Kaku pada Leher Bisa Jadi Gejala Adanya Meningitis
Merdeka.com - Banyak bekerja bisa membuat kondisi leher menjadi kaku. Walau begitu, kaku di leher terutama pada anak juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius seperti meningitis.
Kaku pada leher menjadi satu tanda khas kala seseorang termasuk pada anak mengalami meningitis, ungkap Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Vonny Ingkiriwang, Sp.A.
"Yang khas karena ini menyerang ke selaput otak, kita bisa lihat adanya kaku pada leher. Kalau kita menekukkan kepala sambil dia rebah, tidak bisa, karena terjadi kekakuan. Di sini kita bisa menduga anak sudah mengalami meningitis dan ini sangat berat," kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Senin.
-
Apa saja gejala meningitis pada anak? Gejala Meningitis pada Anak Ciri-ciri meningitis pada anak dapat bervariasi tergantung pada usia, tingkat keparahan infeksi, dan jenis meningitis yang dialami anak tersebut. Berikut beberapa gejala umum yang mungkin terjadi pada anak yang menderita meningitis.
-
Apa saja gejala meningitis? Saat seseorang tertular virus, bakteri, atau jamur penyebab meningitis, biasanya gejala akan berkembang dalam beberapa jam atau hari.
-
Mengapa meningitis bisa berbahaya bagi anak? Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang bisa berdampak serius pada kesehatan anak-anak. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur, dengan gejala awal yang sering kali menyerupai flu, seperti demam, sakit kepala, dan leher kaku.
-
Apa tanda utama tumor otak pada anak? Sakit kepala merupakan salah satu gejala yang paling umum dari tumor otak pada anak. Anak-anak yang mengalami tumor otak seringkali melaporkan sakit kepala yang intensitas dan frekuensinya meningkat seiring waktu. Tanda peringatan khusus yang harus diwaspadai adalah sakit kepala yang semakin parah di pagi hari, yang bisa jadi disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam otak saat berbaring.
-
Apa penyakit yang diderita anak Oki? Prader-Willi adalah sebuah penyakit genetik yang berasal dari kelainan pada kromosom 15. Kondisi ini mengakibatkan gangguan pada berbagai sistem dalam tubuh penderita.
-
Apa saja gejala kanker anak? 'Sering kali, orang tua tidak menganggap serius gejala awal yang muncul pada anak-anak mereka. Padahal, gejala seperti demam yang berkepanjangan atau penurunan berat badan yang drastis bisa menjadi tanda awal kanker,' kata Dr. Yaulia.
Gejala meningitis juga bisa terlihat dari sulitnya pasien melihat sinar dan merasa silau, terlihat seperti bingung karena infeksi di kepalanya menyebabkan sakit kepala berat dan terkena demam tinggi.
"Untuk memastikannya biasanya kami melakukan pemeriksaan cairan sumsum tulang," tutur Vonny.
Meningitis merupakan peradangan pada cairan dan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang Anda, salah satu penyebabnya bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) yang juga bisa menyebabkan pneumonia bila menyerang paru.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan pulmonologi dr. Herikurniawan Sp.PD, KP, FINASIM mengatakan, bakteri Streptococcus pneumoniae normalnya berada di hidung dan tenggorokan. Tetapi saat dia keluar misalnya teraspirasi masuk ke dalam paru-paru maka menyebabkan terjadinya pneumonia.
"Kalau bakteri masuk ke darah mampir ke selaput otak menyebabkan meningitis. Kalau masuk ke telinga menyebakan infeksi pada telinga," kata dia yang yang berpraktik di RSCM-FKUI itu.
Dari sisi penularan, bakteri bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi pada orang lain melalui droplet misalnya saat dia batuk dan bersin seperti COVID-19 dan TB paru.
"Makanya pentingnya orang dianjurkan pakai masker ketika sakit. Ketika dia berbicara atau batuk, kuman dapat tertampung di masker sehingga tidak menyebar di udara," ujar Herikurniawan.
Pentingnya Vaksinasi
Berbicara kelompok berisiko terinfeksi bakteri Streptococcus pneumoniae sebagai salah satu penyebab pneumonia, maka anak kurang dari usia 2 tahun termasuk salah satunya. Alasannya karena, antibodi yang didapatkan sejak seorang anak lahir dari ibu mereka, ditambah pemberian ASI pada usia mendekati 2 tahun umumnya sudah semakin habis. Selain itu, ada juga pengaruh faktor lain yakni sistem kekebalan bayi masih belum matang sehingga bayi rentan terhadap penyakit infeksi akibat bakteri itu,
Lansia dan orang dengan kondisi komorbid walaupun bukan usia lanjut seperti pasien HIV, tidak mempunyai limpa sehingga imun kurang baik, orang dengan gangguan gagal ginjal, gagal hati, pasien diabetes dan cuci darah juga berada dalam kelompok berisiko.
Imunisasi dikatakan dapat melindungi tubuh dari risiko terkena penyakit infeksi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksin pneumokokus atau PCV untuk melindungi anak dari penyakit pneumokokus atau pneumonia.
Imunisasi PCV lengkap bisa diberikan pada bayi usia 2,4,6,12-15 bulan. Apabila terlambat dari jadwal, maka Anda perlu berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan imunisasi PCV.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang bisa berdampak serius pada kesehatan anak-anak.
Baca SelengkapnyaMeningitis dapat terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa hingga anak-anak.
Baca SelengkapnyaVirus yang menyerang berhubungan dengan hati dan usus.
Baca SelengkapnyaKusta adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini dapat mempengaruhi kulit, saraf tepi, hingga pernapasan.
Baca SelengkapnyaEnsefalitis dapat membuat perubahan pada sistem saraf anak sehingga bisa membuat mereka mengalami kebingungan, perubahan kewaspadaan, dan kejang.
Baca SelengkapnyaBerikut cara mengatasi kejang demam pada anak yang perlu diketahui oleh para orang tua.
Baca SelengkapnyaMeskipun gejalanya sering kali mirip dengan penyakit lain yang lebih umum, penting untuk mengetahui tanda-tanda spesifik yang mungkin mengindikasikan tumor otak
Baca SelengkapnyaIritasi atau infeksi telinga adalah infeksi yang terjadi pada area telinga.
Baca SelengkapnyaIngus berdarah pada anak dapat menjadi tanda yang mengkhawatirkan bagi banyak orang tua.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang perlu diwaspadai adalah bahwa penyakit ini dapat menyerang anak-anak dan bayi, yang memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah.
Baca SelengkapnyaKulit kepala yang bermasalah dapat memengaruhi tampilan rambut Anda. Cari tahu penyebabnya.
Baca Selengkapnya