31 Januari, Sejarah Berdirinya Kota Sidoarjo dan Arti Lambang Daerahnya
Merdeka.com - Selain menjadi hari berdirinya Nahdlatul Ulama (NU), ternyata tanggal 31 Januari menjadi peristiwa yang menandai berdirinya kabupaten Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah kabupaten yang terletak di Jawa Timur yang berdekatan dengan kota Surabaya.
Kabupaten Sidoarjo berada di antara Sungai Porong dan Sungai Surabaya sehingga terkenal sebagai kota Delta. Bahkan lambang daerahnya pun bergambar ikan udang dan ikan bandeng yang membentuk huruf S dan mewakili sektor perikanan yang kini semakin berkembang di wilayah tersebut.
Dulunya kabupaten Sidoarjo bernama Sidokare, kemudian pada tanggal 31 Januari 1859 nama tersebut diubah menjadi Sidoarjo yang digunakan hingga sekarang.
-
Siapa yang menulis tentang sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Dimana letak geografis Sidoarjo? Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik di utara, Selat Madura di timur, Kabupaten Pasuruan di selatan, serta Kabupaten Mojokerto di barat.
-
Bagaimana Sidoarjo menjadi daratan? Mengutip Instagram @rumahbudaya.sda, daratan di Kabupaten Sidoarjo merupakan hasil sedimentasi Sungai Brantas.
-
Kapan Sidoarjo berubah dari lautan menjadi daratan? Seiring waktu, kawasan lautan menyempit hingga berubah menjadi daratan.
-
Kenapa Sidoarjo disebut Kota Petis? Sidoarjo juga dikenal dengan sebutan 'Kota Petis' dan memiliki beragam destinasi wisata serta makanan khas seperti Bandeng Asap dan Kerupuk Udang.
-
Apa nama awal Semarang? Dilansir dari Wikipedia, sejarah Semarang berawal dari abad ke-6 Masehi. Saat itu, Semarang merupakan sebuah daerah pesisir pantai bernama Pragota.
Berikut merdeka.com merangkum selengkapnya asal mula perubahan nama ini dan sejarah Kabupaten Sidoarjo tersebut:
Asal usul Berdirinya Sidoarjo pada 31 Januari
Sidoarjo dulu dikenal sebagai pusat kerajaan Jenggolo pada masa kolonialisme Hindia Belanda, dahulu kota Sidoarjo dikenal dengan Sidokare Sido = jadi kare = kari karena intonasi warga sedikit jelek sehingga nama Sidokare berubah menjadi Sidoarjo.
Daerah Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R.Ng.Djojohardjo bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibantu oleh seorang wedana yaitu Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan.
Tahun 1859 berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6 daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokari.
Arti Lambang Sidoarjo
©2022 Merdeka.com
Lambang Sidoarjo memiliki berbagai arti yang mendefinisikan wilayah tersebut sesuai dengan budaya dan keadaan geografisnya. Berikut masing-masing arti lambang Kabupaten Sidoarjo:
1. Segilima beraturan
Bentuk segilima beraturan dengan sisi- sisinya yang berupa kurung kurawal, melambangkan falsafah Pancasila yang berarti jika warga Kabupaten Sidoarjo sudah menetapi serta mempraktikkan ajaran pancasila dengan tertib serta pasti.
2. Bintang yang bersudut 5
Arti selanjutnya yaitu bintang bersudut 5 yaitu melambangkan ke- Tuhan- an Yang Maha Esa, ini menggambarkan kalau masyarakat Kabupaten Sidoarjo BerkeTuhan- an serta Beragama.
3. Setangkai Padi
Ada pun lambang setangkai padi dengan 8 belas butir serta sebatang tebu 5 ruas dengan wujud bundar melambangkan hasil bumi yang terdapat di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Sebaliknya lambang yang berupa bundar dari tebu serta padi tersebut menggambarkan kalau pemerintah mempunyai tekad yang bundar buat membangun warga yang adil serta makmur.
Serta 18 butir padi tersebut menampilkan banyaknya Kecamatan yang terdapat di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
4. Ikan Udang dan Bandeng
Ikan udang serta Ikan bandeng yang membentuk huruf“ S” melambangkan hasil tambak di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Wujud“ S” dari ikan udang serta ikan bandeng ialah wujud huruf awal dari nama Kabupaten Sidoarjo.
Arti Warna Lambang Kabupaten Sidoarjo
Warna dari lambang daerah Kabupaten Sidoarjo memiliki arti, yakni:
1. Warna biru laut yang ada pada lambang memiliki arti air, yang menggambarkan daerah kabupaten Sidoarjoyang dulu dikenal dengan nama: “DELTA BRANTAS” tersebut dikelilingi air yakni sungai dan laut.
Warna biru laut yang terlepas dalam bundaran tebu dan padi memiliki arti air yang menggambarkan daerah kabupaten Sidoarjo ialah daerah tambak yang menghasilkan ikan udang dan ikan bandeng.
2. Warna hijau pada dasar lambang menggambarkan kesuburan daerah kabupaten Sidoarjo tepatnya di wilayah Delta Brantas.
3. Warna kuning pada lambang bintang, tebu, pita, dan padi menggambarkan kesejahteraan rakyat kabupaten Sidoarjo.
4. Warna hitam pada lambang tebu, ikan bandeng, ikan udang dan pada tulisan kabupaten Sidoarjo menggambarkan keteguhan Iman rakyat daerah kabupaten Sidoarjo.
5. Warna abu- abu pada lambang ikan udang dan ikan bandeng ialah sebagai warna pernak- pernik. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur pertama Jawa Timur merupakan salah satu tokoh penting di Bojonegoro.
Baca SelengkapnyaJakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Baca SelengkapnyaPenetapan hari lahir itu didasarkan pada pembentukan daerah itu menjadi kabupaten oleh Sultan Hadiwijaya
Baca SelengkapnyaBelum banyak yang tahu bahwa Kabupaten Sidoarjo dulunya merupakan lautan. Bukti fisiknya pun masih bisa disaksikan hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaKabupaten Malang merupakan kabupaten tertua di Provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKota Semarang memiliki sederet julukan yang menjadi identitasnya.
Baca SelengkapnyaLambang negara Republik Indonesia Garuda Pancasila ternyata memiliki perjalanan panjang.
Baca SelengkapnyaMenurut buku Badan Pusat Statistik (2010) Indonesia memiliki sejarah panjang yang mencakup periode sebelum kemerdekaan. Terutama beberapa kota tertua.
Baca SelengkapnyaSidoarjo merupakan salah satu penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertosusila.
Baca SelengkapnyaMerunut sejarahnya, ternyata DKI Jakarta pernah mengalami setidaknya 13 kali pergantian nama.
Baca SelengkapnyaHingga kini, Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota yang terdiri dari 416 kabupaten dan 98 kota yang tersebar di seluruh 34 provinsi.
Baca Selengkapnya