25 Mei 1958: Meninggalnya Ismail Marzuki, Pencipta Lagu Nasional yang Inspiratif
Merdeka.com - Nama Ismail Marzuki tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Pencipta lagu nasional asal Jakarta tersebut dianggap oleh banyak pihak sebagai salah seorang seniman paling berpengaruh di Indonesia. Karya-karyanya sampai sekarang masih terus didengarkan di berbagai platform.
Tepat hari ini, 25 Mei pada 1958 silam, Ismail Marzuki meninggal dunia. Sepanjang hidupnya, ia banyak menulis lagu-lagu nasional yang memiliki pengaruh besar bagi bangsa Indonesia. Berkat jasa-jasanya, namanya diabadikan di pusat seni Jakarta, yaitu Taman Ismail Marzuki di Taman Ismail Marzuki (TIM) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Pria kelahiran 11 Mei 1914 tersebut lahir dari keluarga Betawi. Nama sebenarnya adalah Ismail, sedangkan ayahnya bernama Marzuki, sehingga banyak orang memanggilnya Ismail Marzuki. Berikut perjalanan hidup Ismail Marzuki yang merdeka.com lansir dari Liputan6.com:
-
Siapa yang menciptakan lagu Indonesia Raya? Lagu yang dengan cepat mengukir jejaknya sebagai simbol perjuangan dan kebanggaan bangsa ini adalah 'Indonesia Raya,' yang ditulis oleh komponis berbakat, Wage Rudolf Supratman.
-
Apa yang paling terkenal di Indonesia? Rendang adalah masakan khas Indonesia yang diakui sebagai masakan terlezat di dunia, setidaknya berdasarkan survei yang dilakukan CNN International pada 2011.
-
Siapa yang dijuluki 'Maradona Indonesia'? Berangkat dari situlah, Zulkarnain dikenal sebagai 'Maradona Indonesia' sejak berada di klub Krama Yudha Tiga Berlian Palembang.
-
Mengapa lagu Indonesia Raya diciptakan? Melihat semangat persatuan dan kebangsaan yang ada pada kongres itu, Supratman merasa terinspirasi untuk menciptakan sebuah lagu yang dapat membangkitkan semangat perjuangan dan mencerminkan kebesaran bangsa Indonesia.
-
Kapan lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan? Pada 28 Oktober 1928, sebuah momen bersejarah merekam jejak yang mendalam dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa pencipta lagu populer dari Kediri? Salah satu pedangdut dan pencipta lagu terkenal asal Kediri adalah Nur Bayan. Dia menjadi sosok di balik beberapa lagu populer seperti Kejora (Lesti Kejora), Widodari (Denny Caknan), Tresno Waranggono, dan Simpang Lima Ninggal Janji.
Perjalanan Karier Ismail Marzuki
©tulisantertulis.files.wordpress.com
Ismail memulai kariernya di bidang musik sejak usianya masih 17 tahun. Saat itu, ia berhasil mengarang lagu “O Sarinah” pada tahun 1931. Pria kelahiran 11 Mei 1914 tersebut mempunyai ketertarikan yang mendalam di bidang seni. Kemudian pada 1936, Ismail memasuki perkumpulan orkes Lief Java sebagai pemain saxophone, dan harmonium pompa.
Pada masa penjajahan Jepang, Ismail juga turut aktif dalam orkestra radio pada Hozo Kanri Keyku Radio Militer Jepang. Saat masa pendudukan Jepang berakhir, ia meneruskan siaran musiknya di RRI. Setelah itu, ketika RRI kembali dikuasai Belanda pada 1947, Ismail Marzuki tidak mau bekerja sama dengan Belanda dan memutuskan keluar dari RRI.
Beragam sisi nasionalisme dan romantisme berhasil digabungkan oleh pria yang namanya diabadikan sebagai pusat taman seni budaya yang ada di Jakarta pada 1968. Ia melahirkan sebuah lagu dengan syair yang kuat dan bermakna sangat dalam jika dilihat dari sisi melodia. Jenis karyanya memang terkenal sangat beragam, bahkan ia juga menciptakan lagu keroncong yang ia beri judul Bandung Selatan di Waktu Malam dan Selamat Datang Pahlawan Muda.
Sepanjang hidupnya, Ismail Marzuki telah memiliki karya lebih dari 250 lagu yang masih terus didengarkan hingga saat ini. Beberapa karyanya yang populer adalah Indonesia Pusaka, Sabda Alam dan Juwita Malam yang dipopulerkan oleh Chrisye, Selendang Sutera, dan Sepasang Mata Bola. Tak hanya itu, lagunya yang berjudul Rayuan Pulau Kelapa yang diciptakan pada 1944 pun beberapa waktu lalu sempat diputar setiap harinya oleh TVRI.
Meninggalnya Ismail Marzuki
©2016 google
Ismail Marzuki dinilai sebagai sosok seniman musik seutuhnya. Meski dijuluki sebagai “seniman salon” karena acap menolak main di pesta pernikahan, bukan berarti karya-karyanya tidak merakyat. Berkat kecemerlangannya, justru lahir beberapa lagu kebangsaan yang lekat dengan rakyat.
Beberapa lagunya yang berhasil mempresentasikan kalau Ismail Marzuki dekat dengan rakyat, yaitu “Indonesia Tanah Pusaka”, “Bisikan Tanah Air”, dan “Gagah Perwira”. Hal ini yang kemudian membuat nama Ismail Marzuki sampai saat ini terus dikenang oleh bangsa Indonesia dan terus menginspirasi banyak musisi Tanah Air.
Pada 25 Mei 1958 Ismail meninggal di Kampung Bali, Tanah Abang di usia 44 tahun. Meski Ismail telah tiada, namun karyanya abadi hingga kini Seperti karyanya yang memberikan kesan keabadian. Berkat karya-karyanya yang fenomenal, Ismail mendapatkan penghargaan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2004 setelah sebelumnya namanya diabadikan sebagai nama pusat seni yang ada di Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Meski begitu, ada karyanya yang hingga kini masih diperdebatkan oleh masyarakat yaitu lagu "Halo-Halo Bandung". (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ismail Marzuki wafat setelah menderita penyakit paru-paru.
Baca SelengkapnyaLagu ini diduga dijiplak oleh salah satu tayangan kartun di Malaysia.
Baca SelengkapnyaBerkat perannya dalam menciptakan lagu perjuangan yang dapat membangkitkan semangat bangsa untuk mencapai kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan musisi.
Baca SelengkapnyaLagu 'Selamat Lebaran' karya Ismail Marzuki ini rupanya berisi sejumlah sindirian
Baca SelengkapnyaBeredar video animasi dari Malaysia berisi lagu Hello Kuala Lumpur yang diduga menjiplak lagu Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang tiga itu mengungkapkan lagu tersebut merupakan lagu perjuangan yang mampu membangkitkan semangat.
Baca SelengkapnyaDJKI sebagai focal point kekayaan intelektual Indonesia dapat mengambil peran menjadi pihak netral yang menjembatani penyelesaian sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaKarya W.R Soepratman begitu signifikan dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaKata-kata Selamat Hari Musik Nasional 2024 merupakan bentuk apresiasi kepada para seniman, musisi, dan semua individu yang terlibat dalam industri musik.
Baca SelengkapnyaAkhirnya, Indonesia Raya menyebar luas; dinyanyikan di berbagai rapat organisasi, dicetak, dimuat di media massa.
Baca SelengkapnyaNiat kuat Ismail Marzuki meluluhkan hati penyanyi keroncong asal Bandung itu akhirnya berbuah manis.
Baca Selengkapnya