Penyintas Kanker Ovarium Miliki Risiko Kekambuhan Usai Jalani Pengobatan
Merdeka.com - Pada saat seseorang sudah menjadi penyintas dari kanker ovarium, terdapat sejumlah hal yang perlu diwaspadai termasuk kambuhnya penyakit tersebut. Ketua Himpunan Onkologi dan Ginekologi Indonesia (HOGI), Dr. dr. Brahmana Askandar, SpOG(K)-Onk, mengatakan kekambuhan menjadi musuh utama sekaligus tantangan yang dihadapi pasien kanker ovarium usai masa pengobatan.
"Musuh utama kanker ovarium adalah kekambuhan, karena sebagian besar terdeteksi bukan dalam stadium dini," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Dokter yang menjadi konsultan ginekologi onkologi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), RS Dr Seotomo dan RS UNAIR Surabaya itu mengatakan, pada mereka yang terkena kanker pada stadium lanjut, tingkat kekambuhannya mencapai 80 persen meskipun sudah menjalani pengobatan.
-
Apa saja penyebab kanker ovarium? Ada beberapa faktor risiko dari kanker ovarium, antara lain:berusia setengah baya atau lebih tuamemiliki anggota keluarga yang mengidap kanker ovariummemiliki mutasi genetik tertentupernah menderita kanker payudara, rahim, atau usus besarmenderita endometriosisbelum pernah melahirkanmengalami kesulitan untuk hamil
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena kanker ovarium? Jika Anda memiliki saudara sedarah yang telah didiagnosis menderita kanker ovarium, Anda mungkin memiliki risiko tinggi mendapatkan penyakit tersebut.
-
Siapa yang paling berisiko terkena kanker ovarium? Beberapa sindrom genetik, seperti sindrom Peutz-Jeghers dan sindrom DICER1, dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor ovarium pada anak. Menurut National Cancer Institute, anak-anak yang menderita sindrom ini perlu mendapatkan pemantauan yang ketat untuk deteksi dini kanker ovarium.
-
Apa bahaya utama kista ovarium? Bahaya Kista Ovarium Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di ovarium. Kebanyakan kista ovarium tidak berbahaya dan seringkali hilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa kondisi di mana kista ovarium dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan, termasuk: Torsi Ovarium: Pecahnya Kista: Infeksi Kista Ovarium:
-
Apa gejala kanker ovarium? Kanker ovarium dapat menyebabkan gejala berikut ini:Pendarahan vagina (terutama jika Anda sudah melewati masa menopause), atau keluarnya cairan dari vagina yang tidak normal bagi Anda.Nyeri atau tekanan di area panggul.Sakit perut atau punggung.Kembung.Cepat merasa kenyang, atau kesulitan makan.Perubahan kebiasaan kamar mandi Anda, seperti lebih sering buang air kecil dan/atau sembelit.
-
Kenapa kanker ovarium sering terjadi di usia lanjut? Kanker ovarium adalah tumor ganas yang terjadi pada bagian ovarium, yaitu bagian dari sistem reproduksi wanita yang bertanggung jawab untuk produksi sel telur. Kanker ini paling sering ditemukan pada wanita berusia 50-70 tahun.
Penanganan kekambuhan nantinya berbeda antarpasien. Ada yang perlu menjalani kemoterapi, pembedahan terlebih dulu sebelum kemoterapi atau bahkan terapi target.
"Kalau kambuh, sangat variatif per orang. Ada yang dikemoterapi, ada yang dioperasi dulu baru kemoterapi, ada pula yang menjalani target terapi. Ditentukan dokter bersama tim," ujar Brahmana.
Kondisi ini membuat pasien kanker ovarium yang sudah selesai menjalani pengobatan perlu untuk terus dipantau. Minimal mereka perlu melakukan kontrol teratur ke dokter tiga bulan sekali untuk mendeteksi ada tidaknya keluhan, benjolan baru dan lainnnya.
"Kanker ovarium perlu dipantau terus menerus. Tidak bisa setelah operasi dan kemoterapi maka selesai. Paling tidak dia harus kontrol teratur 3 bulan sekali untuk melihat ada tidaknya keluhan, munculnya benjolan baru dan lainnya," tutur dia.
Pentingnya Pemeriksaan Lebih Dini
Pada saat melakukan kontrol, sejumlah tes seperti CT-scan, MRI dan lainnya perlu dilakukan untuk mengonfirmasi adanya kekambuhan atau tidak.
Brahmana mengatakan, kanker ovarium terbagi mulai stadium 1 hingga empat dan sayangnya sebagian besar baru terdiagnosis pada stadium lanjut yakni 3 dan 4. Hal ini karena perubahan dari normal menjadi kanker tidak melalui tahapan sejelas pada kanker serviks.
"Pemeriksaan canggih apapun itu hanya menyatakan saat ini normal, tetapi terdeteksi dini misalnya benjolan jarang terjadi. Hal ini karena orang-orang tidak mengalami keluhan apapun. Haidnya normal, indung telur masih bisa berproduksi," kata dia.
Pasien umumnya baru datang saat perutnya sudah membesar, kembung, sesak karena ada cairan di paru-paru, gangguan buang air besar, nyeri perut bawah atau panggul, gangguan buang air kecil dan nafsu makan berkurang.
"Paling tidak empat gejala ini kita harus edukasi ke masyarakat, segera kontrol ke dokter kandungan atau umum dulu boleh," saran Brahmana.
Selain gejala yang bisa diwaspadai, terdapat sejumlah faktor risiko munculnya kanker ovarium yakni pertambahan usia wanita, angka kelahiran rendah atau orang tidak pernah hamil, riwayat kanker ovarium pada keluarga, gaya hidup buruk seperti kurang olahraga berujung obesitas, riwayat endometriosis yakni terbentuknya jaringan darah haid di luar rahim dan mutasi genetik.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.
Baca SelengkapnyaMeski lebih sering terjadi pada wanita lansia, kanker ovarium tetap bisa muncul pada siapa saja, termasuk mereka yang masih muda.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker ganas yang rentan terjadi pada wanita.
Baca SelengkapnyaKanker, menurut situs WebMD, adalah istilah umum yang mencakup lebih dari 200 jenis penyakit.
Baca SelengkapnyaKista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terdapat di dalam ovarium atau di permukaannya. Kondisi ini tidak berbahaya kecuali jika kista itu pecah.
Baca SelengkapnyaKanker adalah penyakit mematikan yang perlu diwaspadai setiap orang.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memahami bahwa kanker ovarium dapat berkembang tanpa gejala yang spesifik, yang membuat kewaspadaan menjadi kunci.
Baca SelengkapnyaKenali tanda-tanda kista rahim dan dapatkan pengobatannya segera.
Baca SelengkapnyaKanker payudara jika tidak ditangani dengan tepat, berisiko menyebabkan komplikasi.
Baca SelengkapnyaDr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaJenis kanker ini terjadi ketika sel-sel di ginjal tumbuh secara tidak normal dan tidak terkendali.
Baca Selengkapnya