Bisakah Vaksin Covid-19 Diberikan ke Anak di Indonesia?
Merdeka.com - Masyarakat Indonesia terutama tenaga kesehatan, pekerja sektor publik, orang lanjut usia, bakal segara diberikan vaksin Covid-19. Namun, bisakah vaksin Covid-19 diberikan pada anak-anak?
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pemberian vaksin Covid-19 pada anak harus disertai langkah yang sangat saintifik. Izin pemberian vaksin Covid-19 ke anak juga harus melihat hasil uji klinis tahap tiga.
Budi selaku Menteri Kesehatan tidak memiliki wewenang dalam menentukan rentang usia berapa saja yang bisa menerima vaksin tersebut. Menurut Budi, wewenang pemberian vaksin COVID-19 di Indonesia ada pada Badan Pengawas Obat dan Makanan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
"Kembali lagi, wewenang rentang usia penerima vaksin tergantung uji klinis tahap tiga. Yang menentukan apakah vaksin ini bisa dipakai di usia bawah, ada di BPOM," kata Budi dalam keterangan pers pada Selasa (29/12/2020).
Budi beserta jajaran Kemenkes sudah membicarakan hal ini dengan BPOM serta melihat pemberian vaksin COVID-19 di luar negeri. "Ada yang di atas 18 dan ada yang di atas 16," katanya.
Bila menilik perkembangan uji klinis vaksin COVID-19, hanya Pfizer-BioNTech yang melakukan uji klinis pada anak usia remaja rentang 12-15 tahun berjumlah 100 orang di Cincinnati Children's Hospital Medical Center, Amerika Serikat. Setengah dari partisipan diberi plasebo.
Sayangnya, dilansir dari Cincinatti.com, sampai saat ini masih belum ada maupun belum dipublikasikan ke publik mengenai hasil uji klinis tersebut.
Sumber: Liputan6.comReporter: Benedikta Desideria (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaDokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca Selengkapnya