Ini Cara Mengerikan Bangsa Viking Meredakan Sakit Gigi
Saat mengalami kesakitan gigi, cara yang terbaik bangsa Viking adalah menyembuhkannya sendiri.
Saat mengalami kesakitan gigi, cara yang terbaik bangsa Viking adalah menyembuhkannya sendiri.
Ini Cara Mengerikan Bangsa Viking Meredakan Sakit Gigi
Sebuah penelitian baru-baru ini membongkar bagaimana bangsa Viking mengatasi giginya yang sakit.
Mereka juga pernah dan sering mengalami sakit gigi yang menyakitkan. Saat mengalami kesakitan gigi, cara yang terbaik adalah menyembuhkannya sendiri.
-
Kenapa bangsa Viking mengikir gigi? Matthias Toplak (Museum Viking Haithabu) dan Lukas Kerk (Universitas Munster), rekan penulis studi terbaru ini, berpendapat bahwa pengikiran gigi mungkin merupakan cara untuk mengidentifikasi sesama anggota kelompok pedagang tertutup.
-
Bagaimana Viking merawat gigi? 'Ada beberapa tanda bahwa Viking telah memodifikasi gigi mereka, termasuk bukti menggunakan tusuk gigi, mengisi gigi depan, dan bahkan perawatan gigi dengan infeksi,' kata Carolina Bertilsson, seorang dokter gigi dan penulis studi.
-
Bagaimana cara meredakan sakit gigi secara alami? Ada beberapa cara mengatasi sakit gigi secara alami yang bisa Anda coba di rumah, sebelum pergi ke dokter gigi. Namun, perlu diingat bahwa cara-cara ini hanya bersifat sementara dan tidak dapat mengobati penyebab sakit gigi secara menyeluruh. Oleh karena itu, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
-
Mengapa Viking mengisi gigi depan? Gigi depan yang diajukan juga mungkin berfungsi sebagai penanda identitas.
-
Bagaimana cara meredakan sakit gigi dengan minyak cengkeh? Minyak cengkeh mengandung eugenol, senyawa alami dengan sifat anestesi dan antimikroba. Ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan sakit gigi.
-
Kenapa menggemeretakkan gigi ngilu? Tingkat stres yang tinggi dan kurang tidur bisa meningkatkan kebiasaan menggemeretakkan gigi.
Lalu bagaimana mereka menyembuhkannya sendiri?
Mengutip StudyFind & Science Alert, Selasa (9/1), analisis terhadap sisa-sisa pada bangsa Viking menunjukkan adanya lesi dan lecet pada gigi, yang menunjukkan bahwa orang-orang Norwegia ini melakukan upaya untuk meringankan sakit gigi tanpa bantuan ahli bedah.
Berlubangnya gigi mereka barangkali disebabkan karena pola makan yang kerap mengonsumsi bir, madu, dan karbohidrat sehingga menyebabkan infeksi dan abses yang menyakitkan.
Tanpa akses terhadap tambalan atau saluran akar, terdapat juga bukti bahwa mereka mencoba 'mengebor' gigi mereka sendiri, menggunakan alat untuk membuat lubang. Bahkan banyak yang terpaksa mencabut gigi untuk mengatasi rasa sakitnya.
Temuan ini berasal dari analisis lebih dari 3.200 gigi dari 171 Viking Swedia yang dikuburkan di pemakaman antara abad ke-10 dan ke-12.Penelitian itu dilakukan ilmuwan dari dari Universitas Gothenburg Swedia dan Museum Västergötlands.
“Ada beberapa tanda bahwa bangsa Viking telah memodifikasi gigi mereka, termasuk bukti penggunaan tusuk gigi, pengikisan gigi depan, dan bahkan ‘perawatan’ gigi pada gigi yang mengalami infeksi,” kata Carolina Bertilsson, peneliti dari Universitas Gothenburg.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One ini melibatkan dokter gigi yang memeriksa gigi 87 pria dan 46 wanita dari populasi Viking Swedia yang meninggal pada usia rata-rata 35 tahun, dan 38 anak berusia mulai dari bayi hingga 12 tahun.
Penelitian sebelumnya menemukan tiga persen orang Viking yang menginvasi Skotlandia memiliki gigi berlubang serupa yang bisa menyebabkan rasa sakit luar biasa jika mencapai saraf di dalam gigi.Sekitar lima persen dari gigi yang seharusnya dimiliki orang Viking telah hilang sebelum kematian, dan para peneliti yakin banyak dari gigi tersebut yang dicabut karena frustrasi atas sakit gigi.