Cara Mengatasi Pencemaran Udara, Kurangi Mobilitas Tinggi hingga Hujan Buatan

Merdeka.com - Polusi udara disebabkan oleh partikel padat dan cair dan gas-gas tertentu yang menggantung di udara. Partikel dan gas ini dapat berasal dari knalpot mobil dan truk, pabrik, debu, serbuk sari, spora kapang, gunung berapi, dan kebakaran hutan. Partikel padat dan cair yang tersuspensi di udara kita disebut aerosol.

Gas-gas tertentu di atmosfer dapat menyebabkan polusi udara. Misalnya, di kota-kota, gas yang disebut ozon adalah penyebab utama polusi udara.

Ozon juga merupakan gas rumah kaca yang baik dan buruk bagi lingkungan kita. Itu semua tergantung di mana ia berada di atmosfer Bumi .

Aerosol dapat memengaruhi cara cahaya Matahari mengenai Bumi. Sebagai contoh, beberapa aerosol memantulkan sinar matahari sementara yang lain menyerap sinar matahari. Itu tergantung pada warna partikelnya.

Menghirup udara yang tercemar bisa sangat buruk bagi kesehatan kita. Paparan polusi udara dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan penyakit jantung dan paru-paru, kanker, dan masalah kesehatan lainnya. Karena itu penting bagi kita untuk memantau polusi udara.

Berikut cara mengatasi pencemaran udara agar udara kembali bersih dan aman dilansir dari berbagai sumber:

Tindakan yang Dapat Anda Lakukan untuk Mengurangi Polusi Udara

Ikuti Tips Ini Setiap Hari untuk Mengurangi Polusi:

• Hemat energi - di rumah, di tempat kerja, di mana saja.

• Cari label ENERGY STAR saat membeli peralatan rumah atau kantor.

• Gunakan transportasi umum, sepeda, atau berjalan jika memungkinkan.

• Ikuti instruksi pengisian bahan bakar bensin untuk pemulihan uap yang efisien, berhati-hatilah untuk tidak menumpahkan bahan bakar dan selalu mengencangkan tutup gas Anda dengan aman.

• Pertimbangkan untuk membeli wadah bensin portabel berlabel “anti tumpahan,” di mana pun yang menyediakan.

• Simpan mobil, kapal, dan mesin lainnya dengan benar.

• Pastikan ban Anda mengembang dengan benar.

• Gunakan cat dan produk pembersih yang aman bagi lingkungan bila memungkinkan.

• Mulsa atau kompos daun dan limbah halaman.

• Pertimbangkan untuk menggunakan log gas daripada kayu.

Pada Hari-hari ketika Tingkat Ozon Tinggi, Diharapkan Ambil Langkah-Langkah Ekstra untuk Mengurangi Polusi:

Pada Hari-hari ketika Tingkat Partikel Tinggi, Diharapkan Ambil Langkah Ekstra untuk Mengurangi Polusi:

Membuat Hujan Buatan

Para ilmuwan dan pemerintah sedang menjajaki kemungkinan menggunakan hujan buatan untuk mengurangi dampak terburuk polusi. 

Secara khusus, pemerintah India sedang mempertimbangkan penyebaran hujan buatan untuk memperbaiki situasi yang semakin memburuk di New Delhi, yang terus menderita dari semakin tingginya tingkat polusi nitrogen oksida (NOx).

Hujan buatan bekerja melalui proses yang disebut penyemaian awan, di mana bahan kimia disuntikkan ke atmosfer bumi untuk meniru komposisi awan. 

Ini kemudian mengarah pada presipitasi dalam bentuk hujan atau salju, sehingga membersihkan udara dan membersihkannya dari tingkat kontaminasi yang berlebihan. 

Kadang-kadang juga digunakan di daerah yang menderita kekeringan ekstrim atau untuk membersihkan kabut di dekat bandara.

Bagaimana cara kerja hujan buatan?

Penyemaian awan adalah bentuk khusus geoengineering (atau manipulasi cuaca) yang bertujuan untuk meniru efek awan hujan di daerah yang kering, tercemar, atau berasap.

Ini diinduksi melalui proses tiga tahap, di mana bahan kimia yang berbeda digunakan untuk mencapai efek yang berbeda.

Tahap pertama disebut agitasi dan melibatkan pelepasan bahan kimia ke udara untuk menstimulasi massa udara melawan lokasi di mana awan diperlukan. 

Udara ini naik dan berkumpul bersama untuk membentuk awan hujan, yang kemudian mampu menyerap uap air dan uap air dari atmosfer sekitarnya. Ini memicu proses kondensasi.

Berikutnya adalah tahap membangun, di mana bahan kimia seperti amonium nitrat atau kalsium klorida disuntikkan untuk bertindak sebagai katalis untuk proses tersebut, memperbesar ukuran awan. 

Akhirnya, awan disuntikkan dengan bahan kimia seperti perak iodida atau es kering, yang membuat kestabilan awan dan mengarah pada formulasi tetesan air. 

Pada titik inilah kristal-kristal es di dalam awan jatuh ke tanah dalam bentuk kepingan salju atau sebagai hujan, tergantung pada suhu sekitar di dalam dan di sekitar awan. (mdk/amd)