Ini Penyebab Tubuh Terasa Lemas Setelah Buang Air Besar
Usai buang air besar, tidak hanya rasa lega yang bisa kita alami, kerap kali muncul juga rasa lelah dan lemas usai melakukannya.
Usai buang air besar, tidak hanya rasa lega yang bisa kita alami, kerap kali muncul juga rasa lelah dan lemas usai melakukannya.
-
Apa saja penyebab tubuh lemas? Tubuh yang mudah lemas bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan nutrisi, dehidrasi, dan kurang tidur.
-
Kenapa badan lemas setelah makan? Mengapa kita merasa lelah setelah makan? Melissa Prest, seorang ahli gizi, menjelaskan bahwa mencerna makanan memerlukan banyak energi. Ketika makanan masuk ke dalam tubuh, proses pencernaan dimulai. Tubuh bekerja seperti pabrik yang merinci makanan, memprosesnya, dan mengirimkannya ke berbagai bagian tubuh untuk digunakan. Proses ini membutuhkan energi yang cukup, yang akhirnya bisa membuat kita merasa lelah.
-
Apa yang menyebabkan buang air besar setelah makan? Kejadian buang air besar setelah makan sering kali dihubungkan dengan yang dikenal sebagai refleks gastrokolik. Ini adalah respons alami tubuh yang muncul setiap kali kamu mengonsumsi makanan. Saat makanan masuk ke dalam perut, tubuh langsung bereaksi dengan melepaskan hormon dan memberi sinyal kepada usus besar untuk berkontraksi. Kontraksi ini berfungsi untuk mendorong makanan melalui sistem pencernaan hingga akhirnya dikeluarkan dari tubuh.
-
Bagaimana dehidrasi menyebabkan tubuh lemas? Ketahuilah bahwa kebutuhan cairan dalam tubuh yang nggak tercukupi dapat berujung pada dehidrasi, kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk. Kondisi seperti ini tentu saja dapat mempengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk membuatmu merasakan lelah dan lemas dengan lebih mudah.
-
Bagaimana kekurangan air dapat menyebabkan tubuh mudah lelah? Bila Anda kurang minum air, proses ini akan menjadi tidak efisien, sehingga tubuh akan merasa lemah dan lelah.
-
Kenapa minum air putih berlebihan bisa bikin badan lemes? Meskipun air putih sangat penting untuk menjaga kesehatan, adanya kelebihan air dalam tubuh juga dapat menyebabkan kelelahan. Hal ini terjadi karena air yang berlebihan akan mempengaruhi tingkat elektrolit dalam tubuh.
Ini Penyebab Tubuh Terasa Lemas Setelah Buang Air Besar
Setelah menyelesaikan proses buang air besar, banyak orang merasa lega, puas, atau bahkan merasa rileks. Namun, bagi beberapa individu, kegiatan ini bisa menyebabkan sensasi fisik lemah di lutut.
Meskipun tubuh seringkali merasa lemah ketika sedang sakit, belum makan dalam beberapa jam, atau setelah latihan intens, hubungan antara buang air besar dan kelemahan ini menarik untuk dijelajahi.
Seperti halnya dalam latihan fisik yang intens, keterkaitan ini terletak pada tekanan fisik yang dialami tubuh selama proses defekasi. Saat berusaha mengeluarkan tinja dari tubuh, otot perut seringkali dikencangkan selama mendorong.
Dilansir dari Health Digest, para ahli dari Harvard Health Publishing menjelaskan bahwa hal ini memicu apa yang dikenal sebagai reaksi vasovagal tubuh, di mana denyut jantung dan tekanan darah mengalami penurunan. Dr. Ellen M. Stein, seorang profesor kedokteran di Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi di Sekolah Kedokteran Rutgers Robert Wood Johnson, menyatakan, "Hal ini bisa membuat Anda merasa pusing saat bangkit setelah buang air besar, atau merasa lelah."
Khususnya, hal ini dapat terjadi jika seseorang lupa untuk bernapas saat melakukan tekanan. Oleh karena itu, jika setelah buang air besar Anda merasa fisik lelah, mungkin itu berarti Anda terlalu memaksakan diri.
Sinkop Defekasi: Ketika Buang Air Besar Membuat Pingsan
Terkadang, seseorang mungkin memaksakan diri hingga mengalami pingsan selama buang air besar. Kondisi ini dikenal sebagai sinkop defekasi, dan terjadi ketika seseorang pingsan karena mengejan terlalu keras saat proses buang air besar.
Meskipun pengetahuan tentang kondisi ini masih terbatas, ahli jantung dan peneliti sinkop, Dr. Robert Sheldo, menyebutbahwa sinkop defekasi menyumbang hingga 3 persen dari kasus sinkop yang dia tangani. Penyebab sinkop defekasi juga diyakini terkait dengan reaksi vasovagal tubuh, di mana tekanan berlebihan memicu penurunan denyut jantung dan tekanan darah, menyebabkan hilangnya kesadaran.
Mereka dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti hipotensi, mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami sinkop defekasi. Hal ini didukung oleh penelitian awal tahun 1986 yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine, di mana para peneliti mengamati 20 kasus sinkop defekasi.
Dalam penelitian ini, sembilan pasien memiliki masalah medis, termasuk gangguan pencernaan, penyakit jantung, dan gejala mirip stroke. Meskipun masalah kesehatan mendasar dapat memainkan peran dalam kasus sinkop defekasi, tidak ditemukan penyebab yang jelas untuk 11 partisipan studi tersebut.
Tindakan Ketika Buang Air Besar Menyebabkan Kelemahan
Jika Anda merasa lemah selama atau setelah buang air besar, penting untuk memprioritaskan keselamatan dengan segera berbaring, terutama jika mulai berkeringat atau kulit terasa dingin dan lembap.
Menurut para ahli di Harvard Health Publishing, setelah berbaring, seharusnya tidak memerlukan waktu lama sebelum Anda mulai merasa normal kembali. Namun, jika perasaan kelemahan tidak mereda dalam beberapa menit, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah mungkin ada masalah kesehatan lain yang memerlukan perhatian.
Ada juga kebiasaan gaya hidup yang dapat diadopsi untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan dan membuat buang air besar menjadi pengalaman yang kurang melelahkan. Kegiatan mengejan yang berlebihan saat buang air besar lebih mungkin terjadi jika mengalami sembelit.
Oleh karena itu, pastikan untuk tetap terhidrasi dengan baik dan melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk membantu mencegah sembelit. Terakhir, pastikan asupan serat Anda mencukupi untuk mendukung kesehatan usus, dengan memasukkan biji-bijian utuh yang bergizi dan sayuran ke dalam diet sehari-hari Anda.