Ketahui 5 Gangguan Saluran Cerna yang Rentan Dialami Anak Usai Lebaran
Merdeka.com - Pada saat-saat usai lebaran, masalah gangguan pencernaan merupakan suatu hal yang rentan dialami. Tidak hanya oleh orang dewasa, permasalahan ini ternyata juga rentan dialami oleh anak.
Dokter gastrohepatologi ilmu kesehatan anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Himawan Aulia Rahman menyebutkan lima gangguan saluran cerna yang umum dialami anak pasca Lebaran.
“Yang terjadi saat Lebaran adalah ada perubahan pola kehidupan sehari-hari. Saat Lebaran anak libur sekolah, tidak jarang juga anak bepergian mudik, itu menyebabkan suatu perubahan dalam hidupnya,” kata Himawan beberapa waktu lalu.
-
Kenapa anak kos sering mengalami gangguan pencernaan? Perubahan pola makan dan asupan makanan yang tidak seimbang dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare kronis.
-
Kenapa pencernaan sering bermasalah setelah lebaran? Ini terjadi karena kebiasaan makan berlebihan dan mengonsumsi makanan yang kaya kalori selama pertemuan Lebaran.
-
Apa itu radang usus pada anak? Radang usus adalah kondisi peradangan yang terjadi pada lapisan usus anak-anak.
-
Siapa yang rentan mengalami gangguan pencernaan? Seperti disebutkan, sistem pencernaan bayi masih dalam tahap berkembang dan belum sempurna. Sehingga bayi sangat rentan mengalami gangguan pencernaan.
-
Masalah kesehatan apa yang sering muncul setelah lebaran? Dari gangguan pencernaan hingga peningkatan berat badan, efek dari perubahan pola makan dan gaya hidup selama Lebaran dapat dirasakan oleh banyak orang.
-
Apa saja masalah pencernaan yang sering dialami saat liburan? Masalah pencernaan bisa menjadi masalah pada saat sedang liburan. Ini penyebab mengapa hal tersebut rawan terjadi. Sembelit dan Diare Biasa Dialami saat Liburan, Ini Penyebabnya
“Kemudian anak bisa kelelahan, stres karena perjalanan, stres karena tidak bertemu teman-temannya, itu bisa menyebabkan penurunan imunitas. Makan juga tidak teratur kemudian kurang tidur dan berkumpul dengan banyak orang saat perayaan Lebaran,” tambahnya.
Hal-hal tersebut berkontribusi pada masalah saluran cerna anak pada saat dan setelah Lebaran. Himawan pun membahas satu per satu masalah pencernaan yang umum dialami anak.
1. Diare
Pertama diare, ini adalah kondisi di mana frekuensi buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya dan fesesnya lebih lembek atau lebih cair ketimbang biasanya.
“Penyebabnya bisa langsung atau tidak langsung. Penyebab langsung biasanya infeksi virus, bakteri, atau parasit. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa penyebab diare yang paling banyak adalah jenis virus yaitu rotavirus,” jelas Himawan.
Sedangkan, penyebab tidak langsungnya yakni kebersihan. Baik kebersihan individu, lingkungan rumah dan jamban, maupun kebersihan makanan yang dikonsumsi.
Penularan virus penyebab diare bisa dari makanan yang tercemar patogen, kontak langsung, melalui saluran napas, melalui binatang seperti lalat, bisa pula dari tangan anaknya sendiri atau orang lain.
Sakit Perut dan Muntah
2. Sakit Perut
Selain diare, sakit perut juga merupakan gejala yang paling umum dijumpai pada anak setelah Lebaran.
Sakit perut sendiri bisa dibagi menjadi sakit perut mendadak (akut) dan sakit perut yang hilang timbul serta berlangsung lama.
“Yang bahaya adalah jika sakit perut karakteristiknya berlangsung lama lebih dari dua jam dan disertai gejala lain seperti muntah hebat atau muntah hijau, ada demam, perut kembung sekali, keluhan nyeri selain di perut seperti di punggung, sendi, atau perutnya terlihat membesar, ini sakit perut yang bahaya.”
