Waspadai Terjadinya Nyeri Pinggang Akibat Masalah Autoimun Berikut
Merdeka.com - Nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan yang biasa dialami banyak orang. Menurut Perhimpunan Reumatologi Indonesia (IRA), 80 persen populasi dunia pernah mengeluhkan nyeri pinggang.
Rasa nyeri pada pinggang sering dianggap sebagai gangguan yang wajar dialami semua orang. Namun, menurut IRA, nyeri pada pinggang mungkin saja merupakan gejala awal dari penyakit yang lebih serius, seperti Axial Spondyloarthritis (SpA).
Axial SpA sendiri merupakan gangguan imunitas atau autoimun, di saat kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan yang sehat sehingga menyebabkan peradangan pada sendi tulang belakang.
-
Apa saja gejala sakit pinggang? Gejala sakit pinggang dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Beberapa gejala umum yang sering dialami meliputi: Nyeri tumpul atau tajam di area punggung bawah Kekakuan otot di sekitar pinggang Kesulitan dalam bergerak atau membungkuk Nyeri yang menjalar ke kaki atau pantat Rasa kebas atau kesemutan di kaki Nyeri yang memburuk saat duduk atau berdiri lama Kesulitan untuk berdiri tegak Nyeri yang meningkat saat batuk atau bersin Gangguan tidur akibat rasa tidak nyaman Perubahan postur tubuh untuk menghindari rasa sakit
-
Bagaimana perbedaan nyeri pinggang biasa dan saraf kejepit? Meskipun sama-sama terasa nyeri di area sekitar pinggang, tapi ada perbedaan rasa sakit yang terjadi akibat nyeri pinggang biasa dan yang disebabkan oleh saraf kejepit. Jangan sampai keliru, kenali beberapa gejalanya yuk!
-
Kenapa postur tubuh buruk penyebab sakit pinggang? Postur tubuh yang buruk: Duduk atau berdiri dalam posisi yang salah dalam waktu lama dapat menyebabkan ketegangan pada otot pinggang.
-
Apa saja perubahan tubuh yang bisa menyebabkan nyeri punggung? Peningkatan berat badan, perubahan pusat gravitasi, dan perubahan hormonal adalah beberapa faktor yang dapat memicu munculnya masalah punggung ini.
-
Apa saja penyebab umum nyeri tulang belakang? Beberapa penyebab umum nyeri tulang belakang melibatkan postur tubuh yang buruk, cedera, stres berlebihan pada tulang belakang, atau bahkan kondisi medis tertentu seperti hernia nucleus pulposus atau osteoarthritis.
-
Kapan harus ke dokter karena sakit pinggang? Meskipun banyak kasus sakit pinggang dapat diatasi dengan perawatan di rumah, ada situasi di mana Anda harus segera mencari bantuan medis. Konsultasikan dengan dokter jika: Nyeri tidak membaik setelah beberapa minggu perawatan mandiri Nyeri sangat parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari Nyeri menyebar ke kaki, terutama jika disertai kelemahan atau mati rasa Terdapat kesulitan dalam mengendalikan buang air kecil atau besar Nyeri disertai demam, penurunan berat badan yang tidak dijelaskan, atau gejala sistemik lainnya Nyeri terjadi setelah cedera serius seperti jatuh atau kecelakaan Ada riwayat kanker atau osteoporosis
Selain itu, penderita Axial Spondyloarthritis juga berpotensi mengalami gangguan peradangan entesis (tempat bertemunya ligamen dan tendon dengan tulang), uveitis (mata), psoriasis, serta peradangan pada usus.
"Axial SpA terbagi ke dalam dua jenis, yaitu Non-radiographic Axial Spondyloarthritis (nr-axSpA) dan Ankylosing Spondylitis (AS)," ujar Divisi Reumatologi dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan RS Hasan Sadikin, Dr dr Laniyati Hamijoyo.
