Perawatan Gigi di Zaman Bangsa Viking Sangat Maju dan Canggih, Ilmuwan Ungkap Metodenya
Peneliti memeriksa hampir 3.300 buah gigi dari ratusan individu yang ditemukan dalam makam kuno bangsa Viking.
Perawatan Gigi di Zaman Bangsa Viking Sangat Maju dan Canggih, Ilmuwan Ungkap Metodenya
Pada 2005, penggalian di Varnhem, Swedia, menemukan reruntuhan gereja Kristen. Di sekitarnya terdapat makam bangsa Viking dengan ribuan kuburan dari abad ke-10 hingga ke-12 Masehi. Di dalam makam ditemukan kerangka dan gigi dengan kondisi masih utuh.
Sumber: Arkeonews
Foto-foto: Carolina Bertilsson
-
Bagaimana bangsa Viking mengatasi sakit gigi? Saat mengalami kesakitan gigi, cara yang terbaik adalah menyembuhkannya sendiri. Sebuah penelitian baru-baru ini membongkar bagaimana bangsa Viking mengatasi giginya yang sakit. Mengutip StudyFind & Science Alert, Selasa (9/1), analisis terhadap sisa-sisa pada bangsa Viking menunjukkan adanya lesi dan lecet pada gigi, yang menunjukkan bahwa orang-orang Norwegia ini melakukan upaya untuk meringankan sakit gigi tanpa bantuan ahli bedah.
-
Apa saja yang dilakukan bangsa Viking untuk sakit gigi? Tanpa akses terhadap tambalan atau saluran akar, terdapat juga bukti bahwa mereka mencoba 'mengebor' gigi mereka sendiri, menggunakan alat untuk membuat lubang. Bahkan banyak yang terpaksa mencabut gigi untuk mengatasi rasa sakitnya.
-
Siapa yang meneliti tentang gigi bangsa Viking? Penelitian itu dilakukan ilmuwan dari dari Universitas Gothenburg Swedia dan Museum Västergötlands.'Ada beberapa tanda bahwa bangsa Viking telah memodifikasi gigi mereka, termasuk bukti penggunaan tusuk gigi, pengikisan gigi depan, dan bahkan ‘perawatan’ gigi pada gigi yang mengalami infeksi,' kata Carolina Bertilsson, peneliti dari Universitas Gothenburg.
-
Kenapa bangsa Viking mengikir gigi? Matthias Toplak (Museum Viking Haithabu) dan Lukas Kerk (Universitas Munster), rekan penulis studi terbaru ini, berpendapat bahwa pengikiran gigi mungkin merupakan cara untuk mengidentifikasi sesama anggota kelompok pedagang tertutup.
-
Bagaimana orang Italia bersihkan gigi 14.000 tahun lalu? Peneliti menemukan rangka manusia berusia sekitar 14.000 tahun di Italia yang memiliki kerusakan gigi. Setidaknya, terdapat satu bagian gigi geraham yang sudah membusuk atau terkena karies dan sengaja dikikis dengan menggunakan semacam alat berupa batu tajam.
-
Kenapa gigi bangsa Viking sering berlubang? Berlubangnya gigi mereka barangkali disebabkan karena pola makan yang kerap mengonsumsi bir, madu, dan karbohidrat sehingga menyebabkan infeksi dan abses yang menyakitkan.
Peneliti Carolina Bertilsson dan timnya melakukan pemeriksaan klinis serta radiografi terhadap gigi manusia dari situs tersebut. Totalnya, lebih dari 3.293 gigi dari 171 individu dianalisis oleh tim.
Pemeriksaan klinis gigi dilakukan dengan menggunakan peralatan kedokteran gigi standar di bawah cahaya terang, sementara pemeriksaan sinar-X juga dilakukan dengan teknik yang umumnya digunakan dalam kedokteran gigi, di mana pasien menggigit pelat pencitraan persegi kecil di mulut.
Dilansir dari publikasi jurnal PLOS ONE, hasil penelitian menunjukkan bahwa 49 persen dari populasi Viking di Varnhem memiliki satu atau lebih lesi karies. Dari gigi orang dewasa, 13 persen terpengaruh oleh karies, yang sering terjadi di akar gigi. Namun, anak-anak dengan gigi susu atau kombinasi gigi susu dan orang dewasa sepenuhnya bebas dari karies.
Gigi ompong juga umum terjadi pada orang dewasa yang diteliti, rata-rata mereka kehilangan 6 persen gigi selama hidup, tanpa menghitung gigi bungsu. Risiko kehilangan gigi meningkat seiring dengan pertambahan usia.
Temuan penelitian mengungkapkan bahwa karies, infeksi gigi, dan sakit gigi umum terjadi di antara populasi Viking di Varnhem. Namun, penelitian juga menyoroti upaya-upaya merawat gigi dengan berbagai metode.
"Ada beberapa tanda bahwa Viking telah memodifikasi gigi mereka, termasuk bukti menggunakan tusuk gigi, mengisi gigi depan, dan bahkan perawatan gigi dengan infeksi," kata Carolina Bertilsson, seorang dokter gigi dan penulis studi.
Tanda prosedur yang lebih canggih pada gigi Viking termasuk adanya lubang yang dibuat dari mahkota gigi hingga ke dalam pulpa, mungkin dilakukan untuk meredakan tekanan dan mengurangi sakit gigi parah akibat infeksi.
“Hal ini menarik untuk diamati dan mirip dengan perawatan gigi yang dilakukan saat ini, di mana kami melakukan pengeboran pada gigi yang terinfeksi. Meskipun tampaknya Viking memiliki pemahaman tentang gigi, kita belum tahu apakah mereka melaksanakan prosedur ini sendiri atau mendapat bantuan," jelas Bertilsson.
Gigi depan yang diajukan juga mungkin berfungsi sebagai penanda identitas. Dalam studi ini dan penelitian sebelumnya, kasus yang ditemukan umumnya pada laki-laki.
“Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang kesehatan mulut Viking, menunjukkan bahwa gigi memiliki peran penting dalam budaya Viking Varnhem. Selain itu, menunjukkan bahwa praktik kedokteran gigi di Zaman Viking mungkin lebih canggih daripada yang kita duga sebelumnya," papar Bertilsson.