Nasib 5 Pemain Indonesia yang Pernah Menjajal Kerasnya Liga Jepang, Ada yang Kariernya Seumur Jagung
Rizky Ridho selalu didorong untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Fanbase FC Tokyo, FC Tokyo Watch, melalui akun X @FctokyoEn, mengungkapkan bahwa FC Tokyo menunjukkan ketertarikan terhadap Rizky Ridho serta dua pemain lainnya, yaitu Sei Muroya dari Hannover 96 dan Timmy Thiele dari Energie Cottbus yang berkompetisi di Jerman. "FC Tokyo tertarik pada bek tengah Timnas Indonesia, Rizky Ridho, bek kanan Hannover, Sei Muroya, dan penyerang Energie Cottbus di divisi ketiga Liga Jerman, Timmy Thiele," tulis mereka pada hari Minggu (2/12/2024).
Lebih lanjut, mereka menyatakan, "Untuk Muroya dan Thiele, minat ini didorong oleh rencana penguatan skuad untuk musim depan. Namun, terkait Rizky Ridho, rencana pasti atau detail mengenai niat mereka belum diungkapkan," jelas FC Tokyo Watch. Di sisi lain, Rizky Ridho saat ini masih terikat kontrak jangka panjang dengan Persija. Bek Timnas Indonesia ini menandatangani kontrak selama tiga tahun pada tahun 2023, yang berlaku hingga 2026.
Menanggapi rumor ketertarikan klub Jepang terhadap Rizky Ridho, pelatih Persija, Carlos Pena, mengatakan, "Soal ketertarikan dari klub Jepang kepada Rizky Ridho, saya tidak mau berkomentar. Sejauh ini, Rizky Ridho berkomitmen dengan Persija" Selain itu, Rizky Ridho memang terus didorong untuk menjajaki karier di luar negeri, baik di Eropa maupun Asia, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Namun, untuk bermain di Jepang, Ridho harus mempertimbangkan dengan sangat hati-hati.
Perlu dicatat bahwa tidak banyak pemain Indonesia yang memiliki kesempatan untuk berkarier di Jepang, dan jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Bahkan, sebagian besar dari mereka mengalami kegagalan total dan minimnya kesempatan bermain di liga tersebut.
Ricky Yakobi
Pada masanya, Ricky Yakobi merupakan seorang penyerang yang sangat dihormati. Ia adalah pemain Indonesia pertama yang berhasil menembus Liga Jepang, yang ia raih pada tahun 1988. Pada waktu itu, Ricky yang berasal dari Sumatera Utara bergabung dengan Matsushita, klub yang kemudian dikenal dengan nama Gamba Osaka.
Sayangnya, perjalanan karier Ricky di klub tersebut tidak berlangsung lama. Ia hanya mampu mencatatkan enam kali penampilan dan mencetak satu gol selama membela Matsushita. Faktor cedera dan perbedaan cuaca yang signifikan dengan Indonesia menjadi tantangan yang harus dihadapi Ricky. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengakhiri kariernya yang singkat di Jepang dan kembali ke Tanah Air untuk melanjutkan karier bersama Arseto Solo.
Irfan Bachdim
Setelah Ricky Yakobi, Irfan Bachdim menjadi pemain Indonesia kedua yang merasakan pengalaman bermain sepak bola di Jepang. Ia bergabung dengan klub Ventforet Kofu pada tahun 2014. Setelah satu tahun di Ventforet Kofu, Bachdim melanjutkan kariernya ke klub Jepang lainnya, yaitu Consadole Sapporo. Ia menghabiskan dua tahun bermain untuk klub tersebut.
Meskipun total waktu yang dihabiskan Bachdim di Jepang mencapai tiga tahun, ia tidak banyak mendapatkan kesempatan bermain. Secara keseluruhan, ia hanya mencatatkan 12 penampilan selama berkarier di Jepang. Selain itu, ia juga hanya berhasil memberikan satu assist yang terjadi saat ia memperkuat Consadole Sapporo. Setelah kontraknya berakhir, Bachdim kembali ke Indonesia untuk memperkuat Bali United.
Stefano Lilipaly
Stefano Lilipaly merupakan salah satu pemain Indonesia yang pernah menjajal karier di Jepang. Ia bergabung dengan tim Consadole Sapporo pada bulan Maret 2014, namun sayangnya, perjalanan kariernya di negeri tersebut tidak berlangsung lama. Dalam waktu tujuh bulan, Lilipaly memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan bermain di Indonesia Super League (ISL) 2015 setelah menerima tawaran dari Persija Jakarta.
Selama berseragam Consadole Sapporo, ia hanya mendapatkan kesempatan bermain sekali dalam pertandingan resmi. Penampilan tersebut terjadi di Piala Emperor's 2024, di mana ia berhasil mencetak satu assist sebagai fullback kanan.
Pratama Arhan
Pemain Indonesia terakhir yang berkarier di Liga Jepang adalah Pratama Arhan. Ia bergabung dengan Tokyo Verdy pada tahun 2022 dan melanjutkan kariernya selama dua musim sebelum pindah ke Suwon FC di Korea Selatan. Selama dua musim bersama Tokyo Verdy, performa Arhan bisa dibilang sangat mengecewakan. Ia hanya mendapatkan kesempatan bermain sebanyak empat kali dengan total durasi 255 menit.
Di luar itu, ia bahkan tidak pernah masuk dalam daftar line-up. Banyak orang berpendapat bahwa keputusan Tokyo Verdy untuk merekrut Arhan hanya untuk kepentingan komersial semata. Setelah mantan pemain PSIS Semarang itu bergabung, jumlah pengikut media sosial klub tersebut mengalami lonjakan signifikan.
Justin Hubner
Justin Hubner, yang berstatus sebagai pemain naturalisasi Timnas Indonesia, pernah menghabiskan waktu singkat di Jepang. Ia menjalani masa pinjaman di Cerezo Osaka, tetapi pengalaman tersebut tidak berlangsung lama. Awalnya, Hubner dipinjam oleh Cerezo Osaka mulai Maret 2024 hingga akhir tahun, namun ia harus kembali ke klub asalnya pada Juli 2024. Selama waktu tersebut, Hubner tampil dalam delapan pertandingan dan mencatatkan satu kartu kuning serta satu kartu merah dengan total waktu bermain mencapai 190 menit.
Pengalaman yang dialami oleh Hubner menunjukkan tantangan yang dihadapi pemain Indonesia dalam bersaing di Liga Jepang. Mengingat perjalanan karier Ricky Yakobi, Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, Pratama Arhan, dan Justin Hubner, jelas bahwa pemain Indonesia masih kesulitan untuk menembus kompetisi di liga tersebut. Catatan ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi Rizky Ridho dalam menghadapi persaingan yang ketat di liga luar negeri.