Ada pula sakit perut yang disebut fungsional. Ini adalah sakit perut yang biasanya terjadi akibat faktor psikis. Ini banyak terjadi pada anak-anak yang mengalami stres.
“Contohnya, pada saat mudik anak rentan kena stres karena kurang istirahat dan perjalanan lama. Ini bisa memicu sakit perut fungsional. Sakit perut ini timbul agak lama yaitu tiga bulan dan hilang timbul.”
3. Muntah
Gejala gangguan saluran cerna berikutnya adalah muntah. Ini adalah suatu gejala dari penyakit yang memicunya.
“Pemicu muntah bisa berupa diare, infeksi saluran pernapasan atas, gastritis (penyakit lambung), infeksi saluran kencing, dan bisa karena makanan, keracunan, intoleransi, atau alergi makanan.”
Sembelit atau Intoleransi Makanan
4. Konstipasi atau Sembelit
Sembelit juga merupakan gejala yang umum dijumpai anak-anak yang mengalami stres terutama pada saat mudik. Ini ditandai dengan gejala BAB yang lebih jarang, kurang dari dua kali per minggu atau lebih dari tiga hari sekali. Kemudian ada gejala cepirit atau mengeluarkan feses tanpa sadar.
“Ada juga gejala anak menahan BAB, BAB-nya keras atau nyeri, fesesnya besar atau seperti ada tinja yang besar di perut bagian bawah. Jadi, konstipasi ini umum dijumpai pada anak-anak yang mudik.”
Anak yang mudik biasanya menemukan lingkungan yang berbeda dengan lingkungan rumah sehari-hari sehingga anak enggan buang air besar di tempat tersebut dan akhirnya mengalami sembelit.
5. Intoleransi atau Alergi Makanan
Intoleransi atau alergi makanan pada anak biasanya terjadi akibat anak mengonsumsi makanan baru. Saat Lebaran, banyak menu yang ingin dicoba anak karena ia tak pernah mencobanya sebelumnya.
Jika makanan baru itu tidak cocok, maka anak bisa mengalami intoleransi atau alergi.
“Penyebab yang paling sering adalah makanan berupa karbohidrat, gula, laktosa atau produk karbohidrat yang banyak ditemukan di produk susu. Kemudian lemak di dalam santan, protein, makanan pedas, dan minuman manis,” terangnya.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munculnya masalah diare da sembelit merupakan suatu hal yang rawan terjadi di kala Lebaran Idulfitri, ketahui penyebabnya.
Baca SelengkapnyaVirus yang menyerang berhubungan dengan hati dan usus.
Baca SelengkapnyaSakit perut melilit pada anak adalah keluhan yang sering dialami dan bisa menjadi tanda dari berbagai masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaTidak ada pasien anak rujukan dari luar provinsi Jateng di RS Kariadi Semarang.
Baca SelengkapnyaAni menyatakan penanganan gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan dua cara.
Baca SelengkapnyaDi balik kebahagiaan dan kegembiraan ketika makan-makan pada hari raya, banyak orang tidak sadar bahwa makanan mereka bisa menimbulkan masalah nantinya.
Baca SelengkapnyaWalau selalu disebut sebagai penyebabnya, namun gagal ginjal tidak selalu disebabkan junk food dan minuman manis.
Baca SelengkapnyaMeskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaMenurut KPAI, banyaknya anak-anak yang konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih menjadi salah satu penyebab gangguan ginjal pada anak.
Baca SelengkapnyaPerut buncit pada anak adalah kondisi di mana perut anak terlihat lebih besar atau menonjol dari biasanya.
Baca SelengkapnyaRadang usus adalah kondisi peradangan yang terjadi pada lapisan usus anak-anak.
Baca SelengkapnyaPenyakit tukak lambung adalah kondisi yang menyebabkan luka atau borok pada lambung atau duodenum.
Baca Selengkapnya