Gejala Preeklamsia pada Ibu Hamil Beserta Penyebabnya yang Perlu Diwaspadai
Merdeka.com - Preeklamsia adalah suatu kondisi selama kehamilan di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba dan pembengkakan, terutama di wajah, tangan, dan kaki.
Preeklamsia adalah komplikasi yang paling umum terjadi selama kehamilan. Kondisi ini umumnya berkembang selama trimester ketiga dan mempengaruhi sekitar 1 dari 20 kehamilan.
Jika preeklamsia tetap tidak diobati dan ditangani, dapat berkembang menjadi eklampsia, di mana ibu dapat mengalami kejang-kejang, koma, bahkan bisa meninggal.
-
Mengapa preeklamsia terjadi? Masih belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan preeklamsia, dan kondisi ini bisa berkisar dari ringan hingga berat.
-
Siapa yang berisiko terkena preeklamsia? Faktor risiko termasuk riwayat keluarga preeklamsia, kehamilan remaja atau lanjut usia, obesitas, penyakit autoimun, diabetes, dan penyakit ginjal.
-
Kapan Hari Preeklamsia Sedunia? Hari Preeklamsia Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 22 Mei untuk meningkatkan kesadaran global tentang preeklamsia.
-
Kenapa Hari Preeklamsia Sedunia dirayakan? Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengedukasi masyarakat dan tenaga kesehatan tentang pentingnya deteksi dini dan penanganan preeklamsia.
-
Apa yang dimaksud dengan Hari Preeklamsia Sedunia? Hari Preeklamsia Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 22 Mei untuk meningkatkan kesadaran global tentang preeklamsia, sebuah komplikasi serius pada kehamilan yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayi.
-
Apa saja masalah kehamilan yang harus diwaspadai? Masalah Kesehatan yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil Pada saat kehamilan, wanita mengalami sejumlah perubahan pada tubuhnya baik secara anatomi, fisik, serta psikologi. Perubahan di dalam tubuh ini dimulai ketika mulai hamil dan berdampak pada seluruh tubuh.
Kondisi ini perlu dirawat oleh penyedia layanan kesehatan dan biasanya hilang setelah melahirkan. Berikut merdeka.com merangkum gejala preeklamsia beserta penyebabnya yang perlu diwaspadai:
Gejala Preeklamsia
Awalnya, preeklamsia mungkin tidak menunjukkan gejala. Namun, tanda-tanda awal, bisa meliputi:
Pada sebagian besar kasus, wanita tersebut tidak akan menyadari kedua tanda ini, dan hanya akan mengetahuinya ketika seorang dokter mengamatinya selama kunjungan konsul kehamilan.
Meski 6 hingga 8 persen dari seluruh ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi, bukan berarti mereka mengalami preeklamsia. Tanda yang paling jelas adalah adanya protein dalam urine.
Saat preeklamsia berkembang, wanita tersebut mungkin mengalami retensi cairan (edema), dengan pembengkakan di tangan, kaki, pergelangan kaki, dan wajah.
Pembengkakan adalah bagian umum dari kehamilan, terutama selama trimester ketiga, dan cenderung terjadi di bagian bawah tubuh, seperti pergelangan kaki dan kaki. Gejala biasanya lebih ringan di pagi hari dan menumpuk di siang hari. Ini bukan preeklamsia, di mana edema terjadi tiba-tiba dan cenderung jauh lebih parah.
Di kemudian hari, tanda dan gejala berikut dapat berkembang:
Tanda utama preeklamsia pada janin adalah hambatan pertumbuhan akibat penurunan suplai darah ke plasenta.
Penyebab Preeklamsia
Para ahli tidak yakin mengapa preeklamsia terjadi. Sebagian besar mengatakan bahwa ada masalah dengan perkembangan plasenta karena pembuluh darah yang memasoknya lebih sempit dari biasanya dan merespons sinyal hormonal secara berbeda.
Karena pembuluh darah lebih sempit dari biasanya, aliran darah menjadi terbatas.
Mengapa pembuluh darah berkembang secara berbeda tidak sepenuhnya dipahami, tetapi sejumlah faktor mungkin berperan meliputi:
Pencegahan Preeklamsia
Sementara preeklamsia tidak dapat sepenuhnya dicegah, ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan seorang wanita untuk mengurangi beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
Ini dapat mencakup :
Ini dapat membantu menjaga tekanan darah yang sehat dan mengurangi risiko preeklamsia.
Preeklamsia setelah melahirkan
Dalam kasus yang jarang terjadi, seorang wanita mungkin mengalami tekanan darah tinggi setelah melahirkan. Ini dikenal sebagai preeklamsia pascapersalinan.
Ini dapat terjadi antara beberapa hari dan beberapa minggu setelah melahirkan. Gejala utamanya adalah tekanan darah tinggi dan protein dalam urin. Gejala normal yang menyertai preeklamsia, seperti sakit kepala parah dan wajah bengkak, juga dapat terjadi.
Ini mudah diobati dengan obat tekanan darah dan obat-obatan yang mengurangi dan mencegah kejang. Dokter pasti akan meresepkan obat yang tidak akan memengaruhi kemampuan menyusui. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengedukasi masyarakat dan tenaga kesehatan tentang pentingnya deteksi dini dan penanganan preeklamsia.
Baca SelengkapnyaRespons yang cepat perlu dilakukan dalam mengenali tanda bahaya saat persiapan persalinan oleh ibu hamil.
Baca SelengkapnyaJenis kontraksi saat hamil memiliki ciri-ciri yang berbeda.
Baca SelengkapnyaPada masa trimester ketiga, sejumlah kontraksi bisa terjadi dan tak melulu karena kehamilan sudah dekat.
Baca SelengkapnyaMasalah gangguan kesehatan mental merupakan hal yang perlu diatasi segera terutama ketika terjadi pada ibu hamil.
Baca SelengkapnyaAda banyak hal yang harus diwaspadai saat hamil, di antaranya adalah kondisi-kondisi berikut ini.
Baca SelengkapnyaHipertensi selama kehamilan bukan hanya meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan janin.
Baca SelengkapnyaBagi ibu hamil yang hendak berpuasa selama bulan Ramadan, terdapat sejumlah hal yang perlu mereka perhatikan agar tidak mengalami masalah.
Baca SelengkapnyaBeberapa cara yang harus diketahui ibu hamil sebelum menjalani persalinan.
Baca SelengkapnyaHPL ini menjadi panduan bagi calon ibu dan tim medis untuk mempersiapkan segala hal terkait proses persalinan dan perawatan bayi setelah lahir.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum ciri-ciri umum dan khusus yang biasanya mengindikasikan seseorang sedang hamil muda.
Baca Selengkapnya