Mengulik Sejarah Masjid Baiturrahman Aceh, Ikon Serambi Mekkah Sejak Abad 17
Merdeka.com - Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) atau yang dikenal dengan julukan "Serambi Mekkah" sudah pasti terkenal dengan kehidupan Islam yang begitu kental di dalamnya. Pada 2004, Aceh menjadi sorotan dunia ketika gempa bumi berkekuatan 9 Skala Richter disertai dengan gelombang tsunami yang dahsyat menyapu seluruh wilayah tersebut.
Namun, terdapat satu bangunan yang masih bertahan dari goncangan gempa dan gelombang tsunami yaitu Masjid Raya Baiturrahman. Masjid ini terletak di pusat kota Nanggroe Aceh Darussalam tepatnya Banda Aceh. Hingga saat ini,tempat ibadah umat muslim itu telah menjadi ikon kota Aceh dan sebagai tujuan destinasi wisata.
Meskipun telah menjadi ikon "Serambi Mekkah", di balik itu terdapat sejarah dan cerita yang mungkin belum diketahui banyak orang, terutama di zaman yang semua serba modern ini. Penasaran dengan sejarah masjid megah nan ikonik ini? Simak ulasannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
-
Apa yang membuat Masjid Baiturrahman istimewa? Saat memasuki area masjid, Weddy merasa takjub dengan keindahan dan desain arsitektur masjid yang didirikan pada tahun 1879 pada masa Kesultanan Aceh, yang juga merupakan simbol perlawanan masyarakat Aceh saat penjajahan Belanda.
-
Dimana Masjid Raya Baiturrahman berada? Masjid Raya Baiturrahman terletak di pusat Kota Banda Aceh.
-
Dimana letak Masjid Raya Baiturrahman? Terletak di pusat kota Provinsi Aceh, masjid ini tak hanya tempat ibadah, masjid ini juga saksi perlawanan rakyat Aceh atas penjajahan dan masa-masa era kejayaan kesultanan Aceh.
-
Dimana letak Masjid Agung Natuna? Di Natuna, Kepulauan Riau terdapat sebuah masjid megah bernama Masjid Agung Natuna.
-
Di mana Masjid Raya Sumatera Barat berada? Terletak di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, pembangunan masjid ini berlangsung cukup lama.
-
Apa keunikan Masjid Nur Abdillah? Masjid Nur Abdillah memiliki desain yang unik, yakni dibuat lebih tinggi dari posisi jalan raya layaknya di atas bukit. Tangga menuju bangunan utama masjid juga dibuat dari bebatuan yang disusun, sehingga menampilkan kesan megah khas zaman kerajaan.
Dibangun Pada Abad 17
©2021 Merdeka.com
Mengutip dari duniamasjid.islamic-center.or.id, Masjid Baiturrahman dibangun pada abad ke-17 atau tepatnya pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda tahun 1607-1636. Kala itu, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah umat muslim saja, melainkan sebagai pusat pendidikan ilmu agama.
Ketika masa penjajahan kolonial Belanda, masjid ini sempat mengalami masa-masa kelam. Lantaran pada saat itu menjadi tempat atau basis pertahanan dan perlawanan rakyat Aceh. Merasa kerepotan, pihak Belanda pun dengan teganya membakar Masjid Baiturrahman pada tahun 1873.
Dengan adanya aksi pembakaran itu tidak menyurutkan semangat perjuangan dan perlawanan rakyat Aceh terhadap pihak kolonial Belanda. Akhirnya pada tahun 1879 pihak Belanda memutuskan untuk membangun kembali masjid ikonik itu.
Perpaduan Arsitektur Eropa
©2021 Merdeka.com
Bangunan yang berdiri di tanah seluas 4 hektar menambah kesan bahwa masjid ini terlihat sangat besar dan megah. Ditambah Masjid Baiturrahman bisa menampung sebanyak 13.000 jemaah. Tentu sudah tak diragukan lagi kemegahan masjid kebanggaan warga Aceh ini.
Soal arsitektur, Masjid Baiturrahman secara keseluruhan memiliki ciri khas arsitektur yang cukup beragam. Tetapi, yang paling menonjol adalah gaya arsitektur Benua Eropa tepatnya Belanda dan Spanyol. Hal ini terlihat dari gerbang utama yang menyerupai gaya rumah klasik Belanda. Adapun beberapa pintu-pintu di masjid ini memiliki corak arsitektur kuno India.
Pada bagian ruangan utama, terdapat tiang-tiang yang menjulang tinggi berwarna putih dan lantainya dilapisi dengan keramik marmer dari Italia. Kemudian pada tiang terdapat ornamen-ornamen di bagian bawahnya.
Tak hanya itu, pada bagian kubah utama yang berada di tengah-tengah ruang utama terdapat lampu gantung yang berjumlah 17 buah. Selain menciptakan kesan mewah, masjid ini masih terlihat begitu klasik dan kental dengan gaya bangunan Eropa.
Lakukan Renovasi
©2021 Merdeka.com
Melansir dari indonesia.go.id, setelah gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004, pemerintah pun melakukan renovasi besar-besaran pada Masjid Baiturrahman. Mulai dari parkir kendaraan pengunjung yang mampu menampung 100 kendaraan roda empat dan 200 kendaraan roda dua.
Pada bagian tengah bangunan bawah tanah ini terdapat koridor berlapis kaca yang menghubungkan antara tempat parkir pengunjung dengan pelataran masjid. Tak tanggung-tanggung koridor ini sebagian terbuat dari dinding berlapis marmer dan sebagian lainnya memiliki aksen berlapis emas sehingga menciptakan kesan mewah.
Penataan juga dilakukan pada bagian lantai halaman depan masjid yang semula hanya rumput sekarang sudah berubah menjadi marmer putih. Namun, hamparan rumput tetap bertahan di bagian tengah yang mengelilingi kolam.
Kemegahan masjid ini semakin terasa ketika 12 payung raksasa terpasang di bagian halaman. Masing-masing enam di sisi selatan dan enam lagi di sisi utara. Pemasangannya sendiri baru di mulai November 2016 lalu. Payung-payung itu ditaksir senilai Rp10 miliar per buah. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid ini menjadi salah satu bangunan megah yang berada di Kabupaten Aceh Barat.
Baca SelengkapnyaAceh merupakan salah satu destinasi utama bagi wisata religi di Indonesia dengan keindahan yang memukau.
Baca SelengkapnyaNur Abdillah jadi masjid terindah di Serang karena punya pemandangan langsung menghadap laut
Baca SelengkapnyaBangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid yang berada di perbatasan kota Bukittinggi ini dibangun pada abad ke-19 oleh seorang ulama bernama H. Abdul Majid.
Baca SelengkapnyaKeindahan arsitekturnya konon terinspirasi gaya klasik abad ke-18.
Baca SelengkapnyaMasjid ini membawa misi toleransi di Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaBangunan berwarna putih dengan balutan pilar-pilar menghiasi bagian depan ini dulunya sempat menjadi pengungsian di masa pemerintahan Hindia Belanda.
Baca SelengkapnyaBak miniatur Taj Mahal, intip kemegahan Masjid Agung Natuna di Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaMasjid tersebut memiliki 2 ruang salat yang diidentifikasi sebagai masjid karena elemen ruangan persegi dan dinding yang mengarah ke Makkah.
Baca SelengkapnyaKonon, di titik inilah peradaban Islam pertama kali muncul dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca Selengkapnya