4 Fakta Bandara Polonia Medan, Dibangun Orang Polandia
Merdeka.com - Indonesia sebagai negara yang berbentuk kepulauan tentu membutuhkan berbagai macam moda transportasi, termasuk moda transportasi udara. Moda transportasi ini menjadi pilihan paling efektif untuk menempuh jarak yang jauh dari satu ke kota ke kota lainnya.
Sebelum Bandara Kualanamu menjadi bandara paling modern yang ada di Kepulauan Sumatra, terdapat salah satu bandara lain yang lebih dulu dibangun yaitu Bandara Polonia.
Masyarakat Kota Medan tentu sudah tidak asing dengan Bandara Polonia. Sejak tahun 1924 bandara ini menghubungkan kota Medan dengan kota-kota besar yang ada di Indonesia. Berikut fakta-fakta mengenai Bandara Polonia Medan.
-
Bagaimana PO Medan Jaya berkembang? Dua tahun usai didirikan, PO Medan Jaya menambah armada sebanyak 8 unit bus Mercedes-Benz baru.Pencapaian ini tak terlepas dari pelayanan dan efisiensi waktu yang baik yang membuat mereka berhasil berkembang.
-
Kapan PO Medan Jaya berdiri? Sejarah Berdiri Perusahaan Otobus (PO) Medan Jaya berdiri pada tahun 1988.
-
Di mana Stasiun Medan berada? Salah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan. Saat ini, Stasiun Medan sudah menjadi stasiun utama milik PT KAI Divisi Regional I Sumatera Utara.
-
Kapan Stasiun Medan diresmikan? Dari sinilah didirikan Stasiun Medan yang diresmikan oleh DSM pada 25 Juli 1886.
-
Apa potensi dari keberagaman di Medan? 'Jadi, kami selalu berkomunikasi dengan tokoh lintas agama. Keragaman yang kita miliki, coba kami cerminkan dalam komposisi pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan. Dari puluhan perangkat daerah yang ada, diisi oleh kepala dinas dari ragam agama, termasuk umat Kristiani, ' kata Bobby Nasution.
-
Mengapa Stasiun Medan dibangun? Melansir dari artikel 'Sejarah Perkeretaapian Medan (1886-1942)', pemerintah Belanda memenuhi permintaan Deli Maatschappij dengan mendirikan Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
Dibangun Orang Polandia
koopsud1.tni-au.mil.id/©2022 Merdeka.com
Nama "Polonia" berasal dari nama negara para pendiri bandara ini, yaitu Polandia. "Polonia" dalam bahasa latin berarti "Polandia". Sebelum menjadi bandar udara, lokasi bandara tersebut masih berupa lahan perkebunan milik orang Polandia bernama Michalski.
Dilansir dari koopsud1.tni-au.mil.id, pada tahun 1872, Michalski mendapatkan konsesi dari Pemerintahan Belanda untuk membuka lahan pertanian yang baru di daerah Pesisir Timur Sumatera tepatnya di Medan. Kemudian Michalski menamakan daerah itu dengan sebutan "Polonia".
Konsesi yang diberikan kepada Michalski itu berpindah tangan kepada Deli Maatschappij (Deli MIJ) atau NV Deli Maskapai pada tahun 1879.
Tahun 1924, Polonia dipersiapkan untuk menjadi lapangan terbang, namun masih terkendala dengan pembangunan, maka pesawat kecil milik Belanda yang diawaki Van der Hoop menggunakan pesawat jenis Fokker, bersama VN. Poelman dan Van der Broeke mendarat di pacuan kuda tepat di luar kompleks lapangan terbang Polonia.
Pada tahun 1928, lapangan terbang Polonia resmi dibuka, ditandai dengan mendaratnya 6 pesawat miliki Koninklijke Nederlandsch Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM) dengan landasan masih berupa tanah yang dipadatkan. 2 tahun setelahnya, maskapai milik Belanda Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM) membuka jaringan penerbangan ke Medan.
Saksi Bisu Masa Perjuangan Kemerdekaan
koopsud1.tni-au.mil.id ©2022 Merdeka.com
Ketika Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Sekutu pada tahun 1945, para pasukan Jepang di Nusantara kocar-kacir. Termasuk mereka yang bermarkas di Lanud Polonia yang juga dibombardir oleh pesawat sekutu.
Saat itu juga, Letnan Khasmir memanfaatkan kesempatan ini untuk membentuk Bala Tentara Udara Republik di Polonia. Mereka ditugaskan untuk merampas senjata dan suku cadang pesawat milik Jepang yang nantinya digunakan untuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Udara.
Begitu juga dengan lapangan udara yang berada di sekitar Medan, juga menjadi incaran Bala Tentara Republik Indonesia untuk merebut semua aset milik Jepang.
Setelah 5 Tahun Merdeka, Baru Sepenuhnya Milik Indonesia
koopsud1.tni-au.mil.id ©2022 Merdeka.com
Setelah Indonesia merdeka, aset berupa Pangkalan Udara saat itu masih milik Belanda, termasuk Pangkalan Udara Polonia Medan.
Baru pada 18 April 1950 Pangkalan Udara Polonia resmi sepenuhnya menjadi milik Republik Indonesia setelah penyerahan dari pihak Militaire Luchtvaart Kerajaan Belanda yang secara simbolik di wakili oleh Kapten Benjamin dan Kapten Sthud.
Setelah penyerahan simbolis dari pihak Belanda kepada Tentara Nasional Indonesia, Lanud Medan ini langsung beroperasi yang ditandai dengan datangnya pesawat-pesawat milik Angkatan Udara Republik Indonesia.
Pemberontakan PRRI Nainggolan
Pada masa pemberontakan PRRI di Sumatera khususnya di Medan tahun 1857, Lanud Polonia juga menjadi saksi sejarah peristiwa ini. Lanud ini dijadikan sebagai sasaran tembakan senjata lengkung milik pemberontak.
Aksi pemberontakan ini juga merusak beberapa fasilitas Lanud Polonia. Bekas jatuhnya peluru hampir mengakibatkan lubang besar. Salah satu peluru tersebut hampir mengenai gudang senjata yang penuh dengan bahan-bahan yang mudah meledak. Untung saja, peluru tersebut tidak meledak.
Untuk melengkapi struktur organisasi sekaligus antisipasi adanya gangguan keamanan, dibentuk Batalyon Pasukan Gerak Tjepat (PGT). Pada tahun 1975, berdasarkan keputusan bersama Departemen Pertahanan dan Keamanan, Departemen Perhubungan dan Departemen Keuangan, pengelolaan bandara Polonia menjadi hak pengelolaan bersama antara Pangkalan Udara TNI-AU dan Pelabuhan Udara Sipil. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama bandara ini diambil dari nama Perdana Menteri Indonesia terakhir
Baca SelengkapnyaSalah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan
Baca SelengkapnyaBegini cerita awal pelabuhan Merak yng dipakai Belanda untuk meredam pemberontakan rakyat.
Baca SelengkapnyaSiapa yang tidak tahu PO. Antar Lintas Sumatera atau disingkat ALS? Perusahaan Bus asal Sumatera ini melayani trayek hingga Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaMenurut buku Badan Pusat Statistik (2010) Indonesia memiliki sejarah panjang yang mencakup periode sebelum kemerdekaan. Terutama beberapa kota tertua.
Baca SelengkapnyaDari Masa Lalu ke Masa Kini, PO Bus Tertua di Indonesia Masih Eksis?
Baca SelengkapnyaDeretan PO Bus dengan Armada Paling Populer di Indonesia
Baca SelengkapnyaPembangunan jembatan ini sebagai wujud rasa hormat atas jasa Presiden Soekarno saat itu.
Baca SelengkapnyaBekas landasan pacu bandara kini telah padat oleh rumah-rumah penduduk dan bangunan lainnya.
Baca SelengkapnyaDari Masa Lalu ke Masa Kini, PO Bus Tertua di Indonesia Masih Eksis?
Baca Selengkapnya