Skrining Talasemia Penting Dilakukan pada Pasangan Sebelum Menikah
Untuk mencegah risiko anak terlahir dengan talasemia, melakukan skrining terhadap pasangan sebelum menikah itu penting.
Skrining talasemia merupakan langkah krusial yang harus dipertimbangkan oleh setiap pasangan sebelum memutuskan untuk menikah. Talasemia, sebagai kelainan darah genetik yang dapat menurunkan kualitas hidup, memiliki dampak yang signifikan tidak hanya bagi penderitanya, tetapi juga bagi keluarga yang mungkin belum menyadari bahwa mereka membawa gen tersebut.
Talasemia adalah kelainan darah bawaan yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin dengan baik. Hemoglobin merupakan komponen vital dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. Ketika produksi hemoglobin terganggu, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan, terutama anemia, yang ditandai dengan kadar hemoglobin yang rendah.
-
Mengapa Thalasemia harus diwaspadai? Sebagaimana dikatakan sebelumnya, Thalasemia menjadi penyakit yang penderitanya perlu diwaspadai. Khususnya yang berat. Hal ini lantaran, Thalasemia mampu menyebabkan komplikasi. Mulai dari gagal ginjal, gangguan hati, pertumbuhan terhambat hingga mengancam keselamatan jiwa.
-
Siapa yang berisiko terkena Thalasemia? Seorang anak bisa menderita Thalasemia apabila salah satu atau kedua orang tuanya memiliki riwayat penyakit Thalasemia juga.
-
Bagaimana pengobatan Thalasemia? Pada Thalasemia mayor, penderita bisa memerlukan penanganan medis. Seperti transfusi darah berulang, pemberian beberapa obat lainnya, operasi pengangkatan limpa dan transplantasi sumsum tulang.
-
Kapan Thalasemia muncul? Thalasemia beta mayor (anemia Cooley) sering kali menyebabkan gejala anemia parah yang bahkan bisa dilihat sejak usia 2 tahun. Bukan hanya itu, Thalasemia juga bisa menunjukkan gejala ketika kelahiran di beberapa bayi.
-
Apakah Thalasemia bisa disembuhkan? Dokter Nadia mengungkapkan jika sejauh ini belum ada pengobatan yang bisa memastikan kesembuhan Thalasemia. Meski begitu, seringnya gejala dapat diredakan dengan penangan yang tepat.
-
Kapan remaja putri harus mengikuti skrining hemoglobin? Remaja putri mulai kelas V atau yang sudah menstruasi untuk mengikuti bulan skrining Agustus ini,“ ujar Hakam dikutip dari ANTARA.
Di Indonesia, skrining talasemia menjadi sangat penting karena negara ini termasuk dalam "sabuk talasemia," yang merupakan istilah untuk negara-negara dengan jumlah orang pembawa sifat genetik talasemia yang tinggi. Data menunjukkan bahwa pembawa sifat genetik talasemia β di Indonesia mencapai 3-10% dari populasi. Dengan angka tersebut, diperkirakan ada sekitar 8 hingga 22 juta penduduk Indonesia yang berpotensi menurunkan sifat genetik talasemia kepada anak-anak mereka.
Dr. Meriana Virtin, Project Manager Officer Laboratorium Medis Cordlife Persada, menekankan pentingnya skrining talasemia sebelum menikah. "Di sinilah pentingnya pemeriksaan skrining untuk mengetahui apakah seseorang merupakan pembawa sifat genetik talasemia," jelas Meriana. Pemeriksaan ini penting dilakukan oleh semua orang, khususnya mereka yang berencana untuk menikah dan memiliki anak.
Banyak Orangtua Tidak Menyadari Bahwa Mereka Pembawa Gen Talasemia
Seringkali, orangtua baru menyadari bahwa mereka adalah pembawa sifat genetik talasemia setelah anak mereka didiagnosis menderita penyakit ini.
"Seringkali, orangtua yang merupakan pembawa sifat genetik baru mengetahui bahwa dirinya membawa kelainan genetik talasemia setelah memiliki anak dengan talasemia," ungkap Meriana. Ketidaktahuan ini bisa dicegah jika skrining dilakukan lebih awal, sehingga pasangan dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana terkait perencanaan keluarga mereka.
Talasemia adalah kelainan genetik yang diturunkan dari kedua orangtua. Jika kedua orangtua adalah pembawa gen talasemia, anak mereka berisiko besar lahir dengan talasemia. Kondisi ini membuat tubuh anak tidak mampu memproduksi hemoglobin yang cukup, sehingga mereka harus menjalani transfusi darah secara rutin untuk menjaga kadar hemoglobin dalam tubuh tetap normal.
Gejala talasemia pada anak bisa sangat berat dan memengaruhi kualitas hidup mereka secara signifikan. Anak-anak dengan talasemia sering kali mengalami kelemahan, mudah lelah, kulit pucat atau kekuningan, kelainan bentuk tulang wajah, pertumbuhan yang lambat, pembengkakan pada perut, dan urine berwarna gelap.
"Hal ini tentunya akan sangat menurunkan kualitas hidup seorang anak," tegas Meriana.
Selain itu, talasemia juga dapat menyebabkan komplikasi serius lainnya, seperti kelainan bentuk tulang, pembesaran limpa, gangguan pertumbuhan, dan masalah jantung. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran tentang talasemia dan pentingnya skrining sebelum menikah adalah langkah esensial untuk mencegah penyebaran kondisi ini ke generasi berikutnya.
Langkah Menuju Keluarga yang Sehat
Skrining talasemia sebelum menikah bukan hanya tentang mengetahui status kesehatan diri sendiri, tetapi juga merupakan tindakan preventif untuk melindungi generasi mendatang. Dengan mengetahui status talasemia lebih awal, pasangan dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi terkait perencanaan keluarga dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kesehatan anak-anak mereka di masa depan.
Sudah saatnya masyarakat Indonesia menyadari betapa pentingnya skrining talasemia sebelum menikah.
"Sudah selayaknya semua orang di Indonesia mengetahui status talasemia dirinya sendiri," kata Meriana. Dengan melakukan skrining, pasangan tidak hanya melindungi diri mereka sendiri, tetapi juga memberikan peluang hidup yang lebih baik dan berkualitas bagi anak-anak mereka.
Peningkatan kesadaran tentang talasemia dan skrining pranikah harus menjadi prioritas bagi semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan dan pendidikan masyarakat. Hanya dengan langkah ini, Indonesia dapat mengurangi beban penyakit talasemia dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.