Apakah Thalasemia Bisa Sembuh? Begini Penjelasan Medis & Ketahui Gejalanya
Berikut penjelasan medis apakah Thalasemia bisa sembuh dan gejalanya.
Bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing dengan Thalasemia. Namun, beberapa dari masyarakat juga mungkin masih belum mengetahui apa itu Thalasemia.
Thalasemia merupakan kelainan darah bawaan saat tubuh membuat bentuk hemoglobin yang tidak normal. Sedangkan, hemoglobin adalah molekul protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen.
-
Apa itu Hematoma? Hematoma adalah kondisi medis yang terjadi ketika ada penumpukan darah abnormal di luar pembuluh darah di dalam jaringan tubuh.
-
Apa itu darah tinggi? Darah tinggi merupakan kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter raksa (mmHG).
-
Apa saja gejala TB pada anak? Adapun gejala TBC pada anak yang patut dicurigai setelah kontak dengan orang yang terdiagnosis TBC aktif adalah batuk yang tidak sembuh lebih dari dua pekan, demam tidak tinggi selama dua minggu, penurunan berat badan atau kesulitan menaikkan berat badan.
-
Bagaimana Hematoma terjadi? Cedera fisik adalah penyebab paling umum dari hematoma. Benturan keras, jatuh, kecelakaan lalu lintas, atau olahraga kontak bisa menyebabkan pembuluh darah pecah.
-
Kenapa Hematoma terjadi? Kemenkes RI menyatakan bahwa hematoma terjadi akibat rusaknya pembuluh darah yang menyebabkan darah bocor ke jaringan di sekitarnya.
-
Apa saja gejala kolesterol? Pilihan makanan yang kita konsumsi setiap hari memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan kita. Beberapa jenis makanan dapat meningkatkan tingkat kolesterol dalam tubuh dan memperburuk keadaan kesehatan.
Saat ini, penyakit Thalasemia sudah banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, sejumlah dokter atau tenaga medis pun telah mengedukasi masyarakat mengenai Thalasemia di akun media sosial mereka. Termasuk mengenai risiko Thalasemia diderita oleh anak.
Hal ini dilakukan lantaran masih banyak dari masyarakat Indonesia yang awam akan penyakit ini. Padahal, Thalasemia termasuk dalam penyakit yang penderitanya perlu untuk diwaspadai.
Tentu saja, banyak dari orang-orang yang bertanya-tanya apakah Thalasemia bisa sembuh? Terlebih jika di dalam keluarganya ada yang menderita Thalasemia. Rupanya, ada penjelasan medis yang bisa menjawab pertanyaan apakah Thalasemia bisa sembuh tersebut.
Lantas apakah Thalasemia bisa sembuh? Bagaimana penjelasan medisnya? Bagaimana gejala Thalasemia yang perlu diwaspadai?
Melansir dari berbagai sumber, Selasa (3/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Apa Itu Thalasemia?
Melansir dari halodoc, Thalasemia merupakan kelainan darah bawaan saat tubuh membuat bentuk hemoglobin yang tidak normal. Gangguan hemoglobin ini kemudian menyebabkan kerusakan pada sel darah merah secara berlebihan. Sehingga mampu memicu anemia. Ini merupakan suatu kondisi tubuh tidak mempunyai cukup sel darah yang normal dan sehat.
Thalasemia adalah penyakit yang bersifat genetik. Itu artinya, setidaknya salah satu dari orang tua penderita merupakan pembawa faktor Thalasemia akibat mutasi genetik atau penghapusan fragmen gen kunci tertentu. Dijelaskan bahwa mutasi genetik yang diwariskan dalam keluarga inilah yang menjadi faktor risiko utamanya.
Seorang anak bisa menderita Thalasemia apabila salah satu atau kedua orang tuanya memiliki riwayat penyakit Thalasemia juga. Tahukah kalian, ras dan atnis tertentu juga mampu meningkatkan risiko penyakit Thalasemia. Misalnya seperti kelainan darah ini lebih rentan diderita oleh orang-orang Asia, keturunan Afrika-Amerika dan Mediterania.
Sebagaimana dikatakan sebelumnya, Thalasemia menjadi penyakit yang penderitanya perlu diwaspadai. Khususnya yang berat. Hal ini lantaran, Thalasemia mampu menyebabkan komplikasi. Mulai dari gagal ginjal, gangguan hati, pertumbuhan terhambat hingga mengancam keselamatan jiwa.
Gejala Thalasemia
Sebelum membahas apakah Thalasemia bisa sembuh, ada baiknya untuk mengetahui gejala-gejalanya terlebih dahulu. Gejala dan tanda Thalasemia bervariasi tergantung dengan jenis apa yang dimiliki oleh penderita dan tingkat keparahannya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa orang yang kehilangan satu gen alfa mungkin tidak akan merasakan gejala apapun. Sementara, orang yang kehilangan dua gen alfa atau satu gen beta bisa mengalami gejala anemia ringan seperti kelelahan. Akan tetapi, kondisi tersebut juga bisa membuat penderitanya tidak merasakan gejala apapun.
Gejala Thalasemia Ringan hingga Sedang
- Kelelahan
- Kelemahan
- Pembengkakan perut akibat limpa membesar
- Pertumbuhan lambat
- Kelainan tulang seperti osteoporosis
Gejala Thalasemia Parah
- Nafsu makan buruk
- Kulit pucat atau kekuningan
- Perubahan bentuk tulang wajah atau deformitas
- Urine gelap. Akan tetapi kondisi ini tidak hanya menjadi indikasi Thalasemia saja. Sebab, cholangitis juga bisa menyebabkan urine gelap.
Hilangnya tiga gen alfa (penyakit Hemoglobin H) sering kali menyebabkan gejala anemia ketika lahir. Selain itu juga bisa menyebabkan anemia parah seumur hidup.
Thalasemia beta mayor (anemia Cooley) sering kali menyebabkan gejala anemia parah yang bahkan bisa dilihat sejak usia 2 tahun. Bukan hanya itu, Thalasemia juga bisa menunjukkan gejala ketika kelahiran di beberapa bayi.
Akan tetapi pada sebagian kasus lainnya, bayi yang menderita kondisi tersebut baru mengembangkan gejalanya selama 2 tahun pertama kehidupan.
Apakah Thalasemia Bisa Sembuh?
Masyarakat luas mungkin bertanya-tanya apakah Thalasemia bisa sembuh? Rupanya, ada penjelasan medis yang bisa menjawab pertanyaan apakah Thalasemia bisa sembuh tersebut. Melansir dari Alodokter, dokter Nadia Nurotul Fuadah menjelaskan bahwa pada kasus ringan (Thalasemia minor), penanganan khusus sering kali tidak diperlukan.
Namun pada Thalasemia mayor, penderita bisa memerlukan penanganan medis. Seperti transfusi darah berulang, pemberian beberapa obat lainnya, operasi pengangkatan limpa dan transplantasi sumsum tulang.
Dokter Nadia mengungkapkan jika sejauh ini belum ada pengobatan yang bisa memastikan kesembuhan Thalasemia. Meski begitu, seringnya gejala dapat diredakan dengan penangan yang tepat.
Sehingga, penderita Thalasemia pun bisa beraktivitas dengan baik. Selain itu mereka juga bisa memiliki kualitas hidup yang meningkat dan angka harapan hidup bertambah.
- Manusia Purba Gunakan Anak Panah Beracun Saat Berburu 54.000 Tahun Lalu, Mangsa Lebih Mudah Dilumpuhkan
- Mengenal Janis Rosalita Suprianto, Atlet Selam Kebanggaan Jawa Timur yang Dijuluki The Golden Mermaid
- Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
- Momen Bahagia Ifan Seventen saat Jenguk Anak Gadisnya yang Mondok di Pesantren: Rasanya Kayak Ngecharge Hati
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024