Kembali Bercinta setelah Melahirkan, Berapa Lama Jarak Idealnya?
Usai melahirkan, pasangan suami-istri perlu mengetahui bagaimana idealnyan sebelum kembali bercinta.
Usai melahirkan, ketahui berapa lama waktu ideal bagi pasangan suami-istri sebelum kembali aktif secara seksual.
Kembali Bercinta setelah Melahirkan, Berapa Lama Jarak Idealnya?
Usai kehamilan dan melahirkan, sejumlah perubahan bakal dialami oleh seorang wanita. Perubahan ini tidak hanya terjadi secara fisik saja namun juga pada mental.
-
Kapan bercinta paling baik untuk kesehatan? Frekuensi bercinta yang disarankan bagi orang dewasa rata-rata sekitar 2 – 3 kali per minggu. Namun, tetaplah memperhatikan kondisi fisik dan mental Anda serta komunikasi yang sehat dengan pasangan.
-
Apa manfaat aktivitas pasca bercinta? Momen setelah bercinta adalah waktu di mana tubuh secara alami melepaskan hormon yang memicu perasaan aman, bahagia, dan dekat. Dr. Fisher menjelaskan bahwa hormon seperti oksitosin dan vasopresin dikenal sebagai hormon 'ikatan,' sementara dopamin memberikan rasa 'hadiah' pada otak, menciptakan suasana yang mendukung percakapan mendalam.
-
Kapan kontraksi setelah berhubungan intim terjadi? Jenis kontraksi ini umumnya terjadi setelah Anda berhubungan intim dengan pasangan.
-
Gimana caranya tetap mesra setelah punya anak? Dilansir dari Mother, berikut adalah 10 cara yang dapat membantu Anda menikmati bercinta walau sudah memiliki momongan.
-
Siapa yang bisa bantu masalah seks setelah punya anak? Jika Anda baru saja melahirkan dan mengalami masalah fisik dengan seks, konsultasi dengan OB/GYN atau terapis lantai panggul bisa sangat membantu.
-
Gimana caranya agar tidak lelah setelah seks? Komunikasi terbuka dengan pasangan mengenai tingkat energi dan preferensi selama berhubungan seksual dapat membantu memastikan pengalaman yang menyenangkan tanpa kelelahan berlebihan. Diskusikan tempo, durasi, dan tingkat kenyamanan untuk menghindari kelelahan yang tidak perlu.
Dilansir dari Romper, banyak yang percaya bahwa sebaiknya kita menunggu terlebih dahulu selama enam minggu setelah melahirkan sebelum kembali bercinta. Dalam Islam sendiri dikenal adanya masa nifas yang termasuk larangan bercinta hingga setidaknya 40 hari setelah melahirkan.
Dr. Laura Purdy, mengatakan bahwa terkait aturan enam minggu tersebut sebenarnya bukanlah hal yang paten. Jumlah hari ini merupakan perkiraan kapan sebagian besar orang mulai pulih setelah melahirkan. Oleh karena itu, hal ini bisa sangat berbeda dari satu orang ke orang lainnya.
"Doktermu akan menyarankan untuk tidak bercinta hingga empat atau enam minggu setelah melahirkan, terlepas dari metode melahirkan yang dijalani," terang dr. Purdy.
"Ibu yang mengalami pembukaan di vagina sebagai dampak persalinan pervaginam biasanya harus menunggu lebih lama untuk memastikan mereka sudah pulih sebelum kembali bercinta," sambungnya.
"Sebagian besar orang sudah mulai boleh bercinta setelah check-up enam minggu selepas melahirkan, hal ini penting untuk memastikan luka jahitan di perut sudah sembuh sepenuhnya," terangnya.
Jika bekas jahitan mengalami iritasi dan kemerahan, penting untuk berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk kembali bercinta.
Bercinta Bisa Jadi Sakit setelah Melahirkan
Setelah melahirkan, sejumlah hal bisa membuat bercinta menjadi menyakitkan. Hal ini terlepas dari trauma besar yang mungkin memang kamu alami.
"Rendahnya estrogen merupakan hal yang normal pada dua bulan setelah melahirkan dan bisa menyebabkan vagina kering serta rasa tak nyaman," jelas dr. Purdy.
Tekanan yang konsisten pada otot ketika seseorang mengandung bisa menyebabkan perubahan bagaimana seks terasa. Otot vagina jadi merenggang atau bahkan mungkin putus setelah melahirkan sehingga seks bisa terasa sakit.
Adanya darah ketika bercinta atau setelahnya juga bisa terjadi usai melahirkan. Hal ini disebut dr. Purdy cukup normal terjadi.
Jika pendarahan cukup banyak atau rasa sakit muncul secara luar biasa, sebaiknya tunda dulu atau berhenti bercinta. Pastikan kondisi tubuh sudah pulih sepenuhnya atau konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukannya.