Karena penyakitnya, bocah ini dicap anak setan dan ditolak sekolah
Merdeka.com - Seorang anak delapan tahun di desa kecil di Jharkhand, India, menderita penyakit langka yang membuat tangan dan lengannya membesar. Mohammad Kaleem pun sering diejek teman-temannya di sekolah karena kondisinya.
Dia bahkan ditolak masuk sekolah karena dianggap bisa menakut-nakuti anak-anak lain. Keluarga Kaleem juga dimusuhi oleh tetangganya. Mereka mengatakan bahwa tangan besar Kaleem merupakan hasil kutukan. Mereka bahkan menyebut Kaleem anak setan.
"Para guru mengatakan mereka tidak bisa menerima Kaleem. Itu semua karena tangannya besar, yang dianggap bisa menakut-nakuti anak-anak lain. Jadi dia ditolak masuk (sekolah)," kata Mohammad Shamim, ayah Kaleem, kepada Daily Mail (10/8).
-
Apa yang dialami anak 8 tahun di Semarang? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya. Dia mengalami luka bakar cukup parah di punggung hingga kaki. Kini korban hanya bisa merintih kesakitan sembari terbaring lemah di atas tempat tidurnya.
-
Kenapa anak kanker di Indonesia susah sembuh? Salah satu penyebab utama rendahnya angka kesembuhan kanker pada anak di Indonesia adalah keterlambatan diagnosis. Hal ini sangat memengaruhi keberhasilan pengobatan.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Mengapa kanker menyerang anak? Penyebab kanker pada anak-anak belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam memicu perkembangan sel kanker pada anak-anak. Beberapa faktor tersebut antara lain:
-
Apa yang membuat anak sedih? Sederhananya malam ini, aku rindu rumah yang di mana di sana ada aku, ayah, ibu, dan kakak adik.
Seiring dengan bertambahnya usia, Kaleem semakin sulit untuk melakukan kegiatan sehari-sehari seperti berpakaian, makan, dan mandi. Orang tuanya yang hanya memperoleh upah Rp 317.000 per bulan belum mampu mengobati penyakitnya.
Namun, setelah kisah Kaleem menjadi berita utama di beberapa surat kabar internasional, bocah itu akhirnya mendapatkan pertolongan medis. Para ahli medis di selatan India mengatakan bahwa Kaleem menderita macrodactyly atau gigantisme lokal.
Shamim pun optimis bahwa putranya bisa masuk sekolah lagi. Mohammad Sabir, pimpinan sekolah di mana Kaleem melamar, mengatakan: "Kami mengenal Kaleem. Dia mencoba masuk sekolah kami, tetapi untuk alasan tertentu kami tidak bisa menerimanya. Sekarang kami mendengar dia sedang dirawat. Kemajuan itu, kami rasa bisa membuatnya masuk sekolah lagi. Kami juga telah menginstruksikan anak-anak untuk tidak mengejek Kaleem."
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaMiris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan satu orang sebagai Anak Berhadapan Hukum dalam kasus dugaan bullying tersebut.
Baca SelengkapnyaTak mau sekolah, bocah tersebut justru tak mempan dinasehati orangtua hingga guru. Buntutnya, prajurit TNI turun tangan.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SMPN 4 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus diamputasi kaki kirinya diduga akibat bully saat SD.
Baca SelengkapnyaKapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebut kejadian malang itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB tadi sore.
Baca SelengkapnyaKondisi siswa SMP, F (12) yang menjadi korban bullying saat bersekolah di SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan terus menurun sebelum akhirnya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaNasib malang dialami seorang bocah, AFK (8), yang harus kehilangan alat kelaminnya karena terpotong saat mengikuti sunatan massal.
Baca SelengkapnyaBocah SD di Gresik yang matanya dicolok kakak kelas dengan tusuk bakso alami kebutaan. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaIbu korban mengatakan anaknya didiagnosa kanker diduga setelah jatuh karena di-sliding pelaku.
Baca SelengkapnyaSOP di sekolah diubah agar peristiwa serupa tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca Selengkapnya