Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Viral Curhatan Desainer Tak Terima Bayaran, Padahal Karya Sudah Dipakai

Viral Curhatan Desainer Tak Terima Bayaran, Padahal Karya Sudah Dipakai Viral Curhatan Desainer Tak Terima Bayaran, Padahal Karya Sudah Dipakai. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Mampu menghasilkan karya merupakan suatu anugerah dari Tuhan yang harus disyukuri. Pasalnya, tidak semua orang mampu untuk melakukan hal tersebut. Namun, bagaimana rasanya jika sudah menghasilkan karya, tetapi tidak diapresiasi bahkan dilupakan?

Inilah yang menimpa Priscilia Dwi Utari, seorang desainer yang susah payah membuat motif batik, tetapi tidak mendapat bayaran atau sekadar ucapan terima kasih.

Karyanya empat tahun yang lalu ini tidak mendapatkan sedikit pun apresiasi dari pihak pemerintah.Padahal karyanya ini sudah dipakai oleh pihak pemerintah Bengkulu Selatan.

Simak kisah viral lengkapnya berikut ini.

Curhat di Facebook

viral curhatan desainer tak terima bayaran padahal karya sudah dipakai

©2023 Merdeka.com/Facebook Priscilia Utari

Kisah ini berawal dari curhatan seorang desainer, Priscilia Dwi Utari melalui akun Facebook pribadinya. Ia menceritakan bahwa ia pernah mendesain batik untuk kota kelahirannya sendiri.

Ia bahkan terbang ke Jakarta untuk meeting bersama para pejabat Bengkulu Selatan dengan modal sendiri. Namun, setelah file batik tersebut dikirim, tidak ada kabar yang ia terima. Bayaran dan ucapan terima kasih pun tidak ia terima sampai sekarang

Terinspirasi dari Pendap

viral curhatan desainer tak terima bayaran padahal karya sudah dipakai

©2023 Merdeka.com/Facebook Priscilia Utari

Padahal karya miliknya itu ia pikirkan dengan susah payah. Motifnya terinspirasi dari makanan khas kotanya, yaitu Pendap.

Ia mencari apa bahan dasar dari makanan tersebut. Setelah bertanya pada sang mama, Pendap berasal dari daun keladi atau daun talas. Tercetuslah ide untuk membuat motif batik dari daun terebut.

Dalam Facebook-nya Priscil juga memberikan bukti terkait desain batik yang dibuatnya itu. Ia merasa kesal karena tidak dianggap sebagai pencetus motif batik tersebut.

Karya Tahun 2019

 

viral curhatan desainer tak terima bayaran padahal karya sudah dipakai

©2023 Merdeka.com/Facebook Priscilia Utari

Kekesalannya sudah ia rasakan sejak 2019, tahun di mana karyanya tidak diapresiasi. Ia menurut apa kata papa dan mamanya untuk mengikhlaskan hal tersebut.

Akan tetapi, ia tidak pernah bisa ikhlas sampai sekarang. Waktu dan pemikirannya sudah ia kerahkan untuk menghasilkan karya batik yang maksimal.

Ia bahkan sudah membaca buku silsilah adat dari kota kelahirannya itu. Satu buku tebal sudah ia selesaikan demi menghasilkan karya batik yang autentik. Namun, ia tidak mendapatkan apa yang harusnya ia dapatkan. Pencipta motif tersebut malah dilupakan.

Karya Diduga Diambil Anak Pejabat

 viral curhatan desainer tak terima bayaran padahal karya sudah dipakai

©2023 Merdeka.com/Facebook Priscilia Utari

Curhatan milik Priscil ini menyebar ke TikTok melalui akun @sengaja56. Akun tersebut mengunggah curhatannya dengan harapan kasus ini dapat menjadi perhatian publik.

Tidak hanya mengunggah curhatan Priscil, akun ini juga menyertakan kemungkinan orang yang mengambil karya Priscil tersebut. Akun tersebut menduga, bahwa seorang anak pejabat Bengkulu Selatan mengambil karya milik Priscil itu. Ia mengambil motif tersebut degan nama “Batik Sekundang”.

