mental? Penyakit ini dapat menyebabkan seorang anak belajar dan berkembang lebih lambat dibandingkan anak lain seusianya. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar berbicara, berjalan, berpakaian, atau makan tanpa bantuan, dan biasanya akan mengalami kesulitan saat belajar di sekolah.
-
Apa saja yang mempengaruhi kesehatan mental anak muda? Beragam faktor bisa menjadi pemicunya. Mulai dari pengaruh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, persoalan sosial, ekonomi, hingga budaya.
-
Apa saja tanda gangguan kesehatan mental pada anak? Jika kesehatan mental anak terganggu, emosinya menjadi tidak stabil, sering merasa lelah, jenuh, pusing, dan tidak mampu bersosialisasi dengan baik.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
Belum lagi, sistem pendidikan di Indonesia yang masih banyak menggunakan cara kekerasan dalam mendisiplinkan murid-muridnya. Hal yang paling mengkhawatirkan dan harus segera diputus mata rantainya ada di daerah Timur Indonesia.
"Di sana masih menerapkan sistem kekerasan, sehingga kekerasan menjadi suatu hal yang harus diputus mata rantainya, karena sangat menurunkan tingkat diri anak-anak."
Lingkungan ramah anak
Saat menjadi pembicara pada sebuah diskusi di sekolah tersebut, Elvi menitipkan pesan kepada pihak sekolah, agar SMA Negeri 74 Jakarta menjadi sekolah ramah anak. Tidak pernah pakai kekerasan, apalagi dengan dalih agar murid menjadi lebih disiplin.
"Murid-murid ini harus menjadi generasi emas Indonesia. Bahkan 20 sampai 30 tahun mendatang, mereka akan menggantikan pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia. Kepercayaan diri anak-anak ini harus ditingkatkan. Mereka harus bisa percaya diri di tingkat internasional," ujarnya.
Menurut Elvi, kepercayaan diri merupakan modal utama seorang anak untuk meraih kesuksesan.
Sekolah sejatinya menjadi pintu gerbang bagi mereka meningkatkan kepercayaan diri. Maka itu, putus segera mata rantai kekerasan dengan meniadakan hukuman di sekolah, lebih disiplin dan positif, dan dibina.
"Anak salah jangan dihukum, tapi dibenarkan."
Misalkan ada murid yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), seharusnya tidak dihukum di depan kelas atau hormat ke tiang bendera, tapi minta dia untuk mengerjakan PR tersebut.
"Begitu juga ketika anak buang sampah sembarangan. Suruh dia pungut sampah yang dibuangnya itu, untuk kemudian dibuang ke tempat yang semestinya," kata Elvi.
Reporter: Aditya Eka Prawira
Sumber: Liputan6.com (mdk/ita)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian PPPA mengungkap penyebab perempuan dan anak rentan menjadi korban perdagangan orang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda.
Baca SelengkapnyaAnak pertama wanita biasanya memiliki karakteristik yang berbeda dengan adik-adiknya. Begitu juga dengan beban yang ia rasakan.
Baca SelengkapnyaDalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
Baca SelengkapnyaPeran keluarga sangat vital dalam menjaga kestabilan kondisi mental anak-anak.
Baca SelengkapnyaMereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.
Baca SelengkapnyaKini banyak yang insecure atau tak percaya diri dengan pencapaian atau prestasi yang dicapai.
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaDiskriminasi adalah masalah sosial yang dapat memicu perpecahan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender
Baca SelengkapnyaMembesarkan anak perempuan tunggal memiliki tantangan tersendiri.
Baca SelengkapnyaKDRT merupakan masalah yang masih terus terjadi hingga saat ini. Ketahui sejumlah dampak dan bahayanya.
Baca Selengkapnya