Tutup Usia di Umur 85 Tahun, Intip Fakta Sosok Letjen TNI Purn Tiopan Bernhard Silalahi
Letjen TNI Purn TB Silalahi meninggal dunia di usia 85 tahun.
Kabar duka datang dari purnawirawan TNI yaitu Letnan Jenderal TNI (Purn) TB Silalahi yang tutup usia di umur 85 tahun.
Tutup Usia di Umur 85 Tahun, Intip Fakta Sosok Letjen TNI Purn Tiopan Bernhard Silalahi
Pada Senin, 13 November 2023 dikabarkan Letnan Jenderal TNI Dr. Tiopan Bernhard Silalahi telah meninggal dunia pukul 20.00 WIB di Rumah Sakit Medistra.
Mengutip dari Liputan6.com, saat ini alhmarhum disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada Kamis, 16 November 2023 pukul 00.00 WIB di Hall of Silence, TB Silalahi Center, Balige.
Semasa hidupnya, TB Silahahi telah meduduki jabatan penting di kancah militer maupun pemerintah Indonesia.
Lantas, siapakah sosok dari TB Silalahi? Simak fakta sosoknya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Mengabdi di Bidang Militer
Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr. Tiopan Bernhard Silalahi, S.H. lahir di Pematang Siantar, Simangulun, pada tanggal 17 April 1938. Ia sudah mengabdi di bidang militer sejak lulus Akedemi Militer Nasional pada tahun 1961.
Pengabdian pertamanya di bidang militer saat menjadi Danton Yonkav 4 Siliwangi dalam operasi Kamdagri di Jawa Barat sekira tahun 1962. Kemudian menjadi Wadanki dalam operasi Kamdagri di Sulawesi Selatan tahun 1963-1965.
Selain itu, penugasan TB Silalahi di bidang militer pun juga sampai ke luar negeri. Ia pernah berangkat ke Timur Tengah sebagai pasukan PBB saat perang antara Israel dan Mesir tahun 1973. Di sana, ia berperan menjadi Camp Commandant UNEF Middle East di Kairo.
Bertugas Sambil Kuliah
Saat TB Silalahi bertugas, ia juga memanfaatkan waktu yang ada untuk mengambil pendidikan perguruan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung sampai sarjana muda di tahun 1968.
Kemudian ia juga meraih gelar S1 di Sekolah Tinggi Hukum Militer dengan predikat Cumlaude pada tahun 1995. Atas prestasinya di bidang pemerintahan dan sosial, TB Silalahi meraih gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gregorio Arneta pada tahun 1966 di Manila.
Jabatan Elit
Perjalanan karier TB Silalahi tak sampai situ saja, melansir dari beberapa sumber, ia pernah menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Pertambangan dan Energi. Lalu di era Soeharto, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Di tahun 2004 tepatnya era Presiden SBY, ia ditunjuk menjadi penasihat presiden. Pada 2006, ia dipercaya untuk menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah. Setahun setelahnya, TB Silalahi menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di bidang pertahanan dan keamanan.
Dirikan Yayasan dan Karya Tulis
Di bidang sosial. TB Silalahi mendirikan Yayasan Soposurung untuk keperluan tingkat mutu pendidikan di Balige, Sumatera Utara. Ia bersama teman-teman sejawatnya (Almuni SMA Soposurung) tergerak hatinya untuk memajukan pendidikan di sana.
Ia mendirikan asrama untuk menampung siswa siswi lulusan SMP yang terpilih melalui seleksi yang ketat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
Selain itu, TB Silalahi juga melahirkan karya sastra yang sudah sempat dibuat menjadi film layar lebar yaitu Toba Dreams. Kemudian, ia juga menulis tentang dunia kemiliteran yang juga diangkat menjadi sebuah film yaitu Merah Putih Memanggil.