Penelitian, kenangan buruk dapat dihapus?
Merdeka.com - Kenangan memang tidak bisa diatur layaknya sebuah video, walaupun kita sangat berharap dapat demikian. Karena jika hal tersebut berlaku pada otak, maka kita akan dengan mudah mampu menghapuskan segala bentuk kenangan buruk yang ada dalam ingatan kita. Akankah ini terwujud?
Saat ini, para ilmuwan tengah mempelajari hal tersebut. Mereka mempelajari otak manusia dengan tujuan ingin menemukan cara-cara yang bisa membantu kita untuk memperbaiki memori, layaknya sebuah video.
Pada tahun 2000, para peneliti di New York menemukan bahwa mereka bisa menghapus memori ketakutan pada tikus dengan memberi rasa keterkejutan pada mereka dan mengingatkan mereka tentang keterkejutan tersebut sambil memberikan mereka bahan kimia yang menghambat pembentukan protein di otak.
-
Dimana penelitian dilakukan? Studi tersebut melibatkan 1.650 partisipan dari berbagai budaya, termasuk 373 orang dari Tiongkok, 474 dari Jerman, 401 dari Meksiko, dan 402 dari Amerika Serikat.
-
Di mana penelitian dilakukan? Pada 2005, penggalian di Varnhem, Swedia, menemukan reruntuhan gereja Kristen.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Apa yang ditemukan dalam penyelidikan? Media Fars yang berafiliasi dengan Pasukan Garda Revolusi melaporkan, sebuah penyelidikan menyiratkan Haniyeh dihantam rudal dan menyimpulkan Israel terlibat dalam aksi pembunuhan ini.
-
Bagaimana penelitian dilakukan? Dalam Journal Current Biology, para peneliti memasang speaker dan kamera di sekitar 21 lubang air di South Africa‘s Greater Kruger National selama musim kemarau. Itu dilakukan dari bulan Juni hingga Agustus.
Hasil penelitian pada tikus ini menemukan bahwa memori membutuhkan pembentukan protein ketika dia pertama kali dibentuk dalam otak. Proses pembentukan ini disebut dengan "konsolidasi" dan membentuk protein kembali setiap ingatan tersebut muncul.
Melansir dari LiveScience, para peneliti New York University menduga bahwa tindakan mengingat dengan keras akan mendestabilkan memori sehingga memori dapat dirubah atau ditunda. Mereka juga mengatakan bahwa mengobati manusia dengan metode ini masih belum aman.
Tetapi penelitian yang baru-baru ini dilakukan mengatakan bahwa mereka mampu menciptakan efek yang sama pada manusia dengan menggunakan teknik non-invasif yang disebut dengan pelatihan kepunahan (extinction training).
Sebelumnya, percobaan yang serupa pernah dilakukan tahun 2009, penelitian yang menggunakan subyek manusia ini memberikan kejutan listrik sambil menampilkan gambar tentang trauma dari ingatan tersebut. Selama masa rekonsolidasi ini, subjek berulang kali menunjukkan gambar yang sama tetapi tanpa guncangan. Menurut para peneliti, pengobatan kepunahan ini mampu menghalau memori akan rasa takut bahkan setelah diuji kembali setahun kemudian.
Sejauh ini hanya kenangan-kenangan tertentu yang telah terbukti dipengaruhi oleh perbaikan tersebut. Ingatan akan rasa takut dan ingatan yang sangat emosional lainnya melibatkan bagian yang berbeda dari otak yang disebut dengan amigdala.
Dalam uji coba ini, bukan memori kenangan dari suatu peristiwa yang hilang bersama-sama, melainkan memori akan aspek ketakutan yang justru sedang dihapus. Sebagai penegasan, dalam studi yang dilakukan tahun 2008 oleh Medical College of Georgia study, para peneliti melaporkan bahwa subjek tikus ingat bahwa suara keras yang memberi mereka rasa keterkejutan.
Tetapi tampaknya mereka melupakan contoh spesifik dan lokasi keterkejutan dengan bahan kimia yang menghambat otak mereka. Uji coba pada subyek manusia yang dilakukan oleh New York University menunjukkan bahwa memori tentang gambar masih mereka ingat sedangkan rasa takut terkait dengan gambar tersebut diubah atau dihapus.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Studi menunjukkan bahwa orang lebih mudah menebak masa lalu daripada masa depan.
Baca SelengkapnyaKapan Anda merasa paling bahagia dalam hidup? Mungkin jawabannya sesuai dengan hasil penelitian ini.
Baca SelengkapnyaDoa dapat membantu Anda melupakan seseorang dalam proses penyembuhan.
Baca SelengkapnyaKesimpulan bertujuan untuk membantu pembaca memahami pentingnya suatu penelitian usia membacanya.
Baca SelengkapnyaMemkirkan mengenai kematian ternyata bisa membuat kesehatan mental kita menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaJournaling atau menulis jurnal adalah kegiatan menulis pikiran dan perasaan Anda secara teratur.
Baca SelengkapnyaMemaafkan tidak mudah, namun dapat menyejahterakan mental.
Baca Selengkapnya