5 Hal mengerikan ini bakal terjadi bila Amerika dihantam bom nuklir
Merdeka.com - Memperingati 70 tahun kejatuhan bom nuklir di Hiroshima-Nagasaki, Jepang, seorang profesor bernama Cham Dallas dari Universitas Georgia mencoba menggambarkan apa yang akan terjadi bila Amerika yang dihantam bom nuklir berkekuatan 10 kiloton bom TNT itu.
Langkah itu dilakukan oleh Profesor Cham demi membuka mata masyarakat dunia soal bahaya bom nuklir. Terlebih, mengingat saat ini ancaman ledakan nuklir di Amerika bukannya menurun justru semakin meningkat. Hal itu terjadi seiring dengan pengembangan senjata nuklir banyak negara, termasuk Amerika sendiri.
Berikut 5 hal mengerikan yang akan terjadi bila bom nuklir 'Little Boy' dan 'Fat Man' yang meluluhlantakkan Hiroshima-Nagasaki jatuh di Negeri Paman Sam.
-
Mengapa ilmuwan UGM masuk dalam daftar berpengaruh? Para ilmuwan tersebut dinilai berdasarkan hasil penelitian dan dampak sitasi karya ilmiah mereka, yang menunjukkan seberapa sering karya mereka dirujuk oleh peneliti lain.
-
Bagaimana guru sains ini berdampak pada generasi penerus? Dengan mengajar di institusi ternama, mereka telah menciptakan fondasi pemikiran kritis dan inovasi di kalangan mahasiswa, memberikan jalan menuju kemajuan ilmu pengetahuan.
-
Apa yang sedang dicari ilmuwan? Mencari Solusi Terbaik Mencuci pakaian adalah sesuatu yang sangat biasa dilakukan. Tetapi bagaimana hal itu dilakukan di luar angkasa? Pertanyaan ini masih dicari jawabannya oleh ilmuwan.
-
Siapa ilmuwan yang memimpin penelitian? Untuk menganalisis data dalam jumlah besar ini, ilmuwan utama Dr. Adriana Dutkiewicz bekerja sama dengan ahli dari National ICT Australia (NICTA) untuk mengembangkan peta interaktif menggunakan algoritma.
-
Siapa yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi? Rasa ingin tahu yang tinggi adalah tanda lain dari kematangan emosional. Orang yang matang secara emosional selalu ingin belajar dan mengetahui hal-hal baru tanpa terbawa penilaian negatif.
-
Siapa dosen UGM di bidang Geografi yang berpengaruh? Aris Marfai dari Fakultas Geografi mengungkapkan rasa syukurnya dapat menjadi bagian dari 2 persen ilmuwan paling berpengaruh di dunia.
Kematian massal dalam hitungan detik
Saat bom nuklir dijatuhkan di area padat penduduk di Amerika, misalnya Washington DC, Profesor Cham memprediksi bila 'minimal' akan ada 100.000 orang yang langsung meninggal di tempat.
Pada kasus Hiroshima-Nagasaki sendiri, korban jiwa yang jatuh setelah pengeboman dikatakan sekitar 220.000 ribu orang.
Layanan kesehatan lumpuh dan korban terisolasi
Selain menghancurkan rumah sakit dan pusat kesehatan, ledakan nuklir juga akan melumpuhkan sistem layanan kesehatan di sebagian besar wilayah Washington DC. Imbasnya, para korban yang masih hidup akan terjebak tanpa pertolongan dan mungkin hanya bisa menunggu kematian.
Padahal jumlah korban terluka atau terkena radiasi bisa mencapai jutaan orang.
Penyelamatan korban hampir mustahil dilakukan
Profesor Cham berpendapat bila medis di Amerika masih banyak yang belum familiar dengan penanganan korban ledakan nuklir atau paparan zat radioaktif.
Celakanya, untuk merawat satu orang yang terkena luka bakar nuklir (bisa mencapai luka bakar tingkat 3), diperlukan beberapa petugas medis sekaligus. Bayangkan bila saat itu ada ratusan bahkan jutaan korban terluka?
Itu belum termasuk korban luka pecahan kaca yang jumlahnya juga masif. Maklum, banyak perkantoran di Amerika yang dibangun dengan menggunakan banyak material kaca dan ledakan nuklir bisa menciptakan lautan pecahan kaca.
Kota Washington DC tidak bisa lagi ditinggali
Hanya beberapa menit pasca ledakan nuklir, diperkirakan manusia yang berada dalam radius 32 kilometer dari pusat ledakan akan mengalami muntah dan pusing akibat racun radioaktif.
Korban di area itu hanya memiliki waktu sekitar 10 menit untuk proses evakuasi sebelum gejala keracunan radioaktif memburuk dan membunuh mereka.
Setelah itu, area tersebut tidak akan bisa lagi ditinggal dalam waktu yang sangat akibat kontaminasi limbah nuklir. Kota Washington DC mungkin baru bisa didekati setelah 10 tahunan.
Korban meninggal terus berjatuhan selama bertahun-tahun
Mengingat beberapa zat radioaktif bisa tetap mengeluarkan radiasi berbahaya hingga 25.000 tahun, korban meninggal akibat keracunan 'nuklir' di kota Washington DC bisa terus bertambah.
Ironisnya, kontaminasi zat radioaktif juga bisa menyebar dengan mudah lewat air, bahkan udara. Jadi, jangan kaget bila banyak orang di sekitar Washington DC yang ikut mengalami penyakit parah mendadak seperti kanker.
Sumber: The Conversation
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPotret senjata militer di dunia yang disebut paling mematikan.
Baca SelengkapnyaTerlalu seram jika terjadi fenomena luar angkasa yang berdampak pada Bumi.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.
Baca SelengkapnyaAda ragam cara Bumi hancur menurut beberapa sumber.
Baca SelengkapnyaSetiap presiden Amerika Serikat memiliki tas koper nuklir yang sangat misterius.
Baca SelengkapnyaNegara dunia terus berlomba-lomba untuk menciptakan senjata paling mematikan. Kepemilikan senjata ini diharapkan mampu menjaga kedaulatan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaRusia menyatakan bahwa doktrin nuklir terbarunya harus dipahami sebagai peringatan bagi negara-negara Barat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan explorasi luar angkasa makin menggeliat. Kekhawatiran pembajakan tak bisa dimungkiri.
Baca SelengkapnyaAasa depan yang disusun saat ini berada di bawah bayang-bayang kerusakan akibat senjata nuklir.
Baca SelengkapnyaPeringatan dini akan disampaikan NASA bila ada asteroid berpotensi masuk Bumi.
Baca SelengkapnyaJika poros Bumi bergeser, lebih berbahaya lagi apabila magnet Bumi yang terbalik.
Baca Selengkapnya