Viral Pengungsi Afghanistan di Medan Bakar Diri, Depresi Tak Kunjung Dipindahkan
Merdeka.com - Konflik yang terjadi soal nasib kejelasan para pengungsi asal Afghanistan yang ada di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), hingga kini belum menemukan titik terang.
Sebelumnya, para pengungsi Afghanistan yang ada di kota tersebut beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa, menuntut agar pemerintah setempat maupun pihak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) memberikan kepastian soal kapan mereka akan dipindahkan ke negara ketiga. Pasalnya, sudah 10 tahun mereka tinggal di Kota Medan tanpa ada kejelasan akan nasib.
Meski telah berulang kali berunjuk rasa, namun para pengungsi Afghanistan itu belum juga mendapatkan tanggapan dari pihak UNHCR maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Hingga akhirnya, puluhan pengungsi memilih untuk menggelar aksi protes dengan mendirikan tenda dan bermalam di depan kantor UNHCR di Kota Medan sejak Senin, 1 November 2021 lalu.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Apa tanda orang berniat bunuh diri? Ketika memikirkan seseorang yang mengalami pikiran untuk bunuh diri, gambaran yang muncul di benak biasanya adalah seseorang yang tampak murung, mengasingkan diri, atau berlarut dalam kesedihan. Suicidal ideation atau pikiran untuk bunuh diri sering kali memang berkaitan erat dengan depresi yang mendalam. Akan tetapi, ada satu tanda yang sering kali tak disadari dan cukup mengejutkan: seseorang dengan kondisi kesehatan mental yang bermasalah mendadak tampak bahagia atau tanpa beban.
Terbaru, salah seorang pengungsi Afghanistan tersebut nekat melakukan aksi bakar diri di depan kantor UNHCR. Videonya viral di media sosial, seperti yang diunggah oleh akun Instagram @medantoday pada Selasa (30/11).
Dalam video itu, pria pengungsi Afghanistan tersebut nekat melumuri badannya dengan minyak dan menyulut dirinya dengan api. Sejumlah orang yang ada di lokasi tampak berusaha mencegahnya, namun api terlanjur menyala dan membesar membakar tubuh pria tersebut.
Ia langsung berlari kesakitan dan teriak meminta tolong. Sampai akhirnya ada seorang pria yang menolongnya dengan menyemprotkan tabung alat pemadam api. Beruntungnya, api langsung bisa dipadamkan. Kabarnya, korban langsung dievakuasi ke RS Siloam yang persis berada di depan gedung tersebut.
Nekat Bakar Diri karena Depresi
Instagram/@medantoday ©2021 Merdeka.com
Diketahui, pria yang nekat membakar dirinya tersebut bernama Ahmadsyah (22). Dalam video yang diunggah akun Instagram @tkpmedan pada Selasa (30/11), Koordinator pengungsi Afghanistan, Muhammad Juma Mose mengatakan, korban nekat membakar dirinya karena depresi lantaran tak kunjung mendapatkan kepastian soal kepindahannya ke negara ketiga.
"Kita sudah 30 hari bermalam di sini. Yang kejadian tadi pagi itu kawan saya namanya Ahmad. Dia mengalami depresi, sakit jiwa dan stres selama 5 tahun," ujarnya.
Juma mengaku, nasib malang seperti itu tak hanya menimpa Ahmad, namun sudah banyak pengungsi Afghanistan lain di Kota Medan yang sebelumnya nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
"Bukan hanya dia saja yang pengen bunuh diri, 14 orang sebelumnya sudah bunuh diri. Sebelum dia ada 6 orang yang berhasil kami selamatkan," tambahnya.
Satpol PP Bongkar Tenda Pengungsi
Instagram/@tkpmedan ©2021 Merdeka.com
Namun, bukannya mendapatkan tanggapan dari pemerintah setempat maupun UNHCR, kali ini Satpol PP Medan mulai membongkar paksa tenda-tenda yang dipasang para pengungsi di depan kantor UNHCR. Tenda-tenda itu sudah satu bulan mereka dirikan sebagai bentuk aksi protes. Dalam video lain yang diunggah oleh @tkpmedan, pembongkaran paksa tersebut diwarnai keributan antara petugas dan para pengungsi. Para pengungsi bersikeras menolak untuk diusir dari lokasi. Namun, petugas tetap membongkar satu per satu tenda yang ada di lokasi."Kan sudah dibilang jangan pasang tenda," ujar salah seorang petugas Satpol PP kepada para pengungsi yang protes. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditemukan kritis di dapur rumahnya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (3/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaViral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu, terjadi di Banjar Munduk Asem, Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Baca SelengkapnyaTerungkap sosok pria yang melakukan bakar diri adalah Suryadi (28) dan memiliki riwayat orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Baca SelengkapnyaAksi bakar diri ini sebagai bentuk protes atas genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaAtas peristiwa tersebut pelaku bakar diri mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya.
Baca SelengkapnyaSekitar dua pekan lalu, istri Sunarko meninggal dunia. Kepergian sang istri membuatnya sangat terpukul hingga depresi.
Baca SelengkapnyaKisah wanita depresi karena tertekan di pekerjaan curi perhatian. Wanita ini mengurung diri selama 3 tahun.
Baca Selengkapnya"Tindakan membangun tenda dan menginap di depan Kantor UNHCR merupakan pelanggaran Peraturan Daerah terkait Ketertiban Umum,” kata Kemenlu.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.
Baca SelengkapnyaPencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca Selengkapnya