Membongkar Penyakit Wilson, Gejala dan Efek Akumulasi Tembaga dalam Tubuh
Dari tremor dan gangguan motorik sampai hepatitis kronis, berikut adalah gejala dan pengobatan penyakit Wilson
Penyakit Wilson merupakan gangguan genetik yang menyebabkan akumulasi tembaga dalam tubuh, terutama di hati, otak, dan organ-organ lainnya. Kondisi ini terjadi akibat gangguan metabolisme tembaga. Dalam kondisi normal, tembaga yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui empedu dan akhirnya dibuang melalui feses. Namun, pada penderita penyakit Wilson, kegagalan fungsi protein ATP7B mengakibatkan penumpukan tembaga di dalam sel hati.
Penumpukan tembaga ini bisa merusak jaringan hati, menyebabkan hepatitis kronis, sirosis, atau berbagai gejala klinis lainnya. Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab, gejala dan penanganan penyakit Wilson untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
-
Gejala awal tipes apa? Demam adalah gejala tipes pada orang dewasa yang pertama. Demam umumnya menjadi respon alami tubuh saat terkena infeksi atau peradangan. Proses ini membuat tubuh membentuk antibodi, sel darah putih, dan zat baik lain yang dibawa menuju bagian hipotalamus oleh aliran darah untuk membuat suhu tubuh meningkat.
-
Apa itu sirosis hati? Menurut dr. Tjhang Supardjo, M. Surg, FCCS, Sp.B, FCSI, FInaCS, FICS sebagai Dokter Bedah (Penyakit Hati, Empedu, Limpa dan Pankreas) di RS EMC Alam Sutera, sirosis hati adalah kondisi medis yang ditandai oleh kerusakan hati yang parah dan tidak dapat dipulihkan.
-
Apa saja tanda penyakit liver? Meskipun setiap jenis penyakit liver mempunyai gejala yang sedikit berbeda, namun semua jenis penyakit liver memiliki beberapa gejala yang sama.
-
Kapan gejala tipes muncul? Saat bakteri tipes masuk ke dalam tubuh, terjadi masa inkubasi bakteri yang biasanya berlangsung 7-14 hari yang kemudian diikuti dengan munculnya gejala tipes pertama.
-
Bagaimana mendiagnosis penyakit? Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diteliti melalui gejala yang terjadi.
-
Apa gejala kolesterol tinggi? Berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang dikutip oleh Liputan6.com, berikut adalah beberapa gejala kolesterol tinggi yang perlu diwaspadai, bahkan bagi mereka yang memiliki berat badan ideal.
Penyebab Penyakit Wilson
Penyakit Wilson disebabkan oleh mutasi pada gen ATP7B, yang mengontrol transportasi dan ekskresi tembaga dari hati ke saluran empedu, sehingga menyebabkan akumulasi tembaga dalam organ-organ vital. Pada individu yang sehat, ATP7B berperan penting dalam mengatur jumlah tembaga yang disimpan dalam hati dan membantu proses pengeluaran tembaga yang berlebih melalui empedu. Namun, pada penderita penyakit Wilson, mutasi ini akan mengganggu fungsi ATP7B, mengakibatkan kelebihan tembaga yang menumpuk dalam tubuh. Setelah kapasitas penyimpanan hati terlampaui, tembaga akan masuk ke aliran darah dan kemudian menyebar ke organ-organ lain seperti otak, ginjal, dan mata.
Selain itu, dalam tinjauan ilmiah oleh Journal of Gastroenterology and Hepatology, menyimpulkan bahwa individu yang hanya membawa satu salinan gen mutasi (carrier) biasanya tidak akan menunjukkan gejala, tetapi mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk menurunkan penyakit ini kepada anak-anaknya jika pasangan mereka juga merupakan carrier. Penyakit ini diwariskan secara autosomal resesif, sehingga seorang anak hanya akan menderita penyakit Wilson jika menerima dua salinan gen yang bermutasi (satu dari masing-masing orang tua).
Gejala Klinis pada Hati
Hati adalah organ yang paling pertama terkena dampak dari penyakit Wilson. Gejala awal yang sering muncul berkaitan dengan gangguan fungsi hati adalah hepatomegali (pembesaran hati), ikterus (penyakit kuning), dan nyeri di bagian kanan atas perut. Beberapa penderita juga bisa mengalami hepatitis akut atau bahkan gagal hati fulminan.
- Hepatomegali (Pembesaran Hati)
Hepatomegali adalah salah satu tanda awal dari penumpukan tembaga dalam hati. Hati yang membesar dapat teraba di bawah tulang rusuk kanan dan sering kali menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri di bagian tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Roberts dan Schilsky (2008) dalam artikel mereka di Journal of Clinical Gastroenterology menyebutkan bahwa hepatomegali sering kali menjadi keluhan pertama yang membawa pasien untuk berkonsultasi dengan dokter.
- Hepatitis Kronis
Pasien dengan penyakit Wilson dapat mengalami hepatitis kronis, yang sering ditandai dengan peradangan hati berkelanjutan dan peningkatan enzim hati seperti alanine aminotransferase (ALT) dan aspartate aminotransferase (AST). Menurut penelitian di Liver International oleh Ferenci et al. (2003), hepatitis kronis pada penyakit Wilson memiliki gambaran klinis yang mirip dengan hepatitis autoimun, sehingga perlu dilakukan tes tambahan seperti pengukuran kadar tembaga dalam urin dan ceruloplasmin.
- Sirosis Hati
Sirosis menyebabkan penurunan fungsi hati secara progresif dan dapat menyebabkan komplikasi seperti asites (penumpukan cairan dalam rongga perut) dan ensefalopati hepatik. Ferenci et al. (2019) dalam tinjauan mereka di Journal of Hepatology menyebutkan bahwa sirosis adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan penyakit Wilson yang tidak mendapatkan terapi pengikatan tembaga secara tepat.
Gejala Neurologis
Selain memengaruhi hati, penyakit Wilson juga dapat menyebabkan gangguan neurologis yang signifikan. Kelebihan tembaga yang mencapai otak dapat merusak fungsi sel saraf, menyebabkan berbagai gangguan motorik dan kognitif. Gejala yang sering muncul meliputi tremor, kekakuan otot, gangguan koordinasi (ataksia), serta kesulitan berbicara dan menelan.
- Tremor dan Gangguan Motorik
Tremor merupakan salah satu gejala neurologis yang paling umum pada pasien penyakit Wilson. Hal ini disebabkan oleh akumulasi tembaga di ganglia basalis, area otak yang mengatur keseimbangan. Tremor ini sering kali menyerupai tremor pada penyakit Parkinson, meskipun bisa lebih bervariasi dalam pola dan intensitasnya. Penelitian yang dipublikasikan dalam Neurology menyebutkan bahwa tremor pada penyakit Wilson cenderung terjadi di tangan dan lengan, terutama ketika penderita sedang beristirahat atau dalam posisi tertentu. Tremor ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti menulis atau makan.
- Distonia dan Diskinesia
Distonia adalah gangguan gerakan yang ditandai oleh kontraksi otot yang tidak normal, menyebabkan gerakan yang berulang, tidak terkendali, atau postur yang tidak wajar. Distonia dapat memengaruhi bagian tubuh tertentu seperti leher (torticollis) atau seluruh tubuh, tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Diskinesia bisa berupa gerakan yang tidak disengaja seperti menggeliat, berkedut, atau gerakan ritmis yang memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, lengan, dan kaki.
- Cincin Kayser-Fleischer
Gejala klasik yang sering diasosiasikan dengan penyakit Wilson adalah adanya cincin Kayser-Fleischer, yaitu cincin berwarna kecokelatan atau kehijauan yang terlihat di sekitar kornea mata. Cincin ini terbentuk akibat endapan tembaga pada lapisan Descemet di mata. Pemeriksaan dengan slit lamp oleh dokter mata dapat membantu mengidentifikasi keberadaan cincin Kayser-Fleischer, yang sering kali menjadi petunjuk penting pada penderita Wilson. Menurut penelitian dalam American Journal of Ophthalmology, sekitar 90% pasien dengan gejala neurologis menunjukkan adanya cincin ini.
Penanganan dan Pengobatan
Penanganan penyakit Wilson bertujuan untuk mengurangi kadar tembaga dalam tubuh dan mencegah penumpukan tembaga yang dapat merusak organ-organ vital. Agen pengikat tembaga, atau chelating agents, adalah pengobatan utama untuk mengeluarkan tembaga yang telah terakumulasi dalam tubuh. Dua agen yang paling umum digunakan adalah penicillamine dan trientine, yang membantu mengeluarkan tembaga melalui urin. Penelitian dari Journal of Hepatology menunjukkan bahwa penicillamine efektif dalam mengurangi kadar tembaga di tubuh, terutama pada fase awal pengobatan. Namun, obat ini memiliki potensi efek samping seperti reaksi alergi, gangguan fungsi ginjal, dan penurunan jumlah sel darah. Menurut studi yang dipublikasikan dalam Gastroenterology & Hepatology, trientine memiliki efek yang mirip dengan penicillamine dalam mengurangi kadar tembaga dan cenderung memiliki profil efek samping yang lebih ringan.
Selain itu, suplemen zinc juga dapat digunakan untuk mengurangi penyerapan tembaga di usus. Zinc bekerja dengan cara menghambat penyerapan tembaga dari usus, sehingga membantu menurunkan kadar tembaga dalam tubuh. Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, suplemen zinc sering digunakan pada pasien dengan gejala ringan atau sebagai terapi lanjutan setelah penggunaan penicillamine atau trientine untuk mempertahankan kadar tembaga pada tingkat yang aman.
Pada kasus yang lebih berat, terutama ketika terjadi gagal hati fulminan atau sirosis hati yang parah, transplantasi hati menjadi pilihan pengobatan yang efektif. Transplantasi dapat memperbaiki fungsi hati dan mengurangi akumulasi tembaga. Penelitian dari Liver Transplantation menunjukkan bahwa pasien yang menjalani transplantasi hati akan mengalami peningkatan kualitas hidup dan fungsi hati yang signifikan.
Penyakit Wilson adalah kelainan genetik serius yang mengakibatkan akumulasi tembaga dalam tubuh dan mempengaruhi berbagai organ, terutama hati dan otak. Gejala-gejalanya bervariasi mulai dari gangguan hati hingga gangguan neurologis dan oftalmologi. Kesadaran akan gejala-gejala yang muncul serta pemeriksaan rutin bagi individu yang berisiko tinggi adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang dari akumulasi tembaga yang tidak terkendali.