Unik dan Tak Biasa, Ini Penampakan Makam di Atas Pohon di Samosir
Merdeka.com - Sumatra Utara (Sumut) menyimpan beragam destinasi wisata yang rasanya tak akan pernah habis untuk dikunjungi.
Ada satu objek wisata unik yang terletak di Pulau Samosir. Tepatnya di perkampungan Lumban Sijabat, Desa Tomok Induk, Simanindo, Samosir. Di sana terdapat kuburan atau makam unik berusia ratusan tahun yang berada di atas pohon besar.
Makam ini menarik perhatian dan menjadi ramai dikunjungi oleh masyarakat setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat meresmikannya menjadi objek wisata pada 2019 lalu.
-
Di mana makam kuno itu ditemukan? Pemakaman ini berasal dari zaman Kerajaan Pertengahan (1938 SM-1630 SM), ditemukan di nekropolis Asasif Selatan, dekat Kuil Hatshepsut di Tepi Barat Sungai Nil di Luxor.
-
Mengapa makam kuno ini unik? Salah satu keunikan pemakaman ini adalah liang lahat menghadap ke selatan dan barat, bukan utara.
-
Di mana makam kuno itu berada? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Dimana makam kuno itu ditemukan? Makam ini ditemukan di bawah monumen yang disebut Khaznah di jantung kota kuno Petra, seperti dikutip dari Arkeonews, Kamis (17/10).
Intip penampakan unik makam di atas pohon tersebut selengkapnya.
Makam Diapit 3 Pohon Berbeda
Youtube Dinas Pariwisata Samosir ©2021 Merdeka.com
Melansir dari visitsamosir, uniknya lagi, makam itu ternyata diapit oleh 3 jenis pohon yang berbeda, yakni Pohon Hariara, Bintatar, dan Pohon Jajabi. Akar pohon yang berukuran besar menjadi penyangga kuburan tua tersebut.
Di lokasi yang sama juga terdapat sumur tua berusia ratusan tahun. Sumur yang terlilit lingkar akar pohon membuat tempat itu semakin unik.
Sudah Ada Sejak 450 Tahun Lalu
Youtube Dinas Pariwisata Samosir ©2021 Merdeka.com
Menurut cerita masyarakat setempat, makam itu merupakan makam dari Raja Ompu Siuluan atau Oppong Gasal, anak kesayangan dari Raja Oppu Datu. Raja Oppu Datu membangun makam ini untuk mengenang anaknya. Makam ini sudah ada sejak sekitar 450 tahun yang lalu.
Makam Terangkat ke Atas Pohon
Youtube Dinas Pariwisata Samosir ©2021 Merdeka.com
Oppu Gasal dikubur dalam sebuah peti batu dan di sekitarnya ditanami Pohon Hariara. Kemudian tumbuh Pohon Bitatar dan Jajabi di dekat peti. Seiring berjalannya waktu, makam tersebut terangkat di atas ketiga pohon dan jadilah seperti yang bisa disaksikan saat ini. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang Batak Toba percaya bahwa terdapat tradisi Megalitik yang masih berkaitan dengan roh leluhur.
Baca SelengkapnyaSalah satu destinasi wisata di Kabupaten Sijunjung ini terdapat berbagai peninggalan sejarah berupa tebing-tebing tinggi dari bebatuan tua zaman Paleozoikum.
Baca SelengkapnyaSelain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca SelengkapnyaBerikut 7 tempat wisata di Toraja yang paling dicari dan direkomendasikan untuk dikunjungi bersama keluarga.
Baca SelengkapnyaPesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK
Baca SelengkapnyaNenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.
Baca SelengkapnyaPotret penampakan peninggalan pra-sejarah yang ada di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBerbagai bentuk makam yang unik menjadi ciri khas Kerkhof Ampel. Nyaris semua model makam Eropa ada di sana.
Baca SelengkapnyaLokasi ini dipercaya pernah jadi tempat beribadah warga di wilayah Citorek pada 2500-1500 SM.
Baca SelengkapnyaPotret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaLetak Bukit Sulap yang berada di jantung kota membuat para pengunjung yang sudah mencapai puncak akan melihat langsung suasana kota dari berbagai sudut.
Baca SelengkapnyaTak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.
Baca Selengkapnya