Gaya Hidup Slow Living, Apa Manfaatnya dan Berapa Biayanya?
Manfaat menjalankan slow living di kehidupan yang serba cepat
Lulu Tobing menjadi sorotan usai kicauan akun Twitter @RyuDeka, mengatakan jika artis 90an ini menganut hidup Slow Living.
Gaya Hidup Slow Living, Apa Manfaatnya dan Berapa Biayanya?
Dalam akun Twitternya, @RyuDeka menuliskan, "Lulu Tobing adalah wakil dari kami para penganut indahnya ‘Slow Living’ yang tidak punya ambisi berlebih dalam hidup," kicaunya pada Minggu, 16 Juli 2023.
Ada juga hasil wawancara Lulu Tobing dengan Melaney Ricardo dalam channel Youtubenya mengenai slow living yang sudah dilakoninya beberapa tahun kebelakang.
"Gue gak ada kerjaan ya gue nikmatin kerjaan gue yang sekarang ini. Gue gak jadi sirik sama orang yang dipuja puja. Gue benar benar hidup, gue slow banget, gue gak kompetitif , gue gak ambisius, gue slow, slow banget," ucap Lulu Tobing, seperti dikutip dari Liputan6.com.
Wanita pemenang GADIS Sampul tahun 1992 ini mengatakan jika dirinya tidak pernah punya ambisi yang ingin dicapai dalam hidup. Jika kebanyakan orang memiliki goals yang ingin dicapai, Lulu Tobing justru kebalikannya. "No, never (punya ambisi) in my life," jelasnya.
Beberapa warganet menyampaikan pendapatnya tentang konsep slow living yang dijalani artis berusia 45 tahun. Banyak warganet mengatakan mereka tidak menjalani konsep hidup seperti itu.
Sedangkan sebagian netizen juga berpendapat jika gaya hidup slow living bisa dijalani ketika sudah punya banyak uang atau biaya dan tidak punya tanggungan. "Slow living kayak gini cuma cocok buat orang yang sudah financially stable kayaknya," ujar seorang warganet.
"Slow living hanya untuk yang gak punya tanggungan atau ditanggung orang lain. Kalau gak ada tanggungan, besok makan cuma nasi pera plus garam pun gak pusing," komentar warganet lain dengan emoticon tersenyum.
Tapi ada juga warganet yang merasa banyak yang salah arti dengan konsep slow living ala wanita kelahiran 21 November 1977 ini.
"Kok pada salahartikan slow living ya. Menurut gw bukan tidak punya target hidup dan effortless, lebih ke kalau enggak perlu ya enggak usah beli, enggak usah ikut omongan orang, enggak peduli sama keberhasilan orang, jadi tenang aja," terang seorang warganet.
Slow living merupakan sebuah pola pikir di mana seseorang menyusun gaya hidupanya supaya lebih bermakna dan memfokuskan diri hanya pada satu hal yang paling dihargai dan disenangi dalam hidupnya.
Sebenarnya apa sih gaya hidup slow living itu? Melansir dari Liputan6.com dan laman Slowlivingldn, slow living memiliki manfaat untuk membuat hidup jadi lebih sehat.
Bukan menjalani kehidupan dengan lambat, tapi fokus melakukan segalanya dengan kecepatan yang tepat dan sesuai dengan kemampuan tanpa perlu memaksakan diri.
Slow living ini kebalikan dengan rutinitas urban dan kehidupan ibu kota yang serba buru-buru, di bawah tenggat waktu dan di bawah tekanan. Saat menjalani konsep slow living, semua dijalani dengan santai dan berkualitas.
Konsep hidup ini mengajarkan untuk hidup dengan menikmati setiap detik, menghargai proses dan tidak mengejar hasil dalam waktu singkat.
Dengan menjalankan konsep hidup ini membuat hidup lebih sehat dan bebas stres. Tak hanya itu dengan menerapkan slow living juga membuat penganutnya menjadi lebih menikmati hidup. Meski terkesan tidak signifikan, hidup yang berkualitas akan membuat seseorang lebih bahagia dan sehat.
Misalnya saja, sebelum melakukan sesuatu, tanyakanlah pada diri Anda, apakah Anda memang perlu melakukannya? Apakah Anda benar-benar perlu ke salon setiap minggu, atau merokok, ataupun menghabiskan waktu berjam-jam di coffee shop?
Jika belum siap dengan perubahan yang drastis, bisa dimulai menata ulang dan menimbang aktivitas yang tidak perlu.
Dengan mempertanyakan setiap kegiatan yang akan dilakukan, membuat kita bisa mengetahui urgensi dari setiap aktivitas harian yang dilakukan. Mulailah dengan memilah dan menghapus aktivitas yang tidak perlu, dan juga hindari kegiatan multitasking.
Jika akan menerapkan gaya hidup seperti Lulu Tobing, mulailah dengan melakukan satu pekerjaan dalam satu waktu. Selain itu biasakan diri untuk tidak bermain ponsel atau mendengarkan berita di radio kala sedang menyetir.
Yang lebih simple lagi bisa juga dengan menikmati pemandangan di luar jendela ketika hujan tanpa harus melakukan kegiatan yang lain.
Coba juga kurangi waktu internetan, sediakan waktu setiap harinya tanpa menggunakan internet. Saat sedang istirahat coba matikan jaringan ponsel, dan rasakan perbedaanya setelah itu.