Gua Buatan Bangsa Viking Ditemukan di Islandia, Fungsinya untuk Kandang Ternak
Gua ini jauh lebih besar dan luas dari perkiraan sebelumnya.
Gua Buatan Bangsa Viking Ditemukan di Islandia, Fungsinya untuk Kandang Ternak
Para arkeolog dari Institut Arkeologi Islandia baru-baru ini menemukan struktur yang saling terhubung, yang tidak hanya jauh lebih besar dari perkiraan awal, tetapi juga jauh lebih tua, selama penggalian di gua buatan manusia era Viking di dekat Oddi, Islandia selatan.
-
Dimana lokasi penemuan permukiman bangsa Viking? Di bawah ladang yang luas di Norewegia, arkeolog menemukan sekumpulan bangunan kuno peninggalan bangsa Viking.
-
Kapan permukiman bangsa Viking itu ditemukan? Bangunan ini terdeteksi berada di bawah tanah setelah para arkeolog melakukan pemindaian pada September tahun lalu.
-
Dimana artefak Viking ditemukan? 'Kami sedang melakukan survei di situs es di Pegunungan Jotunheimen, ketika kami melihat ujung sebuah anak panah mencuat dari balik bebatuan,' jelas tim Secrets of the Ice dalam unggahannya di media sosial, seperti dilansir Heritage Daily.
-
Dimana gua itu ditemukan? Pekerja konstruksi menemukan sebuah gua yang telah disegel sejak zaman Firaun Ramses II di Taman Nasional Pantai Palmahim, Tel Aviv, wilayah Palestina yang diduduki Israel.
-
Di mana letak gua prasejarah? Berlokasi di Umm Jirsan, para peneliti menemukan banyak bukti yang sudah ada sejak periode Neolitikum hingga Chalcolithic/ Zaman Perunggu atau sekitar 10.000-3.500 tahun yang lalu.
-
Dimana penemuan kuburan Viking terjadi? Penemuan itu terjadi saat pasangan ini sedang bersiap memperluas bangunan rumah mereka.
Gua buatan manusia di Oddi pertama kali ditemukan pada 2018. Arkeolog meyakini gua buatan manusia itu dikerjakan pada pertengahan abad ke-10. Proyek penelitian terbaru mengungkapkan keberadaan gua yang jauh lebih besar, yang terhubung ke sistem gua yang lebih luas.
"Ukuran struktur ini begitu besar, belum pernah ada penelitian tentang struktur sebesar ini, dan tentu tidak dari periode waktu ini di Islandia" jelas arkeolog yang juga ketua penelitian, Kristborg Þórsdóttir, seperti dilansir Arkeonews.
Foto: Lísabet Guðmundsdóttir
Oddi pada suatu masa merupakan salah satu pusat budaya dan politik paling penting di Islandia dan menjadi tempat tinggal bagi keluarga kuat yang dikenal sebagai Oddverjar. Saemundur yang Terpelajar sekitar tahun 1056 hingga 1133 merupakan seorang anggota keluarga yang sangat terkenal, menulis kronik awal Raja-raja Norwegia. Dirinya belajar di Prancis dan menulis salah satu sejarah awal raja-raja Norwegia, meskipun naskah tersebut telah hilang.
Pemukiman tersebut kemudian tumbuh menjadi pusat utama kebudayaan dan pembelajaran. Seseorang bernama Porlakur Porhallsson yang merupakan santo pelindung Islandia, belajar sejak berusia sembilan tahun sekitar tahun 1142 hingga1147 M .
Selama proses penelitian, Kristborg dan timnya menghadapi tantangan terbesar dalam mengamankan gua, memastikan agar tidak runtuh menimpa orang-orang yang sedang bekerja di dalamnya. Kondisi batu yang rapuh dan kedalaman gua menjadi masalah utama yang dapat mengakibatkan risiko yang berbahaya.
Selain itu, waktu juga menjadi sangat berharga bagi tim, yang merasa setiap keterlambatan dapat mengakibatkan hilangnya artefak dan data berharga. Gua-gua tersebut tidak hanya berada pada kedalaman yang signifikan, yang menjadi risiko bagi para arkeolog yang terlibat dalam penggalian, tetapi juga terbuat dari batu pasir. Diperkirakan gua-gua tersebut tidak digunakan untuk waktu yang lama karena sangat rentan terhadap disintegrasi.
Hasil penelitian saat ini menunjukkan sebuah gereja bersejarah, peternakan, dan rumah pastur telah ditemukan. Bahkan, pada saat Kekristenan tiba di Islandia sekitar tahun 1000 M, Oddi menjadi salah satu lokasi awal yang mendirikan gereja.
Foto: Kristborg Þórsdottir
Para arkeolog meyakini gua baru yang ditemukan mungkin adalah nautahellir, sebuah kandang abad pertengahan yang digunakan untuk ternak sapi dan kuda. Gua-gua semacam itu disebutkan dalam "Legenda Para Santo" karya Uskup Porlakur dari tahun 1210 hingga 1250 M. Di dalamnya menceritakan tentang sebuah nautahellir runtuh dengan 12 ekor banteng masih berada di dalamnya, dan hanya satu dari hewan tersebut yang berhasil diselamatkan dari puing-puing.
"Walaupun lebih tua dari itu, kemungkinan besar gua digunakan untuk ternak," kata Kristborg. "Apakah itu untuk banteng tertentu, kita tidak tahu. Tetapi sejarah penggunaannya jelas berlangsung lebih jauh daripada yang telah kita lacak sejauh ini," tambahnya.
Namun, masih terdapat banyak hal yang tidak diketahui oleh para peneliti tentang gua buatan manusia ini. Diperkirakan, gua tersebut digunakan untuk tujuan lain sebelum akhirnya menjadi sebuah kandang ternak.
Kristborg mengatakan gua-gua di Oddi memiliki kisah yang rumit dan menarik untuk diceritakan, tetapi penelitian saat ini mengharuskan dirinya dan rekannya untuk tetap fokus.
Foto: Archaeological Institute of Iceland
“Ini adalah bangunan-bangunan besar dan sistem gua yang sangat besar yang baru sekarang kita mulai memahaminya,” kata Kristborg.
“Untuk mengungkap seluruhnya dan melacak sejarah penggunaan gua-gua ini secara rinci, kita perlu melakukan penelitian yang jauh lebih besar dengan staf yang jauh lebih besar.”