Mengenal bigoreksia, obsesi membentuk badan yang kelewat batas
Merdeka.com - Anoreksia merupakan kelainan dalam diri seseorang untuk memiliki bentuk tubuh sekurus mungkin. Penderitanya cenderung enggan banyak makan karena takut gemuk. Anoreksia yang kelewat batas tentu saja menimbulkan bahaya kesehatan seperti malnutrisi hingga kematian.
Lalu bagaimana dengan bigoreksia? Sudahkah kamu mengetahuinya?
Menurut artikel yang dilansir dari boldsky.com, bigoreksia merupakan keinginan atau obsesi berlebihan pada diri seseorang untuk memiliki bentuk tubuh yang terlihat besar dengan otot-otot yang kokoh dan besar pula. Penderitanya memulai dengan olahraga mengangkat beban secara obsesif. Setelah otot terbentuk, mereka tetap merasa tidak puas. Sehingga melakukan latihan angkat beban secara terus-menerus yang kemudian dilanjut dengan konsumsi suplemen mengandung steroid untuk mendorong pembentukan otot.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Apa bahaya dari kegemukan terhadap kanker? Obesitas atau kegemukan yang dialami oleh seseorang juga bisa meningkatkan risiko kanker yang dimiliki. Ketika mengalami kegemukan, terjadi peningkatan sel-sel lemak yang bersifat karsinogenik dalam tubuh sehingga meningkatkan potensi kanker.
-
Kenapa berat badan berlebih bisa bahaya? Kelebihan berat badan berpotensi meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
-
Kenapa insecure tentang bentuk tubuh bisa merugikan? Tak disangka, ternyata penilaian seperti ini dapat menimbulkan dampak negatif buat para individu tertentu. Khususnya untuk mereka yang merasa insecure atau kurang percaya diri dengan bentuk tubuh yang dimiliki.
-
Apa saja penyakit akibat obesitas? Obesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.
-
Mengapa obesitas meningkatkan risiko kanker? 'Obesitas itu menjadi risiko terjadinya kanker, misalnya kanker payudara, kanker endometrium, kanker esofagus. Kalau berat badan tidak dipantau, ini bisa meningkatkan risiko kanker-kanker tertentu,' kata Wiji.
"Bigoreksia yang memiliki nama lain dysmorphia otot ini ternyata juga bisa tumbuh karena rasa tidak percaya diri akan bentuk tubuh sendiri yang diperparah dengan stigma bahwa tubuh berotot adalah hal yang seksi dan berkesan kuat."
Lalu, apa dampak buruk dari obsesi ini? Tentu saja latihan beban yang berlebih dan bisa berujung dengan cedera atau konsumsi steroid secara berlebih hingga rasa cemas dan depresi yang muncul karena obsesi yang tidak wajar.
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak anak laki-laki terobesesi dengan otot dan masulinitas. Mengapa hal ini terjadi?
Baca SelengkapnyaPenderita BDD sering merasa cemas dan terobsesi dengan kekurangan yang dirasakan pada tubuhnya.
Baca SelengkapnyaIstilah Body Shaming kini semakin dikenal, mari bersama pelajari lebih lanjut penjelasannya berikut ini.
Baca SelengkapnyaAhli Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Klara Yuliarti mengungkapkan ciri-ciri anak mengalami obesitas.
Baca SelengkapnyaKetika seseorang kecanduan seks, penting untuk mengetahuinya secara cepat sebelum semakin parah.
Baca SelengkapnyaJangan sering dipelihara karena bisa mengganggu kualitas hidupmu!
Baca SelengkapnyaObesitas dapat mulai membahayakan nyawa seseorang ketika mencapai tingkat yang ekstrem dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMeski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaMitos tentang sering bercermin menunjukkan ketertarikan manusia terhadap refleksi diri dan identitas.
Baca SelengkapnyaDari lingkar pinggang yang membesar hingga risiko penyakit kronis, obesitas pada anak membawa beban yang berat bagi kesejahteraan anak.
Baca SelengkapnyaBulking adalah proses menambah massa otot dengan mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar oleh tubuh.
Baca SelengkapnyaPerilaku eksibisionis yang bisa ditunjukkan oleh seseorang apakah termasuk kink atau sudah tergolong sebagai kelainan seksual?
Baca Selengkapnya