Eating Disorder Saat Puasa, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Merdeka.com - Eating disorder saat puasa perlu diketahui. Ramadan menjadi salah satu bulan istimewa yang paling ditunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Pada bulan ini, umat muslim diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa. Ada banyak sekali keutamaan yang didapatkan bila menunaikan ibadah wajib ini.
Kendati demikian, bagi penderita eating disorder, tentu berpuasa menjadi tantangan tersendiri. Sebab, puasa di bulan Ramadan dikhawatirkan memicu eating disorder semakin memburuk. Kegiatan makan yang berlebihan pada saat sahur dan buka, juga dapat mengakibatkan rasa bersalah, lalu diikuti dengan tindakan memuntahkan makanan.
Selain itu, kurangnya kesadaran mengenai topik eating disorder saat puasa bisa memperparah kondisi ini. Maka dari itu, penting mengetahui penjelasan mengenai eating disorder saat puasa.
-
Apa penyebab makan berlebihan di bulan puasa? Banyaknya pilihan makanan dan mudahnya untuk memesan makanan telah membuat hal ini rentan terjadi. Hal ini sayangnya bisa membuat makan berlebihan bisa menjadi kebiasaan buruk yang dialami seseorang dan tak bisa dikendalikan.
-
Kenapa makan berlebihan saat berbuka puasa bisa jadi masalah? Masalah makan berlebihan yang tak kunjung diatasi ini bisa menyebabkan terjadinya sejumlah masalah. Berat badan bakal mengalami masalah ketika kamu memiliki kebiasaan makan seperti ini. Sejumlah masalah kesehatan serius juga bisa mengancam jika kamu memiliki kebiasaan ini.
-
Kenapa makan berlebihan jadi masalah? CDC melaporkan bahwa obesitas adalah 'penyakit kronis yang serius, umum, dan mahal.' Lebih dari 40% orang dewasa di Amerika Serikat mengalami obesitas. Angka ini menunjukkan bahwa hampir separuh populasi dewasa di sana sedang berjuang melawan masalah berat badan yang berlebih.
-
Kenapa makan berlebihan bikin bersalah? Perasaan bersalah setelah makan tidak sehat atau berlebihan adalah pengalaman umum bagi banyak orang. Hal ini sering kali dapat mengganggu kesehatan mental dan bahkan mempengaruhi hubungan seseorang dengan makanan.
-
Apa dampak gula berlebihan saat puasa? Konsumsi makanan yang mengandung tinggi gula bisa dengan cepat meningkatkan kadar gula dan insulin. Hal ini dapat membuat peningkatan energi dengan cepat. Nah, jika tidak diimbangi dengan protein, serat, atau lemak, peningkatan energi ini bisa juga diikuti dengan penurunan gula darah dengan tajam. Perubahan kadar gula darah yang terjadi secara tiba-tiba ini jelas bisa mengganggu metabolisme tubuh. Akibatnya, tubuh mengalami fluktuasi besar dalam tingkat energi yang efeknya menyebabkan mudah lelah dan mengantuk.
-
Apa dampaknya kalau makan berlebihan? Makan terlalu banyak bisa meningkatkan kadar gula darah karena tubuhmu menjadi bekerja lebih banyak dan memproduksi lebih banyak insulin dibanding biasanya.
Berikut penjelasan seputar eating disorder saat puasa yang merdeka.com lansir dari Muslimmentalhealth.com dan sumber lainnya:
Mengenal Eating Disorder
©Shutterstock/runzelkorn
Mengalami eating disorder saat puasa tentu menjadi masalah tersendiri bagi para penderita. Eating disorder adalah kondisi serius terkait dengan perilaku makan berlebihan yang berdampak pada kesehatan mental. Gangguan makan yang paling umum meliputi anoreksia, nervosa, bulimia, dan gangguan makan berlebihan.
Melansir dari Mayo Clinic, gangguan makan melibatkan terlalu banyak fokus pada berat badan dan bentuk tubuh, yang mengarah pada perilaku makan yang berbahaya. Kebiasaan makan ini dapat memengaruhi tubuh untuk mendapatkan nutrisi yang baik. Selain itu, gangguan makan juga dapat membahayakan kesehatan, seperti penyakit jantung, gangguan sistem pencernaan, dan menyebabkan penyakit lainnya.
Hampir semua orang memiliki risiko gangguan eating disorder. Namun, gangguan ini sering berkembang pada usia remaja dan usia dewasa muda. Gangguan makan ini jika tidak segera mendapatkan penanganan serius, bisa meningkatkan risiko penyakit lainnya di dalam tubuh.
Penyebab Eating Disorder
©Shutterstock/Simone van den Berg
Ada banyak hal penyebab eating disorder, salah satunya faktor keturunan. Beberapa orang memiliki gen yang bisa memicu perkembangan gangguan makan. Seseorang yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang mengidap gangguan ini akan rentan berisiko mengalami eating disorder.
Selain itu, masih ada beberapa penyebab eating disorder yang perlu diwaspadai, di antaranya sebagai berikut:
• Masalah emosi dan psikologi. Seseorang yang menderita eating disorder biasanya memiliki kepercayaan diri yang rendah, impulsif, dan perfeksionis.
• Tekanan masyarakat terhadap bentuk tubuh ideal.
• Mengalami gangguan psikologi.
• Diet yang tidak wajar.
Eating Disorder Saat Puasa
Bagi umat muslim yang menderita eating disorder, tentu menjadi tantangan tersendiri saat menjalani puasa Ramadan. Pasalnya, seseorang yang mengidap eating disorder, tentu saja berpuasa bisa memicu gangguan pola makan ini menjadi kambuh atau memburuk.
Melansir dari Muslimmentalhealth.com, eating disorder pada umat muslim yang berpuasa menjadi perhatian khusus bagi para psikolog klinis. Bahkan, menurut sejumlah penelitian, eating disorder bisa dipicu oleh kebiasaan mereka berpuasa saat bulan Ramadan.
Maka dari itu, menurut para ahli, para psikolog dan dokter perlu bekerja sama dengan pemuka agama Islam dalam mendampingi pasien yang menderita eating disorder selama bulan puasa.
Apabila puasa bisa memicu eating disorder semakin parah, maka umat muslim tidak disarankan untuk berpuasa dahulu. Sebab, orang sakit parah dan tidak sanggup berpuasa, tidak terkena tuntutan kewajiban puasa Ramadan.
Selain itu, penderita eating disorder ini dikhawatirkan dapat membuat kondisi kesehatan mereka semakin buruk. Penderita gangguan makan dikhawatirkan akan menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidak makan dan minum. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makan berlebih bisa terjadi pada saat berbuka puasa, hindari terjadinya hal ini terutama ketika berkembang menjadi penyimpangan makan.
Baca SelengkapnyaKetika terjadi eating disorder pada seseorang, berbagai hal ini bisa menjadi tanda masalah tersebut.
Baca SelengkapnyaMakanan manis memang menggoda, tapi waspada asupannya selama puasa.
Baca SelengkapnyaBanyak orang makan secara tergesa-gesa baik saat sahur maupun berbuka. Hal ini ternyata bisa timbulkan dampak pada tubuh.
Baca SelengkapnyaEmotional eater adalah orang yang makan sebagai cara untuk mengatasi emosi yang kuat, seperti stres, kecemasan, kesepian, atau kebosanan.
Baca SelengkapnyaMenjaga pola makan adalah salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya dengan tidak makan berlebihan karena dapat memicu banyak masalah pada tubuh.
Baca SelengkapnyaEating disorder atau gangguan makan merupakan salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami siapa saja.
Baca SelengkapnyaBanyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.
Baca SelengkapnyaTerlalu banyak konsumsi makanan lezat di kala Lebaran bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang perlu kita hindari.
Baca SelengkapnyaJika dibiarkan, emotional eating bisa menyebabkan obesitas dan gangguan kesehatan mental dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaMeskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaJangan terlalu sering menahan rasa lapar, ini akibat buruknya yang dapat terjadi.
Baca Selengkapnya