Laniyati menjelaskan bahwa gejala pada kedua jenis tersebut serupa, yang biasanya ditandai oleh rasa nyeri dan kaku di pinggang dan berlangsung lebih dari tiga bulan, dan biasanya timbul pada usia di bawah 45.
Perbedaannya, pada nr-AxSpA, inflamasi tidak terlihat pada hasil foto ronsen (rontgen), melainkan dengan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI), walaupun orang tersebut merasakan gejala.
"Sedangkan pada AS, inflamasi sudah terdeteksi saat pemeriksaan radiografi," Laniyati menjelaskan.
Pada umumnya, nr-AxSpA dianggap sebagai tahap pertama sebelum memburuk menjadi AS. "Dalam kurung waktu dua sampai 10 tahun, sekitar 10 hingga 40 persen pasien dengan nr-AxSpA akan berkembang menjadi AS," katanya.
Masalah pada Pasien axSpA
Pasien yang menderita axSpA jenis AS, disebut Laniyati, akan akan merasa sakit dan kaku di bagian bahu, pinggul, atau tumit, serta kadang disertai pula dengan kondisi mudah lelah dan kehilangan energi untuk beraktivitas.
"Karena sifatnya yang progresif, pada pasien dengan AS berat dapat terjadi penyatuan ruas-ruas tulang belakang menyerupai batang bambu, sehingga penderita sulit bergerak, menjadi bungkuk. Penyakit ini dikenal dengan nama 'Bamboo Spine'," Laniyati menjelaskan.
Sayangnya, menurut Sekretaris Jenderal IRA sekaligus Divisi Reumatologi dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Rudy Hidayat, penyakit ini tidak bisa disembuhkan.
"Biasanya pasien yang telah didiagnosis AxSpA akan mengalami penurunan kualitas hidup, khususnya apabila penyakitnya tidak diterapi dengan baik," ujar Rudy.
Pentingnya Mengenali Masalah Kesehatan Ini
Maka dari itu, Rudy menenkankan harusnya mengenali penyakit ini sejak dini, agar pasien mendapat terapi yang baik, dan kualitas hidupnya tidak menurun.
Beberapa ciri yang membedakan antara axSpA dengan nyeri punggung, di antaranya:
- Nyeri berlangsung lebih dari tiga bulan
- Menyerang pada umur di bawah 45 tahun
- Nyeri muncul secara bertahap
- Nyeri membaik justru saat beraktivitas, dan memburuk saat sedang beristirahat atau duduk terlalu lama
- Nyeri sering muncul pada malam hari
Apabila seseorang mengalami gejala tersebut, dia harus menemui dokter spesialis Reumatologi guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Early detection dan pengobatan dini memegang peran yang penting untuk menghindari terjadinya 'bamboo spine'," tandas Rudy.
Reporter: Rizki FebiantoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cari tahu bedanya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPenyakit sendi dapat menyerang siapa saja, baik itu karena faktor usia, cedera.
Baca SelengkapnyaBerikut cara menghilangkan sakit pinggang beserta panduan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaSakit punggung bisa kita alami akibat sejumlah hal yang kita lakukan secara salah atau pada tubuh kita.
Baca SelengkapnyaMeskipun jarang terjadi, dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari penderitanya dapat sangat mengganggu.
Baca SelengkapnyaGejala saraf kejepit bisa bermacam-macam, namun umumnya kondisi ini menyebabkan nyeri, mati rasa, hingga otot melemah.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit autoimun familiar ditemui di masyarakat.
Baca SelengkapnyaNyeri tulang belakang merupakan kondisi yang umum dialami oleh banyak orang di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPenyakit autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Baca SelengkapnyaPenyakit autoimun memiliki banyak jenis. Ketahui penyebab dan gejala umumnya.
Baca SelengkapnyaPenyebab orang mengalami autoimun adalah faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup.
Baca SelengkapnyaJika Anda mengalami sakit dan nyeri bagian tulang, otot, dan sendi, cara ini bisa Anda lakukan untuk meredakannya.
Baca Selengkapnya