Karyanya diambil dan dijadikan brand miliknya yang bernama “La Terre” yang dirilis pada 6 Maret 2023. Priscil sendiri mengaku bahwa memang batik itu didedikasikan untuk kota kelahirannya, tetapi mau bagaimana pun gagasan awalnya adalah milik Priscil.

Viral di Twitter

Akun Twitter @dsneyfans mengunggah curhatan Priscila dalam bentuk thread. Thread tersebut viral dengan  1 juta penayangan, 14 ribu likes, 5.197 retweet, dan 259 komen.

Dalam thread tersebut juga menyertakan tanggapan dari anak pejabat tersebut. Secara tidak langsung, ia merasa bersalah, tetapi tidak ada kalimat maaf dan terima kasih dalam tanggapannya tersebut. Bahkan ia menutup kolom komen Instagramnya.

Komentar Pihak Pemda

 

viral curhatan desainer tak terima bayaran padahal karya sudah dipakai

©2023 Merdeka.com/Twitter dsneyfans

Viralnya kasus ini membuat salah satu pihak Pemda Bengkulu Selatan memberikan pernyataan mengenai motif batik ini.

Melalui akun Facebook-nya Ibu Desi Susanti ini menjelaskan bahwa motif batik tersebut sudah memiliki hak paten surat pencatatan ciptaan dari KEMENKUMHAM yang berarti Batik Sekundang ini hak ciptanya dimiliki oleh Pemda Bengkulu Selatan.

Desi Susanti  juga menjelaskan memang pada awalnya mereka  meminta Priscil untuk membuat motif batik tersebut. Namun, karena harga yang dipatok terlalu tinggi, maka rencana itu tidak terjadi. Akhirnya mereka mengajukan permohonan kepada pihak Balai Kerajinan Batik di Yogyakarta untuk mendesain batik Bengkulu Selatan.

Ide itu murni datang dari yang hadir pada saat itu. Motif yang diinginkan berupa daun keladi, pucuk pakis, bamboo, dan lengguai. Kerja sama tersebut juga tertuang dalam surat perjanjian antara Bappeda dan Balak Besar Kerajinan Batik.

Hal ini sangat bertentangan dengan apa yang diungkapkan oleh Priscil yang sudah mengirimkan file tersebut. Sekarang yang Priscil tidak mengharapkan bayaran apa pun, ia hanya berharap adanya ucapan maaf dan terima kasih dari pihak yang bersangkutan.

Kekesalan Netizen

Kasus ini membuat netizen di Twitter ikut merasakan kekesalan yang dialami oleh Priscil. Bagaimana tidak, karya anak bangsa yang dibuat susah payah tidak diberi penghargaan walau hanya ucapan terima kasih. Berikut beberapa ungkapan kekesalan netizen.

“Nih buat pada desainer aku kasih tau mending ditolak kalo ada kerja sama dg pemerintah banyak ruginya dari pada untungnya. Kecuali lu punya ordal. Semoga mba pricilia bisa klaim apa yang menjadi hak dia,” tulis @jek_geraldine.

“Gua udah kapok, pernah juga udah terlibat kerja sama antek-antek pemerintah untuk programnya pemerintah. Alhasil diujung selesai projeknya, talent tak dibayar. Pokoknya sekali aja, lu terlibat ama pemerintah, gak bakal baik,” kata @caesardtd.

“Gue juga pernah diginiin sama salah satu instansi pemerintah berbasis keguruan, tapi ini video gua di youtube, di reupload tanpa seizing gua dan gua boro-boro dibayar, udah gua report utk youtube ngetake down, eh keluarga gua malah diteror dan diancam,” ungkap @miband50 (mdk/jen)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ciptakan Karya Batik Lukis, Seniman Ini Punya Cara Unik untuk Kenalkan Batik Demak
Ciptakan Karya Batik Lukis, Seniman Ini Punya Cara Unik untuk Kenalkan Batik Demak

Kusmanto mengklaim motif batik yang ia buat bukanlah motif yang selama ini mudah ditemui di pasaran.

Baca Selengkapnya
Seniman Probolinggo Bikin Lukisan Pakai Daun Jati Kering, Hasilnya Mengagumkan sampai Dipesan Orang Luar Negeri
Seniman Probolinggo Bikin Lukisan Pakai Daun Jati Kering, Hasilnya Mengagumkan sampai Dipesan Orang Luar Negeri

Ddi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.

Baca Selengkapnya
Indahnya Lurik Khas Desa Kedungampel Klaten, Dibuat Oleh Warga di Depan Rumah
Indahnya Lurik Khas Desa Kedungampel Klaten, Dibuat Oleh Warga di Depan Rumah

Pembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel

Baca Selengkapnya
Mengenal Batik Ciprat Khas Desa Kemudo Klaten, Dibuat Oleh Warga Difabel
Mengenal Batik Ciprat Khas Desa Kemudo Klaten, Dibuat Oleh Warga Difabel

Gradasi warna dengan motif yang indah membuat batik ciprat ini jadi UMKM unggulan di Desa Kemduo

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Eks Bupati Banyuasin soal Patung Bung Karno Tak Mirip: Jangan Dibayar
Blak-blakan Eks Bupati Banyuasin soal Patung Bung Karno Tak Mirip: Jangan Dibayar

Progres pembangunannya saat ini baru 60 persen. Ia meminta pemerintah setempat tidak membayar proyek jika hasilnya tidak mirip dengan fisik proklamator.

Baca Selengkapnya
Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia

Hasil yang didapatkannya pun begitu membuatnya terkejut. Seperti apa momennya?

Baca Selengkapnya
Mengenal Batik Tulis Bayat, Hasil Karya Ibu-ibu Usai Gempa Yogyakarta 2006
Mengenal Batik Tulis Bayat, Hasil Karya Ibu-ibu Usai Gempa Yogyakarta 2006

Batik tulis khas Bayat itu unik karena memakai pewarna alami. Pelaku usahanya juga memiliki misi pelestarian lingkungan.

Baca Selengkapnya
Pemkab Banyuasin Ultimatum Kontraktor Perbaiki Patung Tak Mirip Bung Karno, Tak Beres Diganti!
Pemkab Banyuasin Ultimatum Kontraktor Perbaiki Patung Tak Mirip Bung Karno, Tak Beres Diganti!

Kontraktor membuat patung itu secara proporsional. Sebab, patung dengan ketinggian 6 meter memerlukan perhitungan matang untuk menghasilkan karya indah

Baca Selengkapnya
Warga Minta Bantuan Modal Usaha, Ganjar: Enggak Boleh, Nanti Dimarahi Bawaslu
Warga Minta Bantuan Modal Usaha, Ganjar: Enggak Boleh, Nanti Dimarahi Bawaslu

Ganjar mengatakan, saat ini ia hanya bisa membantu dengan program

Baca Selengkapnya
Kisah Perjuangan Perajin Batik Tulis dengan Pewarna Alami di Pekalongan, Pertahankan Cita Rasa Seni yang Tinggi
Kisah Perjuangan Perajin Batik Tulis dengan Pewarna Alami di Pekalongan, Pertahankan Cita Rasa Seni yang Tinggi

Solikhin tetap bertahan dengan idealismenya di tengah gempuran batik industri berbahan sintetis

Baca Selengkapnya
Dekranasda Kenalkan Desain Motif Batik Khas Kabupaten Paser
Dekranasda Kenalkan Desain Motif Batik Khas Kabupaten Paser

Ketua Dekranasda Kabupaten Paser, Sinta Rosma Yenti mengatakan menentukan desain yang dipilih melalui proses lomba.

Baca Selengkapnya
Langkah Sinta Rosma Perkenalkan Batik Paser ke Mata Dunia
Langkah Sinta Rosma Perkenalkan Batik Paser ke Mata Dunia

Sinta Rosma Yenti memperkenalkan Batik Paser yang merupakan salah satu kekayaan wastra dari Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya