Ternyata ikan juga bisa kena kanker kulit
Merdeka.com - Ini adalah kanker kulit pertama yang menyerang ikan. Peneliti menemukan kasus kanker kulit pertama ini pada populasi ikan laut. Gejala yang terlihat pada sisik ikan ini sangat mirip dengan melanoma, kanker kulit yang menyerang manusia.
Ikan coral trout yang hidup di Australia Great Barrier Reef berada tepat di bawah lubang ozon Antartika. Lubang ozon ini adalah yang terbesar di dunia yang membuat cahaya matahari jahat berhasil menembus atmosfer.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk melihat penyebab kanker dengan pasti. Kami telah mengeliminasi faktor penyebab seperti patogen dan polusi. Kemungkinan besar radiasi UV adalah penyebabnya," kata peneliti michael Sweet dari Newcastle University di Inggris, seperti dilansir oleh Yahoo! News (01/08).
-
Ikan purba baru apa yang ditemukan di Australia? Sebuah spesies baru dari kelompok tetrapodomorf ditemukan hidup sekitar 380 juta tahun yang lalu, dengan panjang mencapai 45-50 cm.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di Australia? Ilmuwan menemukan fosil mata terbaik di dunia, yang kondisinya masih sangat terpelihara dengan baik.
-
Hewan apa yang ditemukan di Australia? Quaestio simpsonorum adalah hewan pertama yang menunjukkan asimetri kiri-kanan yang pasti, sebuah tanda penting perkembangan evolusi, seperti dikutip dari Phys.org, Kamis (17/10).
-
Siapa yang meneliti sampel hewan laut itu? “Jika benar Jepang mengumpulkan sampel-sampel sirip dan kulit, akan mungkin untuk menyimpulkan dari mikroskop apa (hewan) itu.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
Sweet dan rekannya meneliti 136 ikan coral trout dan menemukan 20 ikan (atau sekitar 15 persen) memiliki lingkaran hitam di sisik mereka.
"Ikan-ikan ini memiliki melanoma, meski hanya terlihat di permukaan," kata Sweet. "Ini berarti kanker belum menyebar lebih dalam dari kulit mereka. Jadi, selain bagian kulit dna sisik, ikan ini masih tergolong sehat."
Gejala melanoma pada ikan ini terlihat sama persis dengan melanoma yang ada pada manusia. Sweet menjelaskan bahwa saat melanoma menyebar, ikan akan sakit dan menjadi lebih lemah. Nafsu makan mereka juga akan berkurang sehingga ikan yang sakit tak akan mudah tertangkap.
Hingga saat ini peneliti masih belum mengetahui jumlah pasti ikan yang terkena kanker kulit, dan apakah ikan-ikan di tempat lain juga mengalami hal yang sama. Oleh para peneliti ikan ini dijadikan model pembelajaran bagi kanker kulit pada manusia.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Spesies baru ini ditemukan di Sungai Finke (Larapinta), Australia.
Baca SelengkapnyaIkan ini sudah diperjualbelikan di kalangan pecinta ikan hias sejak tahun 2000, tapi secara ilmiah spesies ini tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaTerumbu karang: keindahan bawah laut yang menakjubkan dan krusial bagi ekosistem.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.
Baca SelengkapnyaFosil ini terawetkan dengan baik karena terkubur di dalam sedimen.
Baca SelengkapnyaSeorang perempuan di Australia mengalami serangkaian gejala aneh selama berbulan-bulan karena ada cacing di otaknya.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis berisiko dialami oleh nelayan karena situasi lembap dan terpapar air di kapal.
Baca SelengkapnyaPenemuan itu mengakhiri misteri yang menjadi sorotan para peneliti sejak tahun 1990-an.
Baca SelengkapnyaPenemuan ikan purba yang dijuluki fosil hidup tertua ini mengungkap perkembangan evolusi hingga ke spesies manusia.
Baca SelengkapnyaAustralia, panggung eksotis bagi laba-laba, ular beracun, ubur-ubur mematikan, dan makhluk aneh seperti platipus.
Baca SelengkapnyaSosok makhluk ini terungkap setelah 15 tahun sejak ditemukan.
Baca SelengkapnyaBerikut hewan yang dulunya dianggap punah, namun tak disangka menampakan eksistensinya di dunia.
Baca Selengkapnya