Bikin Resah Warga Sebulan Terakhir, Ini Penampakan Harimau Sumatra Berhasil Ditangkap
Merdeka.com - Teror Harimau Sumatra yang sebulan terakhir meresahkan warga di sejumlah desa di Kabupaten Padang Lawas, Sumatra Utara (Sumut) akhirnya berakhir. Seekor Harimau Sumatra itu berhasil masuk dalam perangkap kandang jebakan, setelah membuat resah warga di Desa Siraisan, Desa Pagaranbira Jae, Desa Pagaranbira Julu, Desa Hutabargot, Desa Hutabaru Siundol, Desa Siundol Dolok dan Desa Siundol Julu.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI, BBKSDA Sumut Darmawan pada Kamis (16/12).
"Harimau berhasil masuk kandang jebakan yang dipasang di sekitar lokasi perkebunan masyarakat Desa Siundol Julu," kata Darmawan.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Bagaimana cara melindungi Harimau Sumatera? Keberadaan harimau sumatera dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Meski dilindungi, jika hutan terus berubah menjadi kebun, bukan tidak mungkin si raja hutan ini akan punah.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Kapan serangan harimau terjadi di Sukabumi? Saat Sukabumi masih bernama Jampang paruh abad ke-19, kondisinya belum semodern sekarang. Masih banyak wilayah tersebut yang merupakan hutan, serta kebun milik warga dengan pepohonan yang rindang.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Keberhasilan ini merupakan kerja sama antara banyak pihak, yakni TNI-Polri, Makoramil 07 Sosopan, jajaran Kodim p212 Tapanuli Selatan dan Mapolsek Sosopan, jajaran Polres Palas, pihak Pemerintah Kabupaten Padang Lawas serta seluruh elemen masyarakat yang ikut terlibat dalam perburuan Harimau Sumatra tersebut.
"Sekali lagi kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mensuport atau mendukung penuh dan mendoakan kami, saat proses penangan teror harimau tersebut," tambahnya.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Kronologi Penangkapan Harimau Sumatra
Instagram/@tkpmedan ©2021 Merdeka.com
Usai sebulan lebih dilakukan pengintaian terhadap Harimau Sumatra tersebut, akhirnya konflik ini mulai menunjukkan titik terang ketika pada Senin (13/12) saat 2 ekor anjing peliharaan warga Desa Siundol mati, diduga karena dimakan oleh harimau tersebut.
Atas peristiwa itu, petugas BBKSDA Sumut melalui Seksi Konservasi Wilayah VI Kota Pinang pada Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan pun memasang kandang jebak di Desa Siundol Julu. Kandang jebakan ini merupakan kandang jebak ketiga setelah sebelumnya di pasang di 2 desa, yakni di Desa Hutabargot pada 28 November 2021 dan Desa Pagaranbira Jae pada 30 November 2021 lalu.
Selanjutnya, pada Selasa (14/12), ternak ayam milik warga Desa Siundol Julu kembali diduga dimangsa harimau itu setelah disekitar lokasi ditemukan jejak-jejak harimau. Penyisiran pun kemudian dilakukan oleh tim BBKSDA Sumut dengan melakukan pengecekan kandang jebak serta pemeriksaan rekaman CT yang terpasang.
Akhirnya, pada Kamis (16/12), petugas melakukan pengecekan di 3 lokasi kandang jebakan dan hasilnya pada kandang ketiga yang dipasang di Desa Siundol Julu, Harimau Sumatra itu berhasil masuk ke perangkap jebakan.
Diserahkan ke Tempat Rehabilitasi
Setelah mengecek ke lokasi kandang jebakan tersebut, petugas gabungan KSDA Resort Barumun III, bersama sejumlah personel TNI-Polri dan dibantu masyarakat langsung melakukan proses penurunan kandang jebakan dari lokasi perkebunan masyarakat desa setempat. Rencananya, harimau itu akan di evakuasi ke Sanctuary Harimau Sumaera Barumun, atau tempat rehabilitasi harimau kerjasama BBKSDA Sumut dengan Yayasan Bodhicita Mandala Medan, di Aek Godang."Nantinya harimau itu akan diperiksa kesehatannya dan diobati apabila sakit," kata Darmawan. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaPetugas yang telah piawai menangkap ular, akhirnya mendapat celah posisi ular.
Baca SelengkapnyaIa lantas memilih untuk memberhentikan mobilnya dan membiarkan harimau untuk menyebrangi jalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca Selengkapnya