Ini alasan mengapa kita harus berhenti menggunakan hand sanitizer
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, produk antibakteri mulai menerima reaksi luas karena bahan triclosan yang digunakan telah diklaim berbahaya. Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa sentuhan langsung dengan triclosan dapat menyebabkan perubahan hormonal, endoktrin, masalah sistem kekebalan tubuh, dan bahkan kemandulan.
Sejauh ini, satu-satunya tindakan tegas yang diambil terhadap masalah ini datang dari Minnesota. Mark Dayton selaku gubernur Minnesota telah memutuskan untuk melarang semua produk yang mengandung triclosan pada 2017 mendatang.
Saat ini, penelitian baru menunjukkan bahwa menggunakan produk antibakteri yang meningkatkan jumlah Bisphenol A (BPA) yang diserap oleh tubuh kita. Bisphenol A (BPA) adalah endoktrin yang mengganggu kontaminan lingkungan dan BPA metabolit ditemukan pada urin seseorang.
-
Bagaimana cara mengurangi bahaya BPA? Produsen tidak bisa menjamin produknya tidak kepanasan dan terpapar sinar matahari langsung. Inilah yang menyebabkan peluruhan senyawa kimiawi BPA terhadap isi produknya melampaui ambang batas aman.
-
Apa aja dampak BPA ke tubuh? Menjawab pertanyaan Validnews, Ema menyebut sejumlah penyakit yang berkorelasi dengan kontaminasi BPA pada tubuh, termasuk gangguan sistem reproduksi baik pria maupun wanita, diabetes dan obesitas, gangguan sistem kardiovaskular, gangguan ginjal, kanker, gangguan perkembangan kesehatan mental dan Autism Spectrum Disorder (ASD) pada anak.
-
Kenapa BPA berbahaya? Risiko berbahaya BPA ini bisa dirasakan pada janin yang bahkan belum terbentuk di dalam kandungan. BPA berpotensi mengganggu pertumbuhan janin, sehingga dalam perkembangannya akan menimbulkan banyak masalah kesehatan, termasuk autisme, Attention Deficit atau Hyperactivity Disorder (ADHD),“ katanya saat menyebut paparan BPA dalam jangka panjang dapat mengganggu sistem tubuh, termasuk gangguan organ reproduksi, penyakit endokrin, gangguan syaraf dan kanker.
-
Bagaimana BPA bisa berbahaya? Riset di berbagai negara menunjukkan BPA pada plastik polikarbonat rawan luruh dan berisiko pada kesehatan, termasuk bisa memicu kemandulan dan kanker bila terminum melebihi ambang batas.
-
Bagaimana tubuh mendetoksifikasi BPA? Selain itu, tubuh manusia juga memiliki kemampuan untuk mendetoks senyawa BPA melalui beberapa mekanisme seperti sulfatase, glucoronodasi, dan lainnya.
Beberapa komplikasi yang yang timbul dari kelebihan BPA adalah gangguan hormon, penyakit jantung, kanker, infertilitas (kemandulan), dan diabetes. Untuk menguji hipotesis, peneliti dari University of Missouri melakukan percobaan di mana para subjek diminta untuk menggunakan hand sanitizer. Setelah itu mereka diminta untuk menyentuh dengan zat yang mengandung BPA dalam jumlah tinggi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hand sanitizer ternyata mampu meningkatkan penyerapan BPA hingga 100 kali.
Saat ini orang-orang lebih menyukai penggunaan hand sanitizer, karena mudah untuk digunakan. Terlebih saat ini, hand sanitizer dapat dengan mudah untuk dibawa kemanapun kita pergi. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa penggunaan produk anti bakteri ini secara konsisten justru membuat bakteri bertahan.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan ini resmi disahkan per 1 April 2024 yang tujuannya untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya BPA dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaOpini yang mengesampingkan bahaya BPA banyak beredar, masyarakat diharapkan kritis dalam memilah informasi yang ada.
Baca SelengkapnyaZat kimia seperti BPA ini nyatanya dapat memberikan berbagai bahaya bagi tumbuh dan kembangnya janin di dalam kandungan.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pandangan yang berbeda, membuat regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait BPA baru bisa diresmikan tahun ini.
Baca SelengkapnyaBPA adalah salah satu bahan baku pembentuk polikarbonat, jenis plastik keras yang di Indonesia masif digunakan industri air minum sebagai kemasan galon bermerek
Baca SelengkapnyaPaparan BPA, terutama saat janin masih dalam kandungan, bisa menyebabkan kelainan pada organ reproduksi pria.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog mendukung upaya pelabelan bahaya BPA pada galon guna ulang sebagai upaya perlindungan pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaProf Chalid sendiri merupakan salah satu tim ahli Indonesia pada pertemuan Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5).
Baca SelengkapnyaYLKI menganggap bahwa kehadiran label peringatan ini dapat melindungi konsumen luas dari risiko BPA.
Baca SelengkapnyaTemuan ini makin mengintensifkan topik seputar risiko kesehatan yang terkait paparan BPA di Amerika Serikat dan di banyak negara lain di dunia.
Baca SelengkapnyaPelabelan BPA sejatinya bertujuan untuk memberikan informasi yang penting dan jelas kepada konsumen mengenai kandungan dalam AMDK.
Baca SelengkapnyaRegulasi aturan pelabelan BPA harus dipatuhi oleh industri mengingat risikonya yang tak bisa diabaikan dari sisi kesehatan.
Baca Selengkapnya