Mengapa Ibu Hamil Rentan Kepanasan Terutama saat Tidur di Malam Hari?
Munculnya rasa kepanasan pada ibu hamil merupakan hal yang normal terjadi karena berbagai penyebab.
Mengapa Ibu Hamil Rentan Kepanasan Terutama saat Tidur di Malam Hari?
Sejumlah perubahan dialami oleh wanita pada saat mengalami kehamilan. Perubahan yang terjadi pada saat hamil ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman terutama dalam aktivitas sehari-hari.
Salah satu permasalahan yang dialami oleh ibu hamil adalah rasa kepanasan yang muncul. Kondisi ini rentan terjadi terutama pada saat tidur di malam hari.
Sejumlah kondisi bisa menyebabkan mengapa ibu hamil rentan mengalami kondisi ini. Dilansir dari Verywell Family, berikut sejumlah hal yang bisa menjadi penyebab mengapa ibu hamil rentan kepanasan terutama saat tidur di malam hari.
-
Mengapa ibu hamil sulit tidur? Salah satu penyebab sulit tidur pada wanita hamil adalah karena munculnya heartburn. Menurut penelitian, 72 persen wanita hamil mengalami masalah pencernaan terutama pada trimester ketiga.
-
Kenapa ibu hamil sering lelah? Kondisi tubuh yang tidak optimal dapat menyebabkan kamu merasa lebih cepat lelah, karena adanya tambahan beban serta kebutuhan energi yang lebih besar dari biasanya.
-
Apa saja perubahan fisik yang membuat ibu hamil sulit tidur? Selama kehamilan, banyak perubahan fisik yang dapat mengganggu, seperti pembesaran dan nyeri pada payudara, serta pembesaran perut.
-
Apa saja penyebab gangguan tidur ibu hamil? Meningkatnya frekuensi buang air kecil. Ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah ekstra yang dibuat tubuh saat hamil. Proses ini menghasilkan lebih banyak urine. Juga, saat bayi Anda tumbuh, ada lebih banyak tekanan pada kandung kemih.
-
Kenapa tidur siang dilarang buat ibu hamil? Mitos ini mungkin berasal dari kepercayaan lama bahwa tidur siang dapat menyebabkan bayi dalam kandungan tumbuh lebih besar, yang kemudian akan menyulitkan proses persalinan.
Perubahan Hormon dan Rasa Panas
Salah satu faktor utama yang menyebabkan rasa panas meningkat selama kehamilan adalah perubahan hormon dalam tubuh. Kehamilan memicu peningkatan produksi hormon tertentu yang memengaruhi suhu tubuh. Ketika hormon-hormon ini naik, suhu tubuh juga ikut naik. Ini adalah reaksi alami tubuh dalam menunjang perkembangan janin.
Seiring berjalannya kehamilan, aliran darah dalam tubuh ibu hamil juga meningkat. Kenaikan volume darah ini bertujuan untuk memberikan nutrisi dan oksigen tambahan kepada janin. Namun, efek samping dari peningkatan aliran darah ini adalah membuat ibu hamil merasa lebih hangat dari biasanya. Karena aliran darah yang lebih banyak, panas tubuh juga meningkat.
Metabolisme yang Lebih Tinggi
Selama kehamilan, tubuh ibu bekerja ekstra keras untuk mendukung perkembangan janin. Ini termasuk proses metabolisme tubuh yang meningkat. Ketika metabolisme meningkat, tubuh akan menghasilkan lebih banyak panas. Oleh karena itu, saat hamil, Anda seolah-olah menjadi "pembakar kalori" yang lebih efisien.
Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan selama kehamilan juga dapat berperan dalam meningkatkan rasa panas. Semakin besar berat badan yang Anda bawa, semakin besar usaha yang diperlukan oleh tubuh Anda untuk bergerak. Terutama pada trimester ketiga, perubahan berat badan yang signifikan dapat membuat tubuh bekerja lebih keras, yang berarti lebih banyak panas yang dihasilkan.
Cuaca dan Aktivitas Fisik
Faktor luar seperti cuaca panas dan kegiatan fisik juga dapat berkontribusi pada rasa panas yang meningkat selama kehamilan. Saat cuaca panas, tubuh akan lebih sulit untuk mendinginkan diri, terutama bagi ibu hamil yang sudah memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi. Aktivitas fisik yang berlebihan juga dapat memicu peningkatan suhu tubuh.
Keringat Malam selama Kehamilan
Selain rasa panas yang meningkat selama kehamilan, banyak ibu hamil juga mengalami keringat malam. Keringat malam adalah kondisi di mana Anda terbangun di tengah malam karena tubuh Anda berkeringat secara berlebihan. Hal ini bisa sangat tidak nyaman dan mengganggu tidur.
Keringat malam pada ibu hamil umumnya terjadi pada trimester pertama dan ketiga kehamilan. Perubahan hormon yang signifikan selama trimester pertama dapat memicu keringat malam. Selain itu, pada trimester ketiga, rasa panas dan keringat malam bisa menjadi lebih intens karena berat badan yang semakin besar dan kesulitan dalam tidur yang nyaman.
Mengatasi Rasa Panas dan Keringat Malam
Untungnya, ada beberapa cara untuk mengatasi rasa panas dan keringat malam selama kehamilan. Salah satunya adalah dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi. Minum cukup air atau cairan sehat lainnya selama hari untuk menggantikan kelembaban yang hilang karena berkeringat.
Anda juga bisa mengenakan pakaian yang ringan dan terbuat dari bahan alami seperti katun untuk membantu mendinginkan tubuh Anda. Selama cuaca panas, hindari berjemur terlalu lama di bawah sinar matahari langsung dan gunakan tabir surya saat keluar rumah. Cobalah merencanakan aktivitas fisik di pagi atau sore hari ketika suhu lebih dingin. Jika mungkin, habiskan waktu di tempat-tempat ber-AC. Berenang juga bisa menjadi cara yang baik untuk mendinginkan tubuh Anda.
Selain itu, jika mengalami keringat malam yang mengganggu tidur, Anda dapat mencoba mengenakan baju tidur yang ringan dan menggunakan selimut atau selimut yang lebih tipis. Nyalakan pengkondisi udara atau gunakan kipas angin untuk menjaga kamar tidur tetap dingin. Anda juga dapat membuka jendela untuk membiarkan udara segar masuk.
Namun, sangat penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda jika Anda merasa tidak nyaman atau mengalami gejala yang tidak biasa selama kehamilan. Dokter Anda dapat memberikan nasihat yang tepat dan memastikan bahwa kondisi Anda aman.