Kisah Pasukan Pasopati 1 dan 2, Kelompok yang Begitu Disegani Saat Operasi Militer Aceh
Pasopati 1 dan 2 kelompok yang begitu disegani dan ditakuti saat perang melawan pasukan GAM di Aceh 2004.
Pasukan Batalyon Salo 132/BS menjadi salah satu pasukan yang begitu ditakuti saat operasi militer di Aceh tahun 2004.
Kisah Pasukan Pasopati 1 dan 2, Kelompok yang Begitu Disegani Saat Operasi Militer Aceh
Saat sebelum bencana alam gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, terdapat pembentukan pasukan dalam operasi militer Aceh. Kelompok dari Yonif 132 BF diberi kehormatan untuk mengeksekusi Operasi Imbangan.
Pasukan yang diberi nama Tim Pasopati 1 dan Pasopati 2 itu begitu disegani karena seluruh anggotanya merupakan prajurit terpilih dengan keahlian yang tidak main-main dalam seni berperang.
-
Kenapa operasi militer di Aceh dimulai? Operasi ini mulai dilakukan setelah ultimatum selama dua minggu agar GAM menerima otonomi khusus untuk Aceh di bawah NKRI.
-
Kapan operasi militer di Aceh dimulai? Operasi Militer Indonesia di Aceh atau disebut dengan Operasi Terpadu yang melibatkan pasukan Batalyon Infanteri 330 Tri Dharma ini berlangsung sejak 2001 hingga 2003 melawan pemberontak Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Nama angkatan apa yang ada di konteks? Nama angkatan dan filosofinya ini tidak hanya sekadar sebutan. Melainkan juga bisa mencerminkan karakter angkatan.
-
Apa prestasi yang dimiliki kedua prajurit TNI? Keduanya diketahui memiliki kemampuan mumpuni di bidang olahraga. Di antaranya yakni lari, terjun atletik, hingga sukses mengikuti ajang triatlon di berbagai kesempatan.
-
Siapa pahlawan yang berjuang melawan penjajah di Sumatera Utara? Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
Pasukan Gabungan
Mengutip dari beberapa sumber, pasukan Pasopati 1 dan 2 terdiri dari prajurit Yonif 132 BD dan di BKO di bawah Yonif 330 Kostrad yang pada saat itu beroperasi di Kedai Kemuning, Aceh Timur.
Pasukan ini dibentuk secara khusus dan spesifik. Artinya, seluruh prajurit yang tergabung dalam operasi militer di Aceh ini merupakan prajurit pilihan yang ditunjuk secara langsung oleh komandan tim.
Tak heran jika pasukan ini begitu ditakuti dan disegani saat operasi militer di Aceh. Seni berperang dan pemahaman kemiliteran yang begitu tinggi sudah menjadi bekal utama seluruh prajurit Pasopati 1 dan 2.
Jalankan Operasi
Setelah pasukan terbentuk, mereka menjalankan seluruh tugas operasi dengan waktu 3-5 hari. Hebatnya, tim ini selalu melakukan mobilisasi dalam setiap operasi yang dilaksanakan.
Selama operasi berlangsung tim Pasopati 1 dan 2 hidup dan tinggal di medan perang. Mereka juga istirahat di pos-pos statis. Secara keseluruhan, operasi militer Aceh ini berjalan lebih kurang 3 bulan lamanya.
Seni Berperang
Momen menegangkan terjadi saat menjelang akhir operasi. Saat itu, prajurit Pasopati 2 akan melakukan penyerangan dengan strategi mengendap dan menyergap di lokasi yang sudah ditentukan.
Seluruh prajurit menjalankan strategi dengan penuh kerahasiaan, senyap, dan pastinya presisi atau ketepatan dalam mencapai sasaran. Rupanya, lokasi tersebut sangat tepat, terdapat pasukan GAM berjumlah 9-12 orang dengan senjata lengkap.
Baku Tembak
Setelah menyergap, baku tembak antara pasukan Pasopati 2 dengan kelompok GAM tak terelakkan. Baku tembak selama 1 jam itu berhasil diredam oleh pasukan Pasopati 2. Hingga menjelang pagi hari, mereka melakukan pembersihan di lokasi peperangan.
Mereka mendapati 1 orang anggota GAM tewas dengan penuh luka tembak, kemudian terdapat senjata jenis AK-56 yang dipeluk oleh anggota tersebut. Tak disebutkan secara pasti menang atau kalah, namun pasukan Pasopati 2 berhasil memukul mundur pasukan GAM.
Operasi ini berjalan berhasil tanpa adanya korban dari pasukan Pasopati 2. Maka dari itu, pasukan ini begitu disegani dan ditakuti saat berada di medan